Masyarakatkan ASI Eksklusif ,Dinkes Galakkan KP-ASI

Pemberian ASI eksklusif akan membuat anak menjadi sehat

Pemberian ASI eksklusif akan membuat anak menjadi sehat

Surabaya, Bhirawa
Belum maksimalnya masyarakat dalam membudayakan ASI eksklusif membuat perhatian dari Dinkes Surabaya. Dinkes Surabaya akan menggalakan kelompok pendukung ASI (KP-ASI) di Surabaya.
Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita mengaku, tugas pokok KP-ASI dibentuk untuk memberikan nasihat praktis kepada ibu hamil atau menyusui beserta keluarganya tentang perawatan payudara, teknik dan cara menyusui yang baik dan benar. Selain itu KP-ASI akan memberikan motivasi dan dukungan psikologis kepada ibu untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pasca melahirkan.
”Kita ingin IMD ini dijadikan sebagai kebiasaan bagi ibu yang baru melahirkan hal ini dikarenakan manfaat yang diperoleh IMD sangat besar,” ucapnya
Menurutnya, banyak manfaat yang diperoleh dari IMD antara lain menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat. Bayi mendapatkan cairan colostrum yang penting bagi kekebalan tubuh. Cairan tersebut mengandung sel darah putih dan anti bodi immunoglobulin yang membantu melapisi usus bayi. Melakukan IMD memudahkan rangsangan produksi ASI lancer, mempererat kasih sayang ibu pada bayi, bayi akan merasa tenang dengan adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dan juga pernapasan dan detak jantung lebih stabil.
Febria mengatakan, IMD di kalangan masyarakat ini masih minim. Apalagi pemberian ASI tak sampai di usia bayi sampai 6 Bulan “Saya harap IMD ini bisa membudaya di kalangan masyarakat. Kalau hanya sekedar menyusui sudah banyak. Tapi, memberikan ASI mulai dari awal yang dimulai dengan IMD secara dini terus menerus hingga 6 bulan ini jumlahnya masih sedikit,” pungkasnya.
Kepala Seksi Gizi Dinkes Jatim Heru Nugroho mengaku, pemberian ASI oleh ibu kepada anak tidak selama bagus. Ibu sebagai pemproduksi ASI harus menjaga pola makanan. Ibu yang mengkonsumsi makanan-makanan pedas, seperti cabe akan membuat ASI berbahaya untuk anaknya. Bayi akan mengalami diare atau ganguan pencernaan.
”Ibu harus berharti-hati dalam mengkonsumsi makanan jika tidak maka kesehatan anaknya akan terganggu,” ucapnya.
Nugroho menyatakan, banyaknya anggapan di masyarakat bahwa susu formula berbahaya bagi bayi tidak selama benar, hal ini dikarenakan ada beberapa susu formula yang cocok untuk bayi. Untuk susu formula tidak memiliki kandungan gizi yang sama dengan ASI hal ini dikarenakan kandungan susu formula tidak terdapat kolustrum.
”Kolustrum ini sangat penting bagi bayi karena jika dilihat dari manfaatnya sangat banyak,”terangnya.
Sementara itu dalam kolostrum ASI banyak terdapat kandungan zat kekebalan terutama IgA (immunoglobulin) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti selaput paru-paru, usus, tenggorokan. IgA yang terdapat dalam ASI juga bermanfaat untuk saluran pencernaan sang bayi dalam hal ini adalah untuk menambal lubang pada usus bayi yang belum terbentuk sempurna ketika dilahirkan sehingga ini akan bisa mencegah diare pada bayi.
Selain itu kolostrum juga mempunyai kemampuan untuk menurunkan timbulnya reaksi sebuah alergi. Antibodi yang terkandung di dalam kolostrum dapat melawan alergen (zat pencetus alergi). Zat ini mengandung kemampuan mengikat IgE (imunoglobulin yang terlibat dalam reaksi alergi). Dengan kemampuan tersebut, maka kolostrum ini akan dapat membantu menekan munculnya IgE sehingga akan menghambat dan mencegah timbulnya reaksi alergi. [dna]

Tags: