Matangkan Softskill dan Hardskill Siswa, Bentuk Student Company

Tim Alanza Student Company menunjukkan produk talenan lipat berbahan kayu mahoni.

Tawarkan Talenan Lipat Berbahan Kayu Mahoni
Surabaya, Bhirawa
Asah soft skill dan hard skill siswa terus dilakukan sekolah. Tak hanya dalam hal akademik, siswa juga diajarkan untuk terampil dalam memecahkan persoalan dan melihat peluang melalui jiwa wirausaha. Hal itulah yang dilakukan SMAN 16 Surabaya melalui student company (SC) yang dikelola 18 siswa siswi kelas 10.
Dalam hal ini, salah satu produk yang dibuat para siswa adalah cutting board atau talenan lipat. Produk ini dinilai mampu mencukupi kebutuhanperabotan dapur yang meningkat semasa pandemi Covid-19.
Dikatakan salah satu tim Lentera Kahanan Swarga Alanza student company bergerak dalam bidang retail kebutuhan alat dapur. Hal ini, didasari dari hasil survey dan riset yang dilakukan, tren memasak meningkat selama pandemi ini.
“Dari survey kami, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2020 tren ini meningkat 2 kali lipat. Sehingga, kami memanfaatkan peluang tersebut dengan menawarkan produk peralatan memasak yang praktis serta berkualitas tinggi,” ujar dia, Selasa (27/7).
Ia menjelaskan produk yang ditawarkan adalah La Cocina yang merupakan, peralatan dapur yang dibuat dari kayu Mahoni eksklusif dan berkualitas serta telah dilapisi dengan beeswax 100% alami, sehingga La Cocina memiliki nilai food grade dan tanpa campuran zat kimia apapun.
“Kita ada produk La Cocina cutting board merupakan inovasi pertama di Indonesia yang menawarkan cutting board yang dapat dilipat sehingga dapat memudahkan konsumen saat menyimpan dan menggunakannya. Kemudian ada spatula set dengan 5 macam, terakhir La Cocina Set yang merupakan produk gabungan dari La Cocina Cutting Board dan La Cocina Spatula Set,” jelas nya.
Lebih lanjut, telenan lipat berbahan kayu mahoni dibuat mulai Januari dan dipasarkan sejak April. Hingga kini total produk yang terjial lebih dari 70 buah.
“Kami membuat produk ini desain minimalis, ekonomis, eksklusif dan ramah lingkungan. Apalagi bahan dasar kayu mahoni ekslusif dan berkualitas serta dilapisi beeswax membuat telenan lipat lebih kpkoh dan anti jamu,” jabarnya.
Pembina perusahaan Siti Fatika Dewi menyebut pemasaran produk sekolah dilakukan secara online melalui market place. Sebab, di masa pandemi ini pembelajaran pemasaran secara online melalui digita marketing lebih diutamakan.
“Kedepan perusahaan sekolah berencana membuat produk perabotan dapur lain, masih berbahan dasar kayu mahoni tapi disesuaikan dengan permintaan pasar,” tandasnya. [ina]

Tags: