Matematika Asyik dengan Model Pembelajaran Jig Saw

Guru SDN Rejosalam I Yulia Nuryani Candra, S.Pd saat mengajar materi mengidentifikasi bangun ruang pada siswa kelas VI dengan menggunakan model pembelajaran Jig Saw.

Kabupaten Pasuruan, Bhirawa
Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang bermakna dan diterima anak didik tanpa paksaan dan penuh keceriaan. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap menakutkan bagi sebagian siswa, sehingga metode yang variatif sangat dibutuhkan agar siswa tidak jenuh agar minat belajar dan hasil belajar siswa meningkat.
Banyak cara yang dapat dilakukan agar pelajaran matematika menyenangkan. Hal ini dibuktikan oleh Guru SDN Rejosalam I Yulia Nuryani Candra, S.Pd pada materi mengidentifikasi bangun ruang pada siswa kelas VI. Salah satu cara yang digunakan oleh yulia adalah dengan menggunakan model pembelajaran Jig Saw.
Pagi itu tampak siswa kelas VI sibuk menyiapkan bahan yang akan digunakan. Stik bambu, malam, penggaris, cutter sudah mereka siapkan di meja masing-masing. Sebelum mulai bekerja, Yulia menjelaskan agar mereka berhati-hati dalam penggunaan alat dan selalu menjaga kebersihan kelas. Lembar kerja siswa dibagikan kepada masing-masing kelompok, yang terdiri dari 4 siswa. Masing-masing siswa dalam kelompok sudah memiliki nomor dada, mulai nomor 1- nomor 4. Kemudian masing-masing siswa mengerjakan tugas sesuai dengan nomor dadanya. Siswa nomer satu membuat bangun kubus, siswa nomer dua membuat bangun balok, siswa nomor tiga membuat bangun limas segempat, siswa nomor empat membuat bangun prisma segitiga.
Setelah semua siswa memperoleh tugasnya, masing-masing siswa dengan tugas yang sama berkumpul menjadi satu. Tampak siswa begitu antusiasnya, mulai dari mengukur, memotong, dan menyusunnya menjadi bangun sesuai tugasnya. “Kubus yang saya buat membutuhkan 12 stik bambu yang sama panjang. Saya harus hati-hati dalam mengukurnya, agar kubus saya jadi.” Kata Zidane sambil menyusun stik bambunya menjadi kubus.
Lain halnya dengan Sulin, siswa dengan rambut keriting ini sedari tadi sibuk menyusun stik-stiknya menjadi prisma segitiga. Menurut Sulin, ukuran stiknya tidak presisi sehingga Prisma segitiganya roboh ketika dibedirikan. Dan akhirnya dia harus mengulang mengukur lagi, kali ini dia melakukan dengan sangat hati-hati agar ukurannya presisi.
Satu jam berlalu, satu per satu siswa sudah menyelesaikan tugasnya masing-masing. Masing-masing siswa kembali ke kelompok inti, kali ini tugas mereka mendiskusikan tentang sifat-sifat bangun yang sudah mereka buat masing-masing.
“Bu, balok ini seperti rubrik ya bu,”kata Nabil yang teringat mainannya di rumah. Lain halnya dengan yang dipikirkan Irul siswa yang lain.
“Tadi aku pikir membuat lima segi empat itu sulit bu, ternyata mudah. Dan sekarang saya bisa tahu bentuk limas segi empat, bentuknya mirip piramid di Mesir,” kata Irul sambil mengingat pelajaran lalu tentang ciri khas negera-negara di dunia
Pembelajaran dengan menggunakan Jig Saw meningkatkan rasa tanggung jawab, siswa mengerjakan tugas secara mandiri dan saling memberi tahu terhadap teman dalam kelompoknya. Selain itu siswa dapat mengkonstruksi pengalamannya sendiri. Di akhir pembelajaran di laksanakan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran hari ini.
“Bu, kegiatan hari menyenangkan, heboh dan seru.” kata Zein di akhir pelajaran. [Yulia Nuryani Candra, S.Pd, SDN Rejosalam I Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan]

Tags: