Maulud Nabi, Wali Kota Ajak Ribuan Warga Makan Kenduri di Layah

Kenduri Layah 2015 AKota Mojokerto, Bhirawa
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1436 Hijriyah, Wali kota Mojokerto  menggelar kenduri bersama ribuan warga dengan makan nasih kuning di 2015 layah. Nasi kuning diatas  2015 layah itu berasal dari  Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), masyarakat dan sekolah yang dibawah ke lapangan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Minggu (18/1) kemarin.
Ribuan warga  membawa asahan yang ditempatkan di layah. Masing-masing kelompok membawa empat layah berisi nasi kuning atau nasi gurih yang seluruhnya berjumlah 2015 layah. Usai acara, layah yang berisi nasi kuning atau nasi gurih tersebut dimakan bersama-sama. Wali kota bersama Wakil Walikota juga ikut makan diantara rbuan warga.
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, untuk melaksanakan misi Kota Mojokerto yang bermoral tidak lepas dari masalah agama. “Agar masyarakat juga siap menghadapi ekonomi Asia, masyarakar harus mampu bersaing dan mencitai produk dalam negeri termasuk layah,”  ungkapnya.
Sehingga, lanjut wali kota, setiap ada moment keagamaan akan digelar acara yang dikemas dengan spektakuler. Seperti pada peringatan Idul Adha, makan sate gratis, 1 Muharam digelar pawai budaya, Maulid Nabi kenduri, rajab digelar sholawat serta Hari Ulang Tahun Kota Mojokerto akan digelar dzikir akbar dan menampilkan batik produk Kota Mojokerto.
“Makna kenduri sendiri adalah untuk mengembalikan tradisi masyarakat dulu, agar tidak keluar dari budaya. Layah bukan saja piranti dapur yang digunakan untuk membuat sambal tapi jaman dahulu, layah juga dipakai untuk tempat makan bersama-sama,” katanya.
Sehingga suasana kebersamaan, guyub rukun dapat terjalin ketika makan dalam satu layah. Wali kota berharap dengan acara Kenduri Maulid dengan 2015 layah ini dapat membuat masyarakat Kota Mojokerto lebih guyub rukun membangun Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1436 Hijriyah, Wali kota Mojokerto  menggelar kenduri bersama ribuan warga dengan makan nasih kuning di 2015 layah. Nasi kuning diatas  2015 layah itu berasal dari  Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), masyarakat dan sekolah yang dibawah ke lapangan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Minggu (18/1) kemarin.
Ribuan warga  membawa asahan yang ditempatkan di layah. Masing-masing kelompok membawa empat layah berisi nasi kuning atau nasi gurih yang seluruhnya berjumlah 2015 layah. Usai acara, layah yang berisi nasi kuning atau nasi gurih tersebut dimakan bersama-sama. Wali kota bersama wakil wali kota juga ikut makan diantara ribuan warga.
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, untuk melaksanakan misi Kota Mojokerto yang bermoral tidak lepas dari masalah agama. “Agar masyarakat juga siap menghadapi ekonomi Asia, masyarakar harus mampu bersaing dan mencitai produk dalam negeri termasuk layah,”  ungkapnya.
Sehingga, lanjut wali kota, setiap ada moment keagamaan akan digelar acara yang dikemas dengan spektakuler. Seperti pada peringatan Idul Adha, makan sate gratis, 1 Muharam digelar pawai budaya, Maulid Nabi kenduri, rajab digelar sholawat serta Hari Ulang Tahun Kota Mojokerto akan digelar dzikir akbar dan menampilkan batik produk Kota Mojokerto.
“Makna kenduri sendiri adalah untuk mengembalikan tradisi masyarakat dulu, agar tidak keluar dari budaya. Layah bukan saja piranti dapur yang digunakan untuk membuat sambal tapi jaman dahulu, layah juga dipakai untuk tempat makan bersama-sama,” katanya.
Sehingga suasana kebersamaan, guyub rukun dapat terjalin ketika makan dalam satu layah. Wali kota berharap dengan acara Kenduri Maulid dengan 2015 layah ini dapat membuat masyarakat Kota Mojokerto lebih guyub rukun membangun Kot Mojokerto bersama-sama. Acara ini, tegas wali kota, nantinya juga menjadi acara tahunan yang menarik wisatawan ke Kota Mojokerto. [kar.adv]

Keterangan Foto : Wali kota Mojokerto H Mas’ud Yunus dan Wakilnya H Suyitno dalam kegiatan kenduri 2015 layah, Minggu (18/1) kemarin. (Kariyadi/bhirawa)

Tags: