Mayat Diduga Penyelam Jepang Ditemukan di Pantai Sendangbiru

Malang, Bhirawa
Mayat perempuan lengkap mengenakan pakaian selam terdampar di Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang. Dugaan kuat wanita ini adalah warga negara Jepang yang hanyut di perairan Bali Febuari 2014 lalu.
Mayat perempuan ditaksir berusia 30 tahun ini kondisinya tak lagi lengkap, tanpa pergelangan tangan kanan-kiri, pergelangan kaki kanan-kiri, dan tak ada kepala. Sedangkan badannya masih terbungkus pakaian selam warna hitam, lengkap dengan tempat tabung oksigen di bagian punggung. Dugaan mayat berwarga negara Jepang ini berdasarkan pada ciri-ciri yang disampaikan polisi Bali.
Diduga mayat perempuan itu bernama Shoko Takahashi, yang hilang sejak pertengahan Februari di perairan Nusa Lembongan, Bali. Jasad korban kini berada di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA).
“Dugaan kami seperti itu, sesuai dengan informasi ciri-ciri korban,” jelas Kasatpolairud Polres Malang AKP Slamet Prayitno, Minggu (16/3).
Ia mengungkapkan, mayat Shoko pertama kali ditemukan nelayan tersangkut karung atau 1 mil dari bibir pantai. Temuan langsung ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian. Ternyata, posisi mayat tergeser 400 meter dari lokasi penemuan awal atau berjarak sekitar 1 kilometer dari Dermaga Sendangbiru.  “Medan berat menyulitkan evakuasi. Kami bisa membawa jasad sampai dermaga pada Minggu malam,” beber Prayitno.
Pihaknya sudah menghubungi Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya untuk memastikan identitas dari mayat tersebut. Sebelumnya, sekitar tujuh penyelam Jepang sempat hilang di Perairan Nusa Lembongan, Bali, pada pertengahan Februari 2014. Tujuh penyelam itu terseret arus bawah laut yang mendadak berubah sangat cepat.
Setelah empat hari pencarian, lima orang ditemukan selamat, seorang meninggal bernama Ritsuko Miyata, dan tinggal Shoko Takahashi yang belum ditemukan. Takahashi berasal dari Morioka, Prefektur Iwate. Berumur 35 tahun, ia bersuamikan pria Indonesia dan menetap di Bali.  [cyn]

Tags: