Mayoritas Massa PKB Diklaim Inginkan Cak Imin Jadi Cawapres Jokowi

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Muhaimin Iskandar atau Cak Imin didorong kader partainya untuk mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai Cawapres pada Pilpres 2019. [siti/bhirawa]

PKB Jatim, Bhirawa
Meski Pilpres masih satu setengah tahun lagi, namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menyosialisasikan Ketua Umum mereka, Muhaimin Iskandar sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Orang nomor satu di PKB yang akrab disapa Cak Imin ini mengakui, pihaknya terkejut dengan antusiasme massa PKB di bawah yang menyosialisasikan dirinya sebagai Cawapres pada Pilpres 2019 mendatang. Tak hanya di pulau Jawa tapi merata dari Sabang sampai Merauke.
“Massa PKB di bawah antusias mendorong saya sebagai Cawapres. Mayoritas mereka menginginkan saya menjadi Cawapresnya Pak Jokowi, ” tutur Cak Imin, Minggu (18/2).
Anggota Komisi I DPR RI itu melanjutkan, kepastian dirinya maju sebagai Cawapres masih menunggu Rapimnas PKB Juni tahun depan. Kalau nantinya direkom, Cak Imin mengaku siap.
Soal maraknya atribut Cak Imin for Cawapres bertebaran di media luar ruang di sepanjang jalan baik di Jawa Timur maupun di provinsi lain, Cak Imin mengaku itu bukan instruksi dirinya. Melainkan inisiatif kader dan simpatisan PKB.
”Semua atribut Cak Imin for Cawapres itu murni inisiatif kader. Termasuk yang bertebaran di media sosial, baik Facebook, WhatsApp dan Twitter. Saya apresiasi semua karya tersebut,” pungkas Menteri Tenaga Kerja di era Presiden SBY itu.
Menanggapi maraknya dorongan dari akar rumput parpol yang menginginkan Cak Imin untuk mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai Cawapres pada Pilpres 2019, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa setiap partai ada kecenderungan mendorong kepemimpinan dari dalam partainya.
“Tentu Cak Imin, ya wajar, ketua umum dicalonkan oleh parpolnya masing-masing,” ujar Hasto.
Seperti halnya Jokowi, kata Hasto, yang lahir dari proses kepemimpinan internal PDIP. Namun, saat ini partai berlambang banteng itu sedang melakukan penjajakan ke berbagai partai.
“PDIP juga berproses untuk menyiapkan kaderisasi kepemimpinan di internal partai,” kata Hasto.
Namun, kata Hasto, partainya kembali menyerahkannya pemilihan itu pada rakyat. Menurut dia, pilihan rakyat akan lebih bermanfaat karena calon tersebut pasti dipercaya memimpin Indonesia lima tahun berikutnya.
PDIP sendiri belum menentukan siapa Cawapres yang akan diusung untuk Pilpres 2019.
Partai tersebut akan menggelar Rapat Kerja Nasional ketiga pada 23-25 Februari 2018. Salah satu agendanya yakni terkait calon presiden dan wakil presiden yang diusung pada 2019.
“Pada Rakernas itu kami akan membahas hal-hal strategis terkait pemilu serentak 2019, dan berkaitan dengan siapa yang akan diputuskan sebagai capres dan cawapres,” kata Hasto.
Untuk diketahui pada Pemilu 2014 lalu, PKB masuk dalam jajaran partai pendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Saat itu, PKB menjadi partai pengusung bersama PDIP, Partai Hanura, Partai NasDem, dan PKPI. [cty]

Tags: