Mayoritas Pengendali Pangan Pedesaan Perempuan

Trenggalek,Bhirawa.
Memperingati hari pangan dan hari cuci tangan sedunia, Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini kampanyekan keamanaan pangan dengan memperkuat basis PKK.

Menurut penggiat perempuan ini , PKK menyampakan karena sistem pangan pedesaan mayoritas masih dipegang kendali peran perempuan. ” Sedang PKK punya kendali yang kuat karena hingga Dasa Wisma,” terangnya usai mengikuti kegiatan kampanye keamanan pangan ini di Hall Gajah Mada, Hotel Hayam Wuruk Trenggalek, Senin (18/10).

Ke depan lanjutnya pihaknya akan mencoba lebih mewujudkan peran PKK dalam mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas pangan di pedesaan. “Mulai dari sistem produksi, pengolahan, distribusi sampai dengan memastikan nutrisi setap masakan yang ada di meja makan itu betul-betul berkualitas bagi anggota keluarga,” imbuhnya.

Kampanye tentang nutrisi pangan ini sudah dilakukan lebih dari beberapa tahun yang lalu. Jadi saya yakin kampanye itu telah membuahkan hasil. Tinggal kita terus berupaya menjangkau sisanya. Tidak hanya kenyang saja yang kita pikirkan, namun juga memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

“Kita tidak kunjung berhenti meningkatkan peran PKK untuk berkolaborasi dengan beberapa lintas sektor, dinas terkait maupun tokoh desa untuk mengkampanyekan kembali kualitas pangan yang berkualitas,” tandas inisiator Sepeda Keren tersebut.

Kadang-kadang masyarakat kurang memperhatikan makanan yang dimakan apakah sehat atau jauh dari kata sehat. Presepsi asalkan enak, kemudian mengenyangkan harus mulai digeser menjadi makanan dengan kandungan gizi yang cukup.

Padahal mengkonsumsi makanan tidak aman bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Seperti yang disampaikan oleh Loka POM Kediri, Joni Edrus Setiawan, SSi., Apt., dalam kampanye keamanan pangan ini.

“Pengolahan, penyimpanan makanan yang tidak benar bisa menimbulkan bahaya kimia, bahaya physic dan bahaya biologi,” ungkap Loka POM Kediri itu dalam kampanye keamanan pangan ini.

Joni juga menyampaikan banyak hal mengenai keamanan makanan, mulai dari cara memilih, menyimpan, mengolah dan mengemas makanan yang aman. Termasuk juga dengan cara mengecek makanan yang akan kita makan dengan ceKLIK yang merupakan kepanjangan dari Cek: Mengecek, K: Kemasan, L: Label, I: Izin Edar dan K yang terakhir kedaluwarsa.

“Cek kemasan apakah dalam kondisi yang baik, atau tidak. Pastikan juga tidak berlubang, sobek, karatan, hingga tidak lembek karena lembap. Terus cek label, bacalah informasi produk yang tercantum dalam label dengan cermat,” imbuh pegawai BP POM Kediri itu.

Selanjutnya, juga cek izin edarnya, bila produk tidak memiliki izin medar, produk tersebut harus diwaspadai. Terus masa kedaluwarsa, sebab produk yang sudah kedaluwarsa tidak akan bekerja dengan efektif atau bahkan dapat membahayakan kesehatan.

Sedangkan Etik Ayu Kusworini, SKM., Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabapaten Trenggalek saat membuka kegiatan kampanye ini menambahkan, “menciptakan keamanan pangan perlu upaya, tidak hanya produsen makanan saja, melainkan upaya dari semua pihak,” ucapnya.

Maka dari itu salah satu pejabat di Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) mengajak peran PKK dalam mengkampanyekan keamanan pangan ini. Etik sadar kualitas dan keamanan makanan yang tersaji tidak lepas dari perempuan dalam keluarga tersebut.

Perempuan ini juga sempat membagikan informasi 5 kunci keamanan pangan. Diharapkan dengan bekal informasi ini masyarakat bisa selektif dalam mengkonsumsi makanan, serta benar dalam menyimpan dan mengolah makanan yang sehat dan aman.

5 kunci keamanan pangan ini diantaranya, jagalah kebersihan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengolah pangan. Kemudian, pisahkan bahan makanan mentah seperti daging sapi, unggas dan hasil laut dari bahan makanan yang sudah matang dan harus menggunakan peralatan yang terpisah ketika hendak mengolah bahan makanan mentah dan yang sudah matang.

Kemudian masaklah dengan benar pada suhu minimal 70 derajat Celcius sehingga makanan aman dikonsumsi. Rebuslah pangan seperti sup sampai mendidih dan usahakan agar suhu mencapai >70 derajat Celcius dan cairan tidak berwarna muda.

Jagalah pangan pada suhu aman karena kuman dapat berkembang biak dengan sangat cepat jika pada suhu ruang. Suhu di bawah 5 derajat Celcius dan di atas 60 derajat Celcius adalah bisa memperlambat pertumbuhan kuman.

Terakhir, gunakan air dan bahan baku yang aman. Air dan es bisa dengan cepat terkontaminasi kuman dan bahan kimia berbahaya. Untuk mengurangi risiko terkena penyakit, gunakan air yang jernih, tidak berbau dan tidak berasa untuk mencuci sayuran sebelum dimasak.

Berbicara tentang pangan, besar sekali peran perempuan mulai pengolahan, distribusi hingga menjaga kandungan nutrisinya. (Wek)

Tags: