Mayoritas Warga NU dan PKB Pilih Prabowo-Hatta

DP-BBM-Prabowo-Hatta-animasi-bergerak-terbaru-presidenkuSurabaya, Bhirawa
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang selama ini mengusung pasangan Capres Jokowi-JK, ternyata tidak mendapat dukungan penuh dari anggotanya. Karena beradasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tiga lembaga menyebutkan warga NU dan PKB justru lebih memiliki pasangan Prabowo-Hatta.
Ketiga lembaga survei itu adalah Oranye Survey Indonesia (OSI),  Lembaga Survey Nasional (LSN) dan Surabaya Survey Centre (SSC) menyebutkan elektabilitas Capres-Cawapres pasangan Prabowo Subianto di Jatim terus melejit.
Peneliti Utama LSN, Dipa Pradipta menegaskan dari hasil survey yang dilakukan antara tanggal 1-8 Juni di  33 provinsi di Indonesia, khusus di Jatim ada fenomena yang menarik karena konstituen PKB di Pileg 2014 justru memilih Capres Prabowo-Hatta sebesar 41,4 %. Sedangkan pasangan Jokowi-JK hanya sekitar 37,9 %.
Demikian juga warga nahdliyin cenderungan lebih memilih Prabowo-Hatta sebanyak 48,8 persen. Sementara ke Jokowi-JK hanya 35,1 persen. Sedang sisanya 16,1 persen belum bisa mengambil keputusan (undercided).
“Berdasar analisis kami, setidaknya ada dua factor utama yang menyebabkan dukungan warga NU dan PKB lebih banyak mengalir ke pasangan Prabowo-Hatta, pertama banyaknya dukungan dari kiai-kiai senior kepada pasangan ini  dan setidaknya sedikit banyak mempengaruhi preferensi jutaan santri di Jatim,”kata Dipa, Minggu (16/6).
Kedua, tambahnya keberadaan Mahfud MD sebagai ‘panglima perang’ dalam tim pemenengan Prabowo-Hatta sangat berpengaruh. ”Yang jelas Mahfud effect dan Rhoma effect menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan naiknya tingkat elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta. Apalagi keduanya memiliki pendukung fanatik dan tentunya mereka mengikuti yang bersangkutan terkait arah politik dalam Pilpres 2014 ini,”tegasnya.
Lebih lanjut ditambahkan Dipa khusus di Jatim, sebanyak 47,5 persen warga nadhliyin menyatakan akan memilih pasangan Prabowo-Hatta, sedangkan yang mengaku akan memilih Jokowi-JK sebesar 44,3 persen. Sementara itu, konstituen PKB akan memilih Prabowo-Hatta sebesar 42,9 persen, dan yang memilih pasangan Jokowi-JK sebanyak 38,6 persen.
Mandeknya elektabilitas pasangan Jokowi-JK berdasarkan temuan LSN maupun SSC disebabkan tersendatnya kinerja mesin politik partai-partai pendukung. Secara agregat mesin pengusung Jokowi-JK baru bergerak 53,8 persen, atau jauh di bawah kinerja mesin pendukung Prabowo-Hatta yang sudah bergerak 66,3 persen.
Dari lima partai yang resmi mengusung Jokowi-JK, hanya mesin PDIP yang optimal menggerakkan konstituennya. Hampir 80 persen pemilih PDIP pada Pileg 2014 mengaku akan memilih Jokowi-JK. Sedang mesin Partai Nasdem baru bergerak 50 persen dan Partai Hanura 47,8 persen.
Terpisah, peneliti SSC, Moh Edy Marzuki mengaku tingginya warga NU kepada pasangan Prabowo-Hatta tak lepas dari Mahfud MD yang melakukan safari ke pondok pesantren di Jatim. Apalagi diketahui sosok Mahfud memiliki pendukung yang cukup besar dan fanatic. Baik di lingkungan PKB maupun NU. Karenanya ketika DPP PKB tidak memberikan rekom kepada Mahfud MD sebagai Capres dari PKB, maka pendukungnya berbondong-bondong ke Prabowo-Hatta.
“Ini tak lain karena Mahfud MD ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta, sehingga otomatis pengikutnya juga mengikuti langkah yang diambil oleh mantan  Ketua MK ini,”lanjutnya. [cty]

Tags: