MDW Desak Bupati Copot Kadisdik

Aksi demo di depan kantor disdik Sampang.[nurkholis/bhirawa]

Aksi demo di depan kantor disdik Sampang.[nurkholis/bhirawa]

Sampang, Bhirawa
Maraknya indikasi pungutan liar (pungli) di dunia pendidikan di Kabupaten Sampang membuat masyarakat geram.  Kekecewaan masyarakat ini disampaikan langsung melalui aksi demonstrasi yang tergabung dalam LSM Madura Development Wacth (MDW) ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang. Mereka menuntut kepala Dinas pendidikan Sampang Heri Purnomo segera dicopot dari jabatannya, Senin (2/3).
Dalam orasinya, para anggota LSM yang sebagian juga terdapat wali murid tersebut menyerukan kebobrokan dan kebusukan para oknum yang memanfaatkan berbagai angaran yang dipotong Dinas Pendidikan untuk kepentingan yang tidak jelas.
“Pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh operator website www.padamunegri sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu perorang, pemotoangan tunjangan guru daerah terpencil yang nilai tunjanganya sama dengan gaji pokok mereka, di potong sebesar Rp 650 ribu perbulan setiap guru, untuk potongan Tunjangan Profesi Guru di potong Rp 300 ribu perorang,” terang Tamsul ketua LSM MDW dalam oransinya, Senin (2/3).
Tamsul juga menegaskan, tudingan pemotongan tunjangan beberapa guru tersebut merupakan pengakuan dari para guru itu sendiri yang tidak ingin namanya disebutkan. “Data-data ini berdasarkan pengakuan para guru yang kami lakukan ivestigasi sendiri, bahkan jika pihak dinas keberatan atas data ini maka laporkan saja kami ke penegak hokum,” kata Tamsul.
Sementara itu, Mahrus salah satu orator aksi, menuding kualitas pendidikan di Sampang sangat memprihatinkan. Sebab, dengan adanya pemotongan-pemotongan tersebut membuat para guru tidak berkerja dengan
maksimal.
“Oleh sebab itu, sudah sepantasnya Bupati Sampang segera mencopot Kepala Dinas Pendidikan Sampang Heri Purnomo agar dunia pendidikan di Sampang lebih baik, bahkan pada saat aksi inipun, kepala Dinas pendidikan tidak bisa menemui kami untuk menjawab indikasi pungli tersebut,” kata Mahrus.
“Jika tuntutan kami tidak segera ditindaklanjuti, maka kami akan terus membongkar kasus-kasus di Dinas Pendidikan Sampang, di hari senin ini saja, ke mana Heri Purnomo tidak ada di kantornya. Lah ini menunjukkan
jika Dinas Pendidikan Sampang adalah sarang penyamun dan Koruptor,” teriak pendemo sambil meninggalkan kantor Disdik dengan tertib. [lis]

Rate this article!
Tags: