Ketua HIPMI Jember Rendra Wirawan
Jember, Bhirawa
Menghadapi Masyarakat Ekonomia Asian (MEA) para pelaku ekonomi di Jember diharapkan memiliki strategi utamanya dalam merebut pasar. Jika tidak, maka mereka akan kalah saing dengan produk luar yang justru lebih matang.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember Rendra Wirawan, saat ditemui Bhirawa, Rabu (3/3) siang. Menurut Rendra, menghadapi pasar bebas saat ini, para pengusaha harus mempersiapkan diri mulai dari skill, SDM dan mutu produk yang dihasilkan. “Karena produk dari luar sudah lebih siap bila dibandingkan dengan kita. Sehingga berbagai strategi harus dilakukan untuk menghadapi persaingan bebas ini,” tandasnya.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi HIPMI untuk mendorong para pelaku ekonomi di Kab. Jember untuk lebih maju. “Kami sudah melakukan kerjasama (MoU) dengan Universitas Jember dan beberapa perguruan Tinggi swasta di Jember (Universitas Muhammadiyah dan Universitas Moch. Sroedji Jember). “Kerjasama ini ditekankan pada pendampingan (mentoring) dan pelatihan bagi para entrepreneur muda dikalangan mahasiswa. Dan ini sudah berjalan,” ungkap Rendra kemarin.
Selain itu, HIPMI Jember juga dilibatkan oleh Universitas Jember dan Perguruan Tinggi lainnya untuk melakukan seleksi awal mahasiswa yang mau belajar menjadi pengusaha baru.” Kita memberikan bussines plant dan memberikan jaringan serta mengarahkan. Kita rutin melakukan meski dilakukan dengan cara diskusi. Dengan begitu, mereka punya gambaran, bisnis apa yang akan dilakukan oleh mereka,” terangnya.
Rendra mengatakan, di Kabupaten Jember sudah ada 300 pengusaha yang masuk keanggotaan HIPMI. Namun selama ini HIPMI hanya sebatas melakukan pendampingan untuk penguatan daya saing.”Kalau kita melakukan lebih, kita terbentur oleh anggaran. HIPMI sendiri hingga saat ini tidak punya anggaran, kita hanya bermitra dengan instansi terkait dalam hal ini Disperindag,” terangnya pula. [efi]
