Media Sosial Harus Perkuat Kebangsaan

Imam Nahrawi

Imam Nahrawi

Jakarta, Bhirawa
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta masyarakat, khususnya kaum muda, untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana perkuat rasa kebangsaan bukan menyebar kabar dusta (hoax).
“Seperti yang sudah disampaikan berulang-ulang oleh Presiden Joko Widodo, media sosial bukan untuk mencari musuh, tempat memfitnah. Media sosial itu semestinya bersifat membangun kebangsaan,” ujar Imam di Kemenpora, Jakarta, Rabu.
Dia melanjutkan, Kemenpora selalu menekankan kepada para pemuda untuk selalu memberikan manfaat di setiap kegiatan yang dilakukan.
Politisi PKB ini tidak ingin generasi penerus Indonesia menjadi orang-orang yang menyebarkan kabar burung tanpa melakukan pengecekan kembali atau verifikasi terlebih dahulu.
Apalagi, saat ini pemerintah melakukan pengawasan ketat terhadap unggahan media sosial yang meresahkan melalui Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Kuncinya memang pada penegakan hukum. UU ITE jadi payung kuat untuk menindak siapa pun penyebar kabar tidak baik,” tutur Imam.
Dampak penyebaran kabar “hoax” melalui unggahan media sosial memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain bisa merusak kerukunan, juga dapat memecah belah bangsa. Contohnya pada bulan Juli 2017, terjadi kerusuhan di Tanjung Balai, Sumatera Utara, di mana diduga salah satu penyebabnya adalah kabar bohong yang disebar melalui media sosial.
Baru-baru ini, juga tersiar kabar “hoax” tentang ceramah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang menyatakan Panglima TNI menyampaikan pidato berisi hasutan kebencian terhadap kelompok tertentu.
Markas Besar TNI langsung mengeluarkan klarifikasi melalui Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto, bahwa informasi tersebut tidak benar dan rekayasa.
“Pemberitaan tersebut sangat mencemarkan nama baik Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi dan institusi TNI,” kata Wuryanto. [ira.ant]

Rate this article!
Tags: