Megawati Minta Kader PDIP Menangkan Jokowi

18-mega-di-pandean-4-(15)DPD PDIP Jatim, Bhirawa
Sebagai barometer  perpolitikan  di  Indonesia, Jatim sepertinya menjadi tempat kampanye  terbuka bagi seluruh partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014. Setelah PPP, PKB dan Hanura, kini giliran PDIP. Bertempat di lapangan Lapangan Thor  Surabaya,  Senin (17/3),  Ketua umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri langsung menggebrak dengan pidato politiknya.
Megawati mengatakan kampanye PDIP pertama kali sengaja ditempatkan di Surabaya karena Surabaya merupakan Kota Perjuangan yang telah menunjukkan kegigihan melawan penjajah pada 10 November 1945.  Saat kampanye Megawati didampingi puterinya yang juga Ketua DPD PDIP dan Ketua Bappilu Pusat Puan Maharani dan Sekjen DPD PDIP Tjahjo Kumolo serta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Hari Pahlawan itu simbol kalau rakyat bersatu maka segala apa yang diperjuangkan pasti akan berhasil, ” ujar mantan Presiden RI  kelima disambut teriakan “merdeka” oleh ribuan massa PDIP yang memadati lokasi kampanye. Sayang dalam kampanye perdana tersebut Jokowi yang juga Gubernur DKI Jakarta tak hadir karena tidak mendapatkan cuti.
Menurut Megawati,  dua hari lalu dirinya telah memutuskan bahwa capres PDIP pada Pilpres 2014 adalah Joko Widodo alias Jokowi. “Saya sudah berikan apa yang kalian minta, yakni menjadikan Jokowi sebagai calon presiden.  Sehingga jadi atau tidaknya si kerempeng (Jokowi, red) yang juga banteng itu tergantung pada kalian dan rakyat Indonesia untuk memenangkannya, ” tegasnya.
Megawati juga minta kepada keluarga besar PDIP  supaya menjaga demokrasi.  Sebab Pemilu adalah sebuah simbol dari kedaulatan rakyat untuk memberikan hak politiknya dalam memilih seorang pemimpin. Namun dari pengalaman 11 kali Pemilu,  masih banyak rakyat yang tidak sadar bahwa harga dirinya dicabik-cabik karena mau menukarkan hak pilihnya dengan uang.
Dalam orasinya,  Ketua Pemenangan Pemilu Pusat DPP PDIP  Puan Maharani mengajak para pendukung PDIP merebut suara pada Pemilu 2014. “Kita rebut apa yang kemarin-kemarin sudah hilang dari tangan kita,” kata Puan.
Puan mengatakan, jika masyarakat ingin presiden dan wakil presiden berasal dari PDIP, maka partai tersebut harus meraup lebih dari 20 persen suara pada pemilihan umum legislatif. Pernyataan itu langsung disambut teriakan massa, “Jokowi…Jokowi….Jokowi….”
Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji mengatakan keluarga besar PDIP Jatim juga mengucapkan terima kasih karena dengan jiwa kenegarawanan sejati, Megawati mau memberikan mandat kepada Jokowi untuk menjadi Capres PDIP pada Pilpres mendatang.
Sementara itu Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahyo Kumolo mengatakan Capres PDI Perjuangan Joko Widodo tidak bisa hadir  dalam kampanye nasional pertama  di Surabaya dikarenakan Gubenur DKI Jakarta itu tidak mengajukan cuti kampanye sehingga dia hanya bisa ikut kampanye pada Sabtu dan Minggu saja.
“Pak Jokowi tak bisa hadir karena dia tidak mengajukan cuti sehingga hanya bisa ikut kampanye PDI Perjuangan yang diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu bertepatan jadwal  libur kerjanya, ” pungkas Tjahyo.
Selain Megawati,  sejumlah tokoh PDIP ikut hadir dalam kampanye nasional perdana di Surabaya. Mereka di antaranya Guruh Soekarno Putera,  Djarot Saiful Hidayat,  Hasto Kristanto,  Dai Bachtiar,  Indah Kurnia,  Rini Suwandi,  Sirmadji,  Kusnadi,  Tri Rismaharini,  Whisnu Sakti Buana dan ratusan fungsionaris partai berlambang kepala banteng moncong putih asal Surabaya.

Napak Tilas
Sebelum kampanye di Lapangan Thor, Megawati mendatangi rumah kelahiran presiden pertama Soekarno di Jalan Pandean IV/40, Peneleh.
Megawati tiba sekitar pukul 13.00, didampingi Puan Maharani,Guruh Soekarnoputra dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sekitar 15 menit Megawati melakukan napak tilas di rumah yang berada di gang sempit itu.
Dijelaskan Megawati, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno lahir pada sekitar tahun 1901. Dan di rumah tersebut informasinya ditempati oleh seorang guru yang tidak lain ayah dari Bung Karno. Bila melihat informasi sejarah itu kemungkinan dulu bapak dan ibu Bung Karno memang yang menempati rumah itu.
“Maka dari itu, untuk memastikan semuanya harus dilakukan penelitian terlebih dahulu,” tutur Megawati di hadapan para wartawan.
Karena rumah bersejarah tersebut sudah dinobatkan menjadi salah satu cagar budaya, Megawati berharap kunjungan ini sebagai ajang napak tilas sejarah Bung Karno. “Rumah ini baru diketahui dan ini kedatangan pertama kali sebagai napak tilas sejarah Bung Karno,” ungkap Mega dalam sambutannya.
Rumah sederhana yang berada di gang kelinci tersebut dipenuhi warga pendukung PDIP.  Megawati dan Risma menyempatkan diri berbincang-bincang dengan pemilik rumah yaitu Jamilah (40). Rumah bersejarah tersebut sudah dibeli Jamilah sejak 14 tahun yang lalu.  Keluarga itu baru tahu jika rumahnya adalah tempat kelahiran Bung Karno pada 2010 yang lalu.  [cty.geh]

Tags: