Megawati Pilih ER Pimpin DPC PDIP

Kantor DPC PDI Kabupaten Kediri. [van/bhirawa]

Kantor DPC PDI Kabupaten Kediri. [van/bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Keputusan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarno Putri menunjuk Edy Rumpoko (ER) yang kini mejabat Wali Kota Batu sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Malang telah mengejutkan banyak pihak termasuk di internal pengurus partai maupun kader.
Sebab, penunjukan ER menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang oleh Megawati, akan lebih mewarnai konstelasi politik di kabupaten setempat. Karena penujukan ER tersebut menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang yang akan berlangsung pada bulan Desember 2015 mendatang.
Selain itu, dengan diputuskannya ER memimpin PDIP di Kabupaten Malang secara tidak langsung juga akan mempengaruhi terkait perubahan struktur organisasi. Termasuk juga akan mempengaruhi tujuh orang yang sudah mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacabup) Malang.
Padahal, dari ketujuh orang tersebut ada salah salah satu bacabup yang sudah memasang gambar dirinya yang yakin jika dirinya mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Dan bahkan, ada yang sudah memasang gambar benner bacabup berpasangan dengan mantan Bupati Malang Sujud Pribadi.
Menurut Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang Malang Edy Rumpoko, Minggu (15/3), kepada sejumlah wartawan, meski dirinya ditunjuk langsung Ketum PDIP sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang tidak akan merubah total struktur oragnisasi yang sudah ada saat ini. “Tapi ya mungkin nantinya ada wajah baru dalam kepengurusan di DPC, agar ada penyegaran. Tentunya wajah baru yang kita pilih nanti syaratnya benar-benar loyal pada pimpinan dan partai,” paparnya.
Intinya, tegas dia, dirinya siap menjalankan semua instruksi DPP, setelah mendapat mandat secara resmi dari pimpinan partai. Dan secepatnya saya akan melakukan konsolidasi dengan kader-kader PDI Perjuangan di Kabupaten Malang. Selain itu, dirinya segera melengkapi struktur kepengurusan DPC Kabupaten Malang periode 2015-2020. Dan saya pun juga akan menjadwalkan dalam waktu dekat turun ke pengurus ranting.
“Yang sekaligus bersilaturahmi dengan para kyai, pengasuh pondok pesantren (ponpes), tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Malang. Itu kita lakukan agar kader dan pengurus tetap solid dan mengedepankan partai, berjuang bersama-sama untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Malang 2015,” ucap Edy.
Saat ditanya Bhirawa, apakah ketujuh nama yang mendaftar sebagai Bacabup dan Bacawabup Malang melalui PDIP ikut berdampak untuk tidak diajukan DPC ke DPP, setelah Pak Edy menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang? Dijawab Edy, ketujuh orang yang sudah mendaftar sebagai bacabup dan bawacabup tentunya tetap akan kita seleksi, yang selanjutnya kita ajukan ke DPP.
Secara terpisah, salah satu kader PDIP Kabupaten Malang yang mengkuti Konfercab DPC PDIP kabupaten setempat Suyitno mengatakan, sebelum Pak Edy Rumpoko ditujunjuk Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang oleh Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri, DPC PDIP kabupaten setempat menggelar Konfrensi Cabang (Konfercab) DPC PDIP Kabupaten Malang, pada Rabu (11/3), di Hotel Utami di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Namun, kata dia, dalam Konfercab terjadi deadlock hingga berbuntut terjadinya kerusuhan dan aksi kekerasan diantara pengurus dan kader, yang menyebabkan salah satu Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur Nugroho terluka di wajahnya. Sehingga tidak terjadi kesepakatan apa pun saat Konfercab, dan konfrensi tersebut akhirnya terhenti. “Selanjutnya, penentuan struktur kepengurusan langsung diambil alih oleh salah satu Pengurus DPP PDIP Ari Batubara,” ungkapnya.
Kemungkinan dari laporan Ari Batubara kepada Ketum PDIP, lanjut Suyitno, sehingga hal itu Ketum PDIP mengambil sikap tegas dan akhirnya Edy Rumpoko, pada Jumat (13/3) kemarin diputuskan memimpin DPC PDIP Kabupaten Malang menggantikan Hari Sasongko yang kini juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang.
Diserang Konflik
Sementara itu, menjelang Konggres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 9-12 April, terjadi konflik di Internal DPC PDIP Kabupaten Kediri hingga terpaksa kursi Ketua DPC harus kosong. Kondisi ini memaksa beberapa Ketua PAC mengambil alih kepengurusan sementara DPC PDIP Kabupaten Kediri.
Dari informasi yang dihimpun belasan ketua anak cabang mendatangi Kantor PAC PDIP Kabupaten Kediri Sabtu sore (14/3) untuk mengambil alih kepnegurusan paska Pimpinan DPC PDIP dinyatakan demiioner akibat konflik perebutan kursi ketua.
Menurut salah satu Ketua PAC Triantoro Sasongko mengatakan, kepemimpinan DPC PDIP Kabuapten Kediri menjadi demisioner setelah pemilihan ketua DPC periode 2015-2020 dalam musyawarah cabang yang berlangsung di Surabaya berakhir deadlock. “Para Ketua PAC akhirnya sepakat untuk mengambil alih kepengurusan sementara, agar roda partai tak berhenti, sebab agenda konferda PDIP Jatim digelar pada 9-12 april 2015 mendatang,” katanya.
Terpisah Ketua PAC Purwosari Sunaryo mengatakan, konflik perbeuan kursi adalah hal yang biasa dan bagian proses berdemokrasi, namun dari konflik tersebut berdampak pada agenda penjaringan Bacabup. “Dengan kondisi ini bisa jadi pendaftaran yang bacabup yang telah ditutup kembali dibuka, dan jumlah pelamar bisa bertambah,” ungkapnya.
Sementara itu, diketahui di DPC PDIP Kediri hanya satu pasangan yang mendaftar, yakni pasangan incumbent Haryanti Sutrisno dengan wakilnya Masykuri Ikhsan. Dengan dibukanya kembali pendaftaran ini menjadi peluang anggota lain untuk mendaftar. Sebab Muscab di Surabaya dengan agenda tunggal memilih kepemimpinan DPC PDIP Kabupaten Kediri dengan tiga orang kandidat Sutrisno, Agus Sutrisno, dan Joko Waluyo berakhir dengan deadlock. [cyn,van]

Rate this article!
Tags: