Megawati Resmikan Patung Bung Karno Putra Sang Fajar

Presiden RI ke-5 RI, Hj. Megawati Soekarno Putri saat meresmikan Patung Bung Karno Putra Sang Fajar di Simpang Herlingga, Jalan Sudanco Supriyadi, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, dengan menandatangani Prasasti yang didampingi Wali Kota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar dan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Selasa (6/6) kemarin.

Kota Blitar, Bhirawa.
Sebagai bentuk peringatan Hari Lahir Proklamator RI, Ir. Soekarno yang dikenal dengan Bung Karno, Presiden RI ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj. Megawati Soekarno Putri resmikan Patung Bung Karno Putra Sang Fajar yang berada di Simpang Herlingga, Jalan Sudanco Supriyadi, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Selasa (6/6) kemarin.
Patung Bung Karno ini merupakan salah satu ikon di Kota Blitar sebagai Kota yang disebut dengan Bumi Bung Karno dengan adanya Makam Bung Karno yang berada di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Bahkan pada Bulan Juni ini merupakan rangkaian Bulan Bung Karno yang diawali dengan kegiatan Upacara Budaya Grebeg Pancasila, Hari Lahir Bung Karno pada tanggal 6 Juni 1901 yang telah diperingati dengan pengajian umum oleh  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj setelah shalat Tarawih di Makam Bung Karno Senin malam (5/6) kemarin dan Haul Bung Karno sebagai acara puncak yang akan diperingati pada malam tanggal 21 Juni mendatang.
Wali Kota Blitar, Muh. Samanhudi Anwar menjelaskan peresmikan Patung Bung Karno ini merupakan patung Bung Karno ke-5 di Kota Blitar, dimana keempat patung lainnya berada di kantor Pemerintah Kota Blitar, Makam Bung Karno, Istana Gebang dan di perempatan Jalan Sumatera.
“Karena bulan ini adalah Bulan Bung Karno dan bulan Ramadhan, tepat hari lahir Bung Karno kami anggap hari baik untuk diresmikan Patung ke-5 Bung Karno oleh Ibu Presiden RI Ke-5,” kata Samanhudi Anwar. Lanjut Samanhudi Anwar, dengan dilaksanakannya peresmian patung ini menegaskan citra Kota Blitar sebagai Bumi Bung Karno, karena selain ada Makam Bung Karno (MBK), Perpustakaan Nasional Bung Karno, Istana Gebang, juga ada beberapa patung Bung Karno yang menjadi ikon Kota Blitar sebagai Bumi Bung Karno, dimana patung Bung Karno memiliki ketinggian 11 meter, terbuat dari perunggu dengan total bobot 5 ton yang dikerjakan kurang lebih 8 bulan dengan melibatkan seniman patung dari Yogyakarta. Bahkan patung Bung Karno letaknya sangat strategis karena posisinya langsung dari pintu masuk kota Blitar dari sisi timur dan di sebelah patung ini juga ada jembatan merah putih.  Sedangkan Patung Bung Karno ini sendiri menampilkan sedang berdiri dalam kondisi tegak, memakai kopiah dan memegang tongkat komando di tangan kirinya sebagai salah satau ciri khas Sang Proklamator RI.
“Adanya patung ini menunjukkan kecintaan dan rasa terima kasih Pemerintah dan masyarakat Kota Blitar kepada sang Proklamator Bung Karno, bahkan seluruh PNS kami setiap hari memakai pin Bung Karno ini,” ujarnya.
Wali Kota Samanhudi Anwar atas nama Pemerintah Kota Blitar juga mengucapkan rasa syukur dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI ke-5, Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri dan semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh ditetapkannya tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Sebelumnya masyarakat Kota Blitar setiap tahun selalu menyuarakan aspirasi tersebut dan akhirnya Presiden Jokowidodo melalui Keputusan Presiden nomor 24 tahun 2016 menetapkan 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila.
“Sehingga saat ini pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 juni yang mengawali rangkaian Bulan Bung Karno di Kota Blitar,” jelasnya.
Sementara secara simbolis peresmian patung Bung Karno, Presiden ke-5, Hj. Megawati Soekarno Putri menandatangani prasasti patung Bung Karno juga menggunting pita yang diiringi suara sirine dan pembukaan kain penutup patung Bung Karno Putra Sang Fajar.
“Patung Bung Karno ini merupakan bentuk penghormatan sejarah atas jasa-jasa beliau untuk memerdekakan Bangsa Indonesia dari penjajahan,” kata Hj. Megawati Soekarno Putri. [adv.htn]

Tags: