Melacak Strategi Belajar Politikus Dunia

Tokoh PolitikJudul    : Metode Belajar Para Tokoh Politik Ternama
Penulis  : Kalingga Dwi Cahya
Penerbit  : Palapa
Cetakan  : 1. Desember 2015
Tebal    : 176 Halaman
ISBN    : 978-602-0806-45-7
Peresensi  : Ahmad Wiyono
Pecinta Buku, tinggal di Pamekasan Madura Jatim

Ada anggapan bahwa belajar bisa dilakukan kapan dan di mana saja, tak dibatasi oleh ruang pembelajaran formal yang biasa diadakan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, hal itu cukup beralasan karena manusia bisa mendapatkan ilmu dan dan guru dari berbagai sumber termasuk dari pergerakan alam ini.
Demikian pula yang telah dilakukan oleh sejumlah tokoh politik di dunia, hampir semua politisi ternama di belahan dunia ini melakukan proses pembelajaran dengan cara otodidak, hal itu terkait dengan konsep staregis kebijakan yang akan dan telah dilakukannya, rata-rata mereka menimba pengetahuan dari pengalaman hidup manusia yang ditemuinya, lingkungan atau bahan literatur yang dibacanya.
Catatan perjalanan tokoh-tokoh politikus dunia yang berhasil menerapkan konsep kebiakan srategis dengan metode belajar yang beragam terangkum dalam buku berjudul Metode Belajar Para Tokoh Politik Ternama ini, di dalamnya mengulas tentang perjalanan para tokoh politik dunia yang berhasil menjadi pemimpin hebat dan berawal dari proses belajar yang multi sumber, dan tidak terpaku pada kegiatan akademik formal.
Terdapat 21 tokoh politik dunia yang berhasil dirangkum dalam buku terbitan Palapa ini, semuanya merupakan negarawan sejati yang punya visi kepemimpinan luar biasa, bekal keilmuan yang dimiliki mereka menjadikan pemimpin-pemimpin Negara tersebut mampu merubah dunia. Ternyata, hampir semua dari pemimpin hebat itu menimba ilmu dari segala sumber yang mereka dapat.
Soekarno misalnya, Presiden Republik Indonesia pertama ini ternyata pernah belajar pada seorang petani miskin bernama Marhaen, baginya, marhaen adalah potret manusia tangguh yang tak mau dijadikan budak oleh harta, sehingga, apa yang dia lakukan adalah apa yang dianggap tidak membelenggunya, kemerdekaan jiwanya adalah prinsip hidupnya yang tak bisa ditawar, kendati dia dalam kemiskinan yang menederanya.
Pelajaran berharga itulah yang kemudian dijadikan pijakaan pergerakan soekarno dalam memimpin NKRI ini, sehingga secara bertahap Marhaen dijadikan pola pergerakan Soekarno dalm memperhatikan kaum tertindas, termasuk yang paling penting adalah prinsip hidup marhaen dijadikan spirit oleh Soekarno untuk terus melawan penindasan yang dilakukan oleh penjajah, karena bagi Bung karno, Marhaen telah imewakil pneritaan rakyat Indonesia yang disebabkan oleh Kolonialisme.
Dalam perjalanannya, Marhaenisme terus didengungkan oleh Bung Karno di hampir semua kesempatan saat berpidato di hadapan para anggota PNI yang didirikan pada 1927. Tidak hanya itu, marhaenisme juga dicetuskan  Bung Karno dalam tulisan-tulisannya yang dipublikasikan di media massa saat itu, seperti Koran Pikiran Rakyat dan Suluh Indonesia Muda (Hal. 25-26).
Selain Soekarno, buku ini juga mengulas metodologi belajar para tokoh politik dunia lainnya, diantara mereka, masig-masing memeiliki cara dan gaya belajar yang relatif  tidak sama. Dan sumber belajaranya pun beragam, tidak hanya pada jalur akademik, namun juga dari sumer lainnya. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Abraham Lincoln, Winston Churchill, Lee Kuan Yew, Fidel castro, Ayatullah Khomeini dan beberapa tokoh lainnya.
Buku ni juga dilengkapi profil singkat para tokoh politik dunia tersebut, kisah perjalanan hdup meraka cukup menjadi inspirasi bagi pembaca, setidaknya sebagai tambahan pengetahuan seputar bibliografi tokoh-tokoh hebat yang ada di berbagai belahan dunia.

                                                                                                          ———- *** ———–

Tags: