Melahirkan Usai Kerjakan Tes SKD CPNS

Wabup Timbul menjenguk Cikita Dwi Kholishotunnur (24) peserta seleksi CPNS melahirkan. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo,, Bhirawa
Cikita Dwi Kholishotunnur (24) peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melahirkan usai mengerjakan soal tes seleksi kompetensi dasar (SKD) di Kabupaten Probolinggo. Begitu selesai mengerjakan soal, Cikita langsung dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan karena mengalami gejala hendak melahirkan, tuturnya.
Alumnus Akademi Kebidanan Bina Husada itu semula mengaku ragu dan takut untuk mengikuti tes SKD karena sedang hamil tua dan sudah mengalami gejala-gejala hendak melahirkan. “Sejak malam harinya sebelum pelaksanaan tes SKD saya sudah mengalami bukaan satu dan pada saat mengerjakan soal-soal terasa sakit perut, namun alhamdulillah soal-soal sudah selesai saya kerjakan,” kata Cikita, yang melahirkan bayi laki-laki sehat dengan berat 2,85 kg, Rabu (5/2).
Cikita berterima kasih kepada penyelenggara seleksi CPNS yang menyiagakan kursi roda dan ambulans untuk membantu kelahiran anak pertamanya. “Kami bersama tim memang sudah mengantisipasi terjadinya kegawatdaruratan sejak jauh-jauh hari, karena itu tim medis sudah siaga di depan ruang tunggu dan ruang ujian selama ujian berlangsung, sehingga ketika ada peserta yang mengeluh sakit dan sejenisnya bisa segera tertangani,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo Doddy Nur Baskoro.
“Bagi yang difabel dan ibu hamil sudah ada peralatan dan tim khusus, serta armada ambulans juga harus selalu standby (siaga), sehingga dapat membantu kelancaran peserta mengikuti tes CPNS apabila terjadi kondisi yang darurat,” tasdasnya.
Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengapresiasi kesigapan seluruh personel Panitia Seleksi Daerah (Panselda) yang dalam membantu proses persalinan peserta CPNS.
“Alhamdulillah semua sehat dan normal, luar biasa perjuangannya, bahkan dalam kondisi hamil tua peserta itu tidak hanya berhasil menyelesaikan seluruh soal SKD dengan waktu yang lebih cepat, namun juga dengan skor yang memuaskan,” katanya usai menjenguk Cikita di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan Probolinggo. “Mudah-mudahan bisa lolos juga pada seleksi selanjutnya,” do’anya.
Sementara itu, tes SKD CPNS Kabupaten Probolinggo pada hari keempat ada 176 pendaftar yang tak hadir. Mereka di luar P1/ TL. Mereka pun dinyatakan langsung gugur. Dari hal tersebut terjadi salah satu peserta melahirkan usai mengerjakan soal.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Persandian (Kominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Crhistian, mengatakan, dalam pelaksanaan tes SKD semua peserta harus ikut. Mereka diharuskan mengikuti tahapan seleksi pendaftaran CPNS. “Jadi, jika tidak hadir dipastikan sudah didiskualifikasi. Mereka dinyatakan tidak lolos,” katanya.
Menurutnya, hal itu lantaran sudah tersistem. Ada kode tersendiri. Sehingga, ketika ruangan seleksi tertutup, maka sudah tidak bisa diikuti oleh orang yang baru datang. “Telat saja sudah tidak bisa. Apa lagi tidak hadir,” ungkapnya.
Peserta yang hadir, namun tidak lolos, ia menjelaskan, hal itu belum bisa diketahui. Pasalnya, untuk keputusan lolos-tidak lolos itu ada pada Badan Kepegawaian Negara (BKN). Dan hasilnya, baru diketahui setelah pelaksanaan SKD telah usai semua. “Semuanya nanti akumulatif. Dan itu yang menentukan lolos-tidaknya adalah BKN. Bagi mereka yang lolos akan mengikuti tahapan selanjutnya yaitu Seleksi Kompetensi Bidang,” lanjutnya.
Tes SKD yang berlangsung delapan hari mulai 1 Februari hingga 8 Pebruari 2020 di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo diikuti oleh 5.808 peserta yang bersaing untuk mengisi 399 posisi pegawai di lingkungan Pemkab Probolinggo. [wap]

Rate this article!
Tags: