Melalui Vidcom, Bupati Bojonegoro Sampaikan Perkembangan Covid-19

Bojonegoro, Bhirawa.
Pemkab Bojonegoro bersama dengan beberapa Kepala Daerah se-Jawa Timur, Minggu (10/5) melakukan video conference (Vidcon) dengan Gubernur Jatim serta Kepala BNPB pusat. Pertemuan melalui vidcon guna mengetahui perkembangan penanganan covid 19 di wilayah Provinsi Jatim.
Dalam paparannya, Bupati Anna Muawanah menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro bersungguh sungguh ingin memutus mata rantai terhadap penyebaran Covid-19.
Adapun langkah yang telah dilaukan Pemkab Bojonegoro antara lain dengan melakukan rapid test terhadap para pedagang di 3 pasar di Bojonegoro, yaitu Pasar Bojonegoro Kota, Pasar Banjarejo dan Pasar Dander.
“Yang sudah kami lakukan yaitu melaksanakan rapid test di 3 pasar. Dari 3 pasar tersebut ada 569 yang kami lakukan rapid, (hasilnya) 168 reaktif,” kata Bupati.
Bupati menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro juga sudah menyiapkan sejumlah ruang isolasi, dengan kapasitas 372 tempat tidur.
“Kami sudah mempunyai ruang isolasi totalnya sejumlah 372 bed, dengan menggunakan fasilitas umum seperti GOR, BLK milik Provinsi, Pusdiklat, dan Panti milik Disos,” ungkap Bupati.
Pihaknya juga telah menutup Pasar Kota Bojonegoro, selama seminggu ke depan. Lantaran saat dilakukan rapid tes massal yang menyasar kepedagang banyak hasilnya yang bereaksi positif. Bahkan dari pedagang yang hasilnya reaktif pemkab sudah melakukan karantina atau isolasi sekaligus melakukan tes Swab kepada pedagang tersebut.
”Swab dikirim ke RS Saiful Anwar, mungkin 2 atau 3 hari ke depan hasilnya sudah bisa diketahui,” kata Bupati Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro mengatakan, bersama Polres Bojonegoro dan Kodim 0813 Bojonegoro bersama-sama melakukan langkah antisipatif dengan memperketat pintu masuk dan keluar beberapa wilayah di Bojonegoro.
“Kita bersama pihak kepolisian dan kodim melakukan langkah antisipatif dengan memperketat pintu masuk dan keluar beberapa wilayah di Bojonegoro seperti kecamatan kota, dander, trucuk, hak itu untuk mengurangi potensi penyebaran COVID-19,” jelas bupati.
Bupati menjelaskan, saat ini pihaknya telah melakukan pengajuan secara tertulis kepada kementerian kesehatan untuk pengadaan alat PCR ( polymerase chain reaction ) untuk mendiagnosis penyakit COVID-19, yaitu dengan mendeteksi material genetik virus Corona.
Terpisah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, ada yang baru penyebaran Covid-19 di Jawa Timur yakni Klaster penyebaran di Pasar, setelah sebelumya diklaim ada 5 penyebaran yakni Klaster TKHI, Temboro, Sampurna dan 2 Klaster lainya di 2 Kabupaten.
“Saat ini perkembangan penyebaran covid 19 di Jatim ada 6 Klaster katagorinya,” tandas Gubernur Jatim.
Terakhir, dalam vidcon itu Gubernur juga akan segera melakukan pertemuan kepada 6 pemilik Laboratorium guna mempercepat mengetahui hasil rapid tes, sekaligus akan menambah Rumah sakit tambahan maupun rujukan bagi pasien Positif Covid 19 nanti. [bas]

Tags: