Melambungnya Cabai, Distan KP Lakukan Langkah dan Upaya

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam mengatasi melambungnya harga cabai, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Pemprov Jatim melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Distan KP Jatim) melangsungkan beberapa langkah dan upaya mengantisipasi ketersediaan pada Hari Raya Idul Adha.

Kepala Distan KP Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan, data dari petugas PIP Hortikultura di 16 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan APCI (minggu ke 4 bulan Mei) di Kabupaten Kediri, menunjukkan harga komoditas cabai rawit mulai mengalami penurunan pada minggu ke 2 dan ke 3 dan mulai mengalami kenaikan di minggu ke 4 di bulan Mei.

Sehingga ada kenaikan harga cabai rawit pada bulan Mei 2022 yaitu sebesar 17% dibanding dengan harga cabai rawit di bulan April 2022. Sedangkan dari hasil pengamatan di lapang dan koordinasi dengan APCI (Asosiasi Petani Cabai Indonesia) di Kabupaten Kediri bahwa kenaikan harga Cabai Rawit saat ini disebabkan beberapa hal.

Sepertitingginya curah hujan yang menyebabkan timbulnya serangan Penyakit pada tanaman yang berdampak pada penurunan produktivitas. Kemudian mundurnya jadwal tanam Cabai (yang seharusnya bulan April) pada daerah dataran rendah karena curah hujan yang masih tinggi sehingga menyebabkan berkurangnya luas tanam.

Selain itu, serangan OPT pada komoditas cabai periode bulan April di Jawa Timur tercatat yaitu penambahan serangan hama Lalat Buah seluas 32,4 ha, Trips seluas 15,55 ha, dan kutu kebul seluas 2,21 ha. Sedangkan penambahan serangan penyakit virus kuning seluas 34,03, Antraknose seluas 12,31 ha, bercak daun seluas 8,4 ha, dan layu fusarium 2,5 ha.

Hadi juga memaparkan, serangan OPT di beberapa lokasi sentra (daerah dataran tinggi) sudah dikendalikan dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati. “Di beberapa lokasi sudah mulai tumbuh tunas baru sehingga diharapkan dapat membantu ketersediaan Cabai Rawit saat Idul Adha,” katanya.

Ia juga menyampaikan, untuk Daerah dataran rendah sudah disarankan untuk segera menanam Cabai Rawit dengan menggunakan varetas genjah dengan usia panen 70 – 80 hari yaitu varietas Bhaskoro dan Dewata sehingga diharapkan dapat mendukung ketersediaan di bulan Juli (saat Iduladha).

Di sisi lain, dipaparkannya, untuk potensi Luas Tanam komoditi Cabai Rawit di Jawa Timur pada tahun 2021 mencapai 70.892 ha dan produksinya mencapai 578.883 ton. Ada lima kabupaten produksi Cabai Rawit tertinggi tahun 2021 di Jawa Timur berada di Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tuban.

Perkembangan komoditas Cabai Rawit pada Januari – Maret pertama tahun 2022 yaitu luas tanam mencapai 14.562 ha dengan hasil panen mencapai 164.806 ton dengan konsumsi sebesar 218.273 ton/kapita/tahun maka produksi Cabai Rawit masih surplus 146.533 ton.

Berdasarkan data yang masuk pada bulan April sebesar 63% dan prognosa bulan Mei menunjukan bahwa luas tanam Cabai Rawit yaitu sebesar 6.274 ha dengan sasaran produksi sebesar 104.007 ton sehingga diperkirakan mendapatkan surplus sebesar 91.825 ton.

Kebutuhan Cabai Rawit untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kurang lebih sebesar 85% – 90% dan kebutuhan industri sebesar 10% – 15% dari total produksi.[rac.ca]

Tags: