Melatih Guru Melek IT Lewat Tayangan Live Streaming

Live streaming PJJ untuk guru jenjang TK disiarkan dari studio milik UPT Tekkomdik Dindik Jatim.

Live streaming PJJ untuk guru jenjang TK disiarkan dari studio milik UPT Tekkomdik Dindik Jatim.

Kota Surabaya, Bhirawa
Alat pembelajaran modern berbasis multi media, serta jaringan internet yang menyediakan jutaan informasi dalam sekali klik, kini semakin mudah ditemui. Sayangnya, belum seluruh guru mampu beradaptasi dengan teknologi. Inilah alasannya, mengapa guru tetap harus dilatih agar jangan sampai buta akan teknologi. UPT Tekkomdik punya cara tersendiri untuk problem yang satu ini, yaitu dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui tayangan live streaming.
Jam sudah hampir menunjukkan pukul 11.00. Seperti biasa, setiap Senin dan Rabu di studio penyiaran milik UPT Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim terlihat aktivitas yang cukup sibuk. Beberapa staf sudah bersiap-siap di ruang kontrol siaran. Beberapa saat kemudian, aba-aba untuk kameramen, pembawa acara dan narasumber diberikan dengan tulisan sebagai penanda penayangan live streaming PJJ segera dimulai.
Selama dua jam berselang, pembawa acara dan narasumber tampak serius berdialog. Topik yang dibahas saat itu terkait inovasi pembelajaran bagi guru TK. Harijanto, guru TK Eliya Surabaya yang didapuk menjadi narasumber dalam kesempatan tersebut menjelaskan pentingnya alat pembelajaran dalam mendukung proses belajar mengajar.
Ada berbagai macam alat pembelajaran, namun Harijanto menganjurkan kepada guru agar menyesuaikan pemilihan alat pembelajaran edukatif yang mudah didapatkan dan sesuai kebutuhan anak. “Sekarang kalau guru hanya bercerita akan membuat anak cepat bosan. Namun dengan alat peraga, siswa akan lebih aktif,” kata dia kepada Bhirawa belum lama ini.
Alat pembelajaran tidak harus mahal. Dia mencontohkan berbagai benda di lingkungan sekolah yang bisa digunakan seperti air, tanah, balok, dan benda-benda lainnya. Selain benda-benda, alat pembelajaran juga bisa memanfaatkan teknologi multimedia. Yang paling sederhana, guru bisa mengajak anak belajar dengan film animasi, slide translation, dan game edukatif. “Sekarang ini zaman sudah berkembang. Guru juga harus bisa menyesuaikan diri dengan teknologi modern. Sebab anak juga memiliki kecenderungan tertarik dengan teknologi,” tutur dia.
Harijanto mengatakan, pemilihan alat peraga pembelajaran saat ini bukanlah hal sulit. Hanya saja, ini menyangkut keseriusan guru dalam membuat inovasi. Sebab, sampai saat ini masih banyak guru yang senang dengan model konvensional satu arah, yaitu guru menjelaskan murid mendengarkan.
Tak terasa dua jam berselang begitu cepat, tim di ruang kontrol memberi isyarat agar talk show segera diakhiri. Kepala UPT Tekkomdik Ema Sumiarti terlihat juga ikut memantau secara langsung program live streaming dari ruang kontrol siaran. Dia pun mengatakan, program semacam ini merupakan cara baru bagi guru untuk memperkaya kualitas dirinya.
Dia menjelaskan, program tersebut sebenarnya ditujukan untuk melatih 44 guru binaan jenjang TK. Sebelumnya mereka telah mendapat pelatihan dan pada tahap selanjutnya mendapat kewajiban ikut aktif dalam live streaming PJJ yang digelar UPT Tekomdik. “Jadi pelatihan tidak harus tatap muka seperti seminar atau workshop. Via online, pelatihan guru juga bisa berlangsung,” kata dia.
Untuk mengaksesnya, guru tinggal mengklik website www.rependik.com. Selain menekankan pada inovasi pembelajaran, guru yang aktif dalam mengikuti PJJ secara tidak langsung juga akan lebih akrab menyelami dunia internet.
Ema mengakui teknologi penyiaran yang dimilikinya masih belum sepenuhnya maksimal. Sebab hanya berlangsung satu arah alias belum interaktif.  Namun dia bertekat model pelatihan interaktif pada siaran live streaming sedang disusun dan akan segera direalisasikan. “Program ini baru dilakukan Agustus 2014, jadi masih baru. Dan guru TK ini pun masih percobaan, selanjutnya akan juga dilakukan untuk guru SD dan juga SMP. Sedangkan SMA sudah beberapa yang ada melalui sekolah terbuka,” katanya.
Kepala Dindik jatim Dr Harun MSi mengatakan, langkah ini dilakukan agar semua guru bisa menggunakan perangkat teknologi dan informasi sebagai bahan untuk mengajar. Selain itu, paradigma guru akan berubah dari yang asing terhadap IT kini menjadi melek IT.
Menurut Harun, luasnya akses yang bisa dijangkau melalui PJJ ini akan mengoptimalkan program pelatihan yang selama ini dilakukan secara tatap muka. Sebab, pelatihan yang selama ini dibuat sangat dibatasi oleh ruang, kuantitas guru dan sumber dana yang ada. Sedangkan dengan metode online, pelatihan dapat menjangkau peserta seluas-luasnya. “Akses internet itu lebih luas. Meskipun ini hanya untuk guru binaan, tetapi semua guru bisa melihatnya, bahkan selain dari Provinsi Jatim juga bisa menggunakan fasilitas ini,” tutur dia. [tam]

Tags: