Melihat Inovasi Sistem Pertanian Mina Padi di Kediri

Kepala Desa Putih Basori menjelaskan ke anggota DPRD Provinsi Jatim Subianto tentang pengembangan pertanian sistem Mina padi.

Ikan Tumbuh Lebih Cepat, Pakan Lebih Sedikit Dibanding Budidaya Kolam
Kabupaten Kediri, Bhirawa
Bermula dari minimnya hasil panen, petani di Kabupaten Kediri pun memutar otak menciptakan inovasi baru dalam dunia pertanian. Dan hasilnya, para petani sukses mengembangkan sistem pertanian dengan cara mina padi.
Di Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten KediriĀ  misalnya, para petani mengembangkan pertanian mina padi atau tanaman padi bersama dengan budidaya ikan nila. Program pertanian kombinasi perikanan ini sudah diuji cobakan dan terbukti keberhasilan.
Pengembangan pertanian mina padi di desanya berawal dari keresahan para petani karena hanya dapat menuai masa panen padi sekali dalam satu tahun. Permukaan lahan pertanian yang sejajar dengan aliran Sungai Brantas menyebabkan sawah mereka tak dapat dimanfaatkan untuk menanam padi di musim penghujan.
“Kalau musim hujan airnya susah surut. Sehingga sawah terendam air dan tanamam padi tidak dapat berkembang. Akhirnya kami berfikir, bagaimana jika memanfaatkan air banjir untuk perikanan dengan menerapkan program pertanian mina padi. Tahun kemarin sudah diuji coba, ternyata perkembangannya bagus,” ujar Kades Putih, Basori
Uji coba pertanian mina padi ternyata mendapat respon positif dari pemerintah. Petani memperoleh bantuan bibit ikan nila dari Pemprov Jatim. Benih ikan ditebar di lahan pertanian uji coba. Saat ini, ikan tumbuh dengan baik.
“Ikan yang dikembangkan dalam sistem pertanian mina padi ternyata tumbuh lebih cepat. Selain itu, kebutuhan pakan ikan jauh lebih sedikit dibanding dibudidayakan di kolam. Jika dikalkulasi secara matematik, kebutuhan pakan dari pabrikan hanya setengahnya dari kebutuhan saat dibudidayakan di kolam,” tanda Basori.
Pemerintah Desa Putih kini sedang mempersiapkan lahan pertanian kurang lebih tiga hektar untuk mengembangkan program mina tani ini. Lahan tersebut berasal dari ganjaran Kepala Desa atau tanah bengkok. Masyarakat petani juga ikut dalam program ini.
Pertanian kombinasi budidaya ikan yang sedang dikembangkan petani di Desa Putih ini ternyata mendapatkan perhatian dari anggota DPRD Provinsi Jatim daerah pemilihan VI, Subianto. Politisi Partai Demokrat ini mengunjungi kelompok tani di Desa Putih untuk melihat perkembangan usaha pertanian mina taninya.
“Setelah saya melihat tadi, saya cukup berbangga kepada petani di Desa Putih ini, khususnya kepada Kepala Desa yang sudah menginisiasi program ini. Kita ketahui bersama bahwa lahan pertanian disini tidak seperti di desa lain, karena permukaan tanah sejajar dengan aliran Sungai Brantas. Sehingga airnya berlimpah,” jelas Subianto.
Subianto berjanji akan mensupport para petani di Desa Putih agar berhasil dalam mengembangkan pertanian mina tani. Tentunya melalui peran lembaga DPRD Provinsi Jatim. Harapannya, pemerintah daerah Kabupaten Kediri dan Provinsi Jatim bisa memberikan bantuan kepada mereka.
“Kami akan support melalui dinas kabupaten dan provinsi Jatim. Petani bisa mengusulkan bantuan agar program ini bisa berjalan dengan baik. Kebetulan sebentar lagi ada pembahasan APBD 2018. Semoga usulan petani bisa terakomodir,” jelas Subianto.
Untuk kebutuhan infrastruktur, Subianto menyarankan, Pemerintah Desa Putih bisa memanfaatkan Dana Desa. Sementara itu kebutuhan lain bisa diajukan melalui usulan proposal kegiatan. Subianto juga menyarankan agar petani dapat menggandeng generasi muda, khususnya mahasiswa dalam pengembangannya.
“Saya melihat prospek sangat bagus. Saya sarankan petani menggandeng generasi muda, mahasiswa. Dia yang mempunyai inovasi dalam kemajuan. Nantinya bisa dikemas menjadi Desa Wisata Berbasis Perikanan. Tentu jauh lebih baik lagi,” tandasnya. [Ervan Kholis]

Tags: