Melihat Wisata Halal PintuLangit yang Dirintis Gus Ipul

Gus Ipul foto bersama dengan salah satu komunitas yang datang ke Wisata Halal Ngopibareng @PintuLangit di Ledug, Prigen, Pasuruan.

Hanya Melayani Komunitas, Diklaim Miliki Camping Ground Terbaik di Jatim
Kota Surabaya, Bhirawa
Lepas menjadi wakil gubernur Jatim tak membuat Drs H Saifullah Yusuf berhenti untuk mengabdikan diri untuk Jatim. Kali ini Ketua PBNU ini sedang merintis wisata halal di Kawasan Ledug, Prigen, Pasuruan. Saat ini, progress pembangunan wisata ini baru 55 persen. Tapi berbagai kegiatan sudah digelar dan ribuan wisatan sudah mulai berdatangan.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke wisata halal yang diberi nama Ngopibareng @PintuLangit ini, akan dimanjakan banyak fasilitas permainan dan tempat foto selfie. Seperti bianglala, outbond, naik becak yang digantung, tempat pertemuan outdoor dan indoor, camping ground, kolam renang khusus perempuan dan laki-laki serta penginapan yang sekarang masih pada tahap pembangunan.
“Salah satu masa depan kita adalah pariwisata. Makanya saya ingin memberikan sumbangsih dalam pengembangan dunia wisata, khususnya yang berbasis sumber daya alam dan kearifan lokal,” ujar Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf.
Kenapa kawasan ini dinamakan ngopibareng, lanjut mantan wagub Jatim dua periode ini, karena mengakomodir kearifan lokal. Di daerah ini adalah produsen utama kopi asli Pasuruan yakni kopi Ledug. “Dari kopi, kita biasa ngopi. Makanya namanya Ngopibareng. Makanya wisata ini hanya dibuka untuk komunitas minimal 20 orang. Kami tidak melayani orang per orang,” tuturnya.
Sementara untuk pintu langit, didalam kawasan wisata ini sejak dulu sudah ada pintu langit di Bukit Bendil. Dari bukit tersebut bisa menyaksikan view Kabupaten Pasuruan. “Jika malam hari akan terlihat sangat indah terlihat kehidupan kota yang gemerlap lampu,” ungkapnya.
Sedangkan wisata halal dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan kawasan wisata yang nyaman dan bisa untuk semua kalangan. “Wisata halal menjadi tren dunia. Indek wisata halal di Indonesia terus baik bahkan Indonesia wisata halalnya cukup maju. Wisata halal berarti semua produknya halal, mulai dari bahan baku hingga proses pembuatannya,” ujarnya.
Khusus untuk camping ground, Gus Ipul mengklaim merupakan camping ground terbaik di Jatim saat ini. Selain tempatnya yang sangt luas yang menampung ribuan orang, tapi juga mempunyai fasilitas yang baik. Apalagi tempatnya diketinggian 800 mdpl menambah sejuk tempat camping ground ini.
Tak hanya itu, salah satu yang istimewa di Wisata Halal Ngopibareng @PintuLangit ini adalah adanya makam warga yang dipercantik. Renovasi makam telah diresmikan pada malam ke-30 Ramadan 1440 H atau pada 3 Juni 2019. Peresmian dilakukan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf.
Makam warga ini sangat menarik karena didesain cukup bersih, indah sehingga tidak ada kesan angker di makam warga Leduk ini. “Ini kuburan bukan sembarang kuburan. Makam seperti ini bisa jadi inspirasi pengelola makam lainnya agar makam bisa dikelola dengan baik,” kata Gus Irsyad saat meresmikan.
Makam yang ada di desa Leduk ini memang sangat istimewa di mana seluruh makam dibangun dengan model yang sama. Selain itu, di area makam juga ditanami rumput golf sehingga para peziarah bisa sangat nyaman ketika berdoa di dekat makam keluarga mereka.
Lampu-lampu hias berkelip juga dipasang sehingga mampu mengusir kesan angker makam. Di dekat makam dibangun kantor pengelola makam yang modern. Area parkir yang luas dan bersih juga terhampar di dekat makam.
Gus Ipul yang memiliki ide unik untuk mengubah perwajahan makam yang ada di desa ini mengatakan, makam adalah rumah masa depan sehingga sudah selayaknya direvitalisasi agar tidak lusuh dan terkesan angker.
Meski belum jadi, saat ini di Wisata Halal Ngopibareng @PintuLangit sudah banyak agenda yang digelar. Salah satunya adalah penutupan Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka Jatim pada, Rabu (3/7) malam. Penutupan event tahunan pramuka Jawa Timur ini sangat istimewa dan dihibur Lestyani Andriani (Lesti Academy). Lesti menghibur warga dari atas panggung yang berada di lembah yang ada di kawasan Ngopibareng.
Lokasi panggung yang berada di area perbukitan sangat istimewa. Ribuan warga dengan tertib berada di area-area yang disediakan berundak. Suasana dingin karena lokasi wisata berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan air laut tidak menyurutkan warga untuk mendekat dan menikmati suara Lesti.
Gus Ipul sebagai Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur, mengatakan, penutupan Festival Wirakarya kali ini sengaja digelar di kawasan Ngopibareng @PintuLangit untuk mendekatkan pramuka kepada alam.
Sementara itu, Festival Wirakarya 2019 merupakan yang ketiga setelah dua tahun berturut-turut pramuka Jawa Timur menggelar festival serupa. Festival Wirakarya Kampung Kelir kali ini digelar di 11 Zona se-Jawa Timur. 11.000 lebih pramuka penegak turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan mulai Februari 2019 ini.
Festival tahun ini dilakukan dengan mengecat 1.100 lebih rumah dan memugar sedikitnya 22 rumah. Pemenang dalam festival kali ini berhak atas medali dan trofi serta berkesempatan berlibur ke Singapura dan Malaysia. [Zainal Ibad]

Tags: