Memacu Kreatifitas Seniman Daerah

Sekdaprov-Jatim-Dr-H-Sukardi-membuka-Festival-Kesenian-Jatim-dengan-berkidung-dengan-bahasa-Jawa-dan-Madura. [rac/bhirawa]

Sekdaprov-Jatim-Dr-H-Sukardi-membuka-Festival-Kesenian-Jatim-dengan-berkidung-dengan-bahasa-Jawa-dan-Madura. [rac/bhirawa]

(Disbudpar Jatim Gelar Festival Jawa Timur 2014)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Salah satu upaya mengembangkan seni dan kebudauyaan adalah memacu kreatifitas dan produksitifitas seniman.  Untuk tujuan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menggelar Festival Kesenian Jawa Timur tahun 2014 yang berlangsung selama lima hari mulai 29 April 2014 sampai 3 Mei 2014 di Gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur.
Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, kegiatan ini untuk memacu produktifitas, kreatifitas, dan kualitas para seniman agar lebih bersaing dengan lainnya dalam melestarikan dan mengembangkan potensi seni budaya Jawa Timur.  “Memacunya melalui Festival ini,” katanya, di Taman Budaya Jatim, Selasa (29/4).
Selain itu, festival ini bertujuan mempromosikan keragaman dan keunggulan produk seni budaya Jawa Timur, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya dalam pengembangan kekinian, dan meningkatkan jalinan komunikasi, kerjasama dan tukar pengalaman sesama pelaku seni.
Jarianto menjelaskan  Festival Karya Tari dan Festival Lagu Daerah sudah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya. Namun, Festival Lawak dan Jula-Juli masih baru kali pertama dilakukan Disbudpar Jatim, mengingat Lawak dan Jula-Juli ataupun Ludruk ini merupakan khas Jatim.
Sementara, Kepala Bidang Budaya, Seni, dan Film, Hartini menjelaskan, materi yang disajikan pada festival ini adalah garapan baru yang berpijak pada seni tradisi yang memiliki gaya atau kekhasan daerah setempat
Dalam Festival Kesenian Jatim, tak hanya sekedar menampilkan persaingan antar seniman. Namun, di Taman Budaya juga terdapat pameran produk budaya yang digelar selama pelaksanaan festival berlangsung.
Pameran ini akan diikuti oleh berbagai sanggar bidang seni antara lain sanggar tari, sanggar wayang, sanggar ludruk, sanggar seni rupa, sanggar teater, dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, selama festival berlangsung, di  Taman Budaya juga ada warung budaya/warung ide yang merupakan wadah untuk para seniman berdiskusi dengan desain cangkru’an / lesehan dengan ditemani oleh seniman senior/budayawan.
Jumlah peserta Festival Karya Tari diikuti sebanyak 34 Kab / kota, ada empat  Kab / Kota yang tidak mengikuti seperti Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Blitar, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Trenggalek.
Sedangkan peserta Festival Lagu Daerah sebanyak 30 Kab / kota. Ada delapan Kab / Kota yang tidak mengikuti adalah Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Pasuruan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Situbondo.
Sementara peserta Festival Lawak Jula-Juli sebanyak 17 Kab/kota seperti Kab Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pacitan, Kota Malang, Kabupaten Jombang, Kota Probolinggo, dan Kota Kediri. N [rac]

Rate this article!
Tags: