Memahami Sang Silent Killer

Oleh : Oryz Setiawan
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (Public Health) Unair Surabaya
Beberapa publik figur telah menjadi korban sang silent killer, sebut saja Aktor Kawakan Benyamin Sueb, Adjie Massaid, Mike Mohede, Cecep Reza, pelawak Jojon dan terakhir selebritis Ashraf Sinclair, suami artis Bunga Citra Lestari (BCL). Mengapa disebut silent killer, karena penyakit serangan jantung yang timbul hampir tanpa adanya gejala awal namun dapat menyebabkan kematian secara mendadak karena disebabkan tertutupnya aliran darah pada pembuluh darah koroner. Salah satunya penyakit jantung adalah yang merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Terdapat tren kecenderungan bahwa penyakit jantung dan turunannya (kardiovaskuler) dialami pada usia muda. Banyak orang berpikir bahwa penyakit jantung identik dengan usia tua sehingga kebanyakan usia produktif merasa aman. Mereka pun cenderung tidak pernah memeriksakan jantung. Pola hidup yang tidak sehat juga tetap dijalankan kalangan generasi muda. Prevalensi penyakit kardiovaskular cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
WHO (World Health Organization) memprediksi, penyakit kardiovaskular akan menyebabkan kematian lebih dari 23 juta jiwa per tahun pada 2030. Di era modernisasi yang serba digital yang ditandai dengan berbagai kemudahan dan kenyamanan yang kita dapatkan dari teknologi yang kian maju justru membuat pola hidup menjadi tidak sehat. Pekerja usia produktif cenderung memiliki waktu kerja yang panjang, bekerja di belakang meja (minim gerak), riwayat faktor keturunan (genetik), tidak mengkonsumsi makanan yang sehat, perilaku merokok, stres yang berkepanjangan, kurang berolahraga dan tidak teratur dalam upaya deteksi dini melalui serangkaian medikal cek up atau pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah sederet faktor yang meningkatkan resiko terjadinya “embrio” penyakit jantung. Di berbagai literatur ilmiah kedokteran terdapat berbagai jenis varian yang termasuk katagori penyakit jantung antara lain : Pertama, Penyakit Jantung Koroner (PJK), terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan.
Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis). Kedua, terjadinya serangan jantung, adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Ketiga, aritmia yaitu adalah gangguan pada irama jantung yang dapat terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik. Keempat, kardiomiopati yaitu gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Kelima, terjadinya kasus gagal jantung dalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti jantung, edema paru, gagal hati dan ginjal. Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang secara bertahap. Keenam adalah penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan. Ketujuh, apa yang disebut Heart Valve Disease atau penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka atau menutup dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan pada aliran darah. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Kedelapan, endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung. Infeksi terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung melalui aliran darah.
Symtoms Patologis
Organ jantung pada manusia sebagai pusat penerimaan dan pendistribusian darah ke seluruh tubuh, setiap saat, tanpa henti. Bahkan hingga mendekati ajal jantung terus berdetak tanpa sedetikpun berhenti sampai pada akhir hayat manusia baru, jantung berhenti berdenyut. Tak ada pakar dan ahli di dunia yang sanggup membuat organ buatan (artificial organ) yang dapat bekerja seumur hidup tanpa istirahat atau berhenti, meskipun dapat membuat robot canggih yang bekerja nyaris seperti manusia sesungguhnya. Penyakit jantung adalah satu jenis penyakit tidak menular (PTM) dimana di era modernisasi dan digitalisasi saat ini menjadi penyakit dengan pembunuh nomor satu di dunia. Pada umumnya dijumpai tanda-tanda awal yang acapkali dipandang remeh yang sebenarnya dapat ditangani sejak dini sesuai dengan protokol medis. Adapun gejala yang timbul antara lain pertama, kelelahan dimana terdapat rasa lelah memang hal yang sangat wajar dialami. Namun, apabila rasa lelah berlangsung terus-menerus yang perlu mewaspadai.
Kedua, tubuh sakit dan nyeri tanpa sebab yang jelas. Setelah didiagnosa biasanya terjadi penyumbatan aliran darah ke otot jantung yang terjadi akibat penyakit jantung koroner menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya. Hal inilah yang membuat tubuh terasa nyeri. Ketiga, nafas tersengal-sengal. Kondisi visual napas tersengal setelah melakukan olahraga berat tentu merupakan hal yang normal terjadi. Namun, apabila napas sering tersengal meski hanya melakukan sedikit aktivitas. Keempat, terjadi pembengkakan pada kaki dapat menjadi pertanda jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Saat jantung tidak dapat memompa darah dengan cepat, darah akan menumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan. Kelima adalah detak jantung tidak teratur. Kondisi tersebut terjadi ketika merasa gugup atau semangat, juga merasakan jantung berdegup dengan kencang atau tidak teratur. Namun, jika jantung sering berdegup kencang dan tidak diketahui penyebabnya, perlu diwaspadai.
Keenam adalah rasa mual dan sakit perut. Beberapa kasus penderita sakit jantung juga merasakan sebagai gejala, banyak berkeringat secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Secara perspektif spiritual, penyakit jantung sesungguhnya adalah memberikan makna mendalam yang berasal dari Tuhan bahwa ajal seseorang memang tidak dapat ditentukan meski dari pendekatan medis mampu menjelaskan proses mulai terjangkit penyakit, merasakan sakit hingga mendekati kematian. Inilah yang menjadi salah satu argumen bahwa kematian seseorang tidak dapat ditentukan sehingga timbul kesadaran bahwa kematian pasti terjadi pada setiap manusia tanpa tapi dan tanpa kecuali. Bahwa kematian dapat datang sewaktu-waktu tanpa memandang tempat, jenis kelamin, umur dan derajat serta status sosial seseorang. Kondisi ini merupakan alarm bagi setiap orang agar senantiasa berbuat baik dalam mengisi kehidupan sehari-hari.
———– *** ————–

Rate this article!
Tags: