Memanusiakan Diri Sendiri

Judul buku : This Is Me! Whatever You Say
Penulis : Muhajjah Saratini.
Penerbit : C- Klik Media
Tebal : 233 halaman
Tahun Terbit : 2019
Cetakan : Cetakan ketiga, 2019
ISBN : 978-602-5992-23-0
Peresensi : Delia Paramitha, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammdiyah Malang

Buku ini mengajak kita sebagai pembaca agar bisa lebih mencintai diri sendiri terlebih dahulu daripada memusingkan pendapat orang lain terhadap diri kita. Memberi dukungan penuh pada diri sendiri agar bisa mengekspresikan kreativitas, dan memaksimalkan kemampuan diri. Menjadi seseorang yang lebih percaya diri. Menyiapkan hal-hal untuk mendukung kenyamanan diri sendiri. Mampu menghadapi setiap masalah sendiri agar tidak menjadi zombie-zombie tanpa tujuan.
Sebagai pelaku dibidang sastra utamanya sastra indonesia, Muhajjah Suratini tak akan merasa asing dengan dunia kepenulisan, maupun editing karangan. Mantap Sebelum Akad (2018), Decluttering Rumah (2018), dan This Is Me! Whatever You Say (2019) merupakan contoh eksistensinya dalam dunia kepenulisan negeri ini.
Rasa bosan akan selalu hadir dalam hidup ini dan menjadikan segala kegiatan yang kita lakukan tak ada hasilnya dan monoton. Saat kita merasa bosan kegiatan apapun yang kita lakukan hanya akan berdasar pada keterpaksaan bukan berdasar pada bagaimana semangat dan antusias kita melakukan hal tersebut. Saat kita merasa bosan, sering terdengar ucapan bahwa kita ingin kembali ke masa kecil karena dirasa susah untuk menjalankan kehidupan saat ini. Namun, banyak hal yang telah kita lalui hingga sampai pada titik ini. Coba kalian ingat masa dimana kita pertama kali belajar naik sepeda? Pasti pernah jatuh bukan. Meskipun pernah terjatuh bahkan hingga terluka, kalian tetap mencoba dan mencoba lagi hingga pada saatnya kalian lihai melakukannya. Kekuatan mental seperti itu akan tumbuh jika adanya motivasi yang mendorong diri kita untuk melakukan hal tersebut lebih baik lagi. Motivasi merupakan kekuatan atau daya dalam diri seseorang untuk bergerak ke arah tujuan tertentu dan motivasi ini timbul dari diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar kita. Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan keajegan dalam belajar. Sedangkan, motivasi ekstrinsik tidak dapat dikendali oleh individu karena datangnya dari luar dirinya (Sue Howard, pengertianahli.id).
Banyak dari kita lupa untuk berbincang pada diri kita sendiri. Mungkin hanya untuk bertanya apakah hal tersebut baik untuk kita atau bahkan akan berdampak buruk bagi kita. terkadang perbincangan kita dengan seseorang akan berdampak buruk pada kita. misalnya, saat seseorang mengritik kita pasti kita akan memikirkan hal yang diutarakan orang tersebut. Tidak menutup kemungkinan kita akan memenuhi segala hal yang dikatakan orang tersebut padahal jelas-jelas tidak sejalan dengan keinginan kita. Padahal orang lain tidak ingin tahu bagaimana persaan kita. Oleh karena itu, akan terasa aneh jika kita lebih mikirkan perasaan mereka terhadap kita tanpa memikirkan perasaan dan kenyamanan diri kita sendiri. Berbincang pada diri kita sendiri akan membuat kita lebih mengenali diri kita, potensi diri kita, hal apa saja yang nyaman untuk diri kita.
Terkadang kita merasa sendirian menjalani hidup. Namun, kita lupa bahwa manusia bukan saja mahluk sosial namun juga mahluk individual. Kemandirian harus kita tanamkan dari sejak dini. Bersosialisasi memang perlu tapi kita harus mempunyai batasan tebal untuk diri sendiri dari orang lain. Batas ini hanya bisa dibangun oleh diri kita. Orang lain akan selalu datang dan pergi dengan dampak positif maupun negatif terhadap diri kita. Kita tidak bisa mengontrol komentar-komentar orang lain terhadap kita. Kita hana bisa membentuk diri kita untuk lebih kuat menghadapi komentar-komentar orang lain.
Buku ini berhasil mengemas suatu permasalahan beserta solusinya dengan baik. Mampu memotivasi pembaca dengan contoh kasus maupun dengan kalimat-kalimat motivasi di dalamnya. Penulis banyak mengangkat permasalahan yang sering dan sedang terjadi. Dalam buku ini penulis mengajak para pembaca untuk lebih percaya pada kemampuan dirinya tanpa mempedulikan komentar-komentar negatif orang lain terhadap diri kita. namun, sangat disayangkan jika buku ini memiliki banyak gambar yang tidak berwarna yang mungkin akan membuat para pembaca merasa bosan untuk membaca buku ini dalam waktu lama.
Nampaknya buku ini akan mudah dipahami karena bahasa yang digunakan penulis termasuk bahasa yang ringan, mengadung banyak motivasi diri. Buku ini sangat cocok untuk kalangan remaja agar lebih percaya pada potensi dalam dirinya tanpa memusingkan komentar orang lain terhadap dirinya yang akan berdampak buruk baginya. Dan dari permasalahan maupun kisah yang diangkat oleh penulis akan membuat kita lebih bersyukur dan mencintai segala yang ada dalam diri kita.
Saat ini banyak sekali remaja yang tidak percaya pada kemampuan yang di milikinya hanya karena komentar negatif yang dilontarkan orang lain terhadap apa yang dilakukan dan apa yang diputuskan. Banyak dari remaja yang kurang mengerti potensi diri mereka. Buku ini akan menjadi solusi permasalahan remaja yang timbul pada zaman ini, mulai dari penggalian jati diri, potensi diri, cara memotivasi diri, menghargai segala hasil pencapaian kita, dan lebih mementingkan diri sendiri terlebih dahulu daripada orang lain. Buku ini juga akan menjadi solusi bagi para orangtua, agar lebih bisa memotivasi anaknya untuk melakukan apa yang baik bagi dirinya.
——– *** ———-

Rate this article!
Memanusiakan Diri Sendiri,3.67 / 5 ( 6votes )
Tags: