Ahmad Budiharto
Trenggalek, Bhirawa
Memasuki musim kemarau kekeringan sudah melanda di beberapa desa di Trenggalek, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat, setidaknya sudah ada 5 Desa yang tersebar di 2 Kecamatan mulai mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Trenggalek Joko Rusianto melalui Ahmad Budiharto Kepala Bidang Logistik Rehabilitasi dan Rekontruksi mengatakan, dari dua Kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Panggul ada empat desa yaitu Desa Besuki, Nglebeng ,Karang tengah dan Terbis. Sedangkan untuk Kecamatan Suruh di Desa Mlinjon, Dusun selorejo.
“Jumlah pengiriman air bersih untuk 5 Desa di 2 Kecamatan. Rata rata tiap hari empat tanki air bersih disalurkan kelokasi, satu tangki berisi air bersih dengan volume 5000 liter,” ujar Ahmad Budiharto, saat di temui di kantor BPBD Kabupaten Trenggalek, akhir pekan lalu.
Penyaluran air bersih ini setidaknya sudah dimulai di titik-titik wilayah kekeringan. Petugas melakukan suplai air ke beberapa tandon air di wilayah tersebut, tentu saja masyarakat bergantian mengambil air bersih di tandon bersama itu. “Iya tiap tahun daerah tersebut tetap menjadi langganan kekeringan, ,” tambahnya.
Menurutnya ,air bersih adalah kebutuhan sehari hari mulai dari air minum dan kebutuhan dapur, jadi petugas akan melakukan suplai air bersih, hingga kebutuhan warga terpenuhi. “Kita mengirim air bersih setelah ada permintaan dari desa itu sendiri, melalui proses setelah ada surat dari desa tersebut selanjutnya kita cek ke lapangan sudah layak dikirim air bersih apa belum,” terangnya .
Lebih Lanjut Budiharto menjelaskan. pantauan dari BMKG kekeringan saat ini merupakan fenomena awal musim kemarau, “Dengan adanya perubahan cuaca beberapa waktu lalu, Kita ini mulai masuk musim kemarau hingga bulan Agustus nanti , ini bisa dikatakan sebagai awal musim kemarau. Jadi kemungkinan permintaan air akan semakin bertambah banyak, karena sumber air yang ada semakin mengalami penuruurunan begitu juga sumber air yang ada didesa desa.” terangnya. [wek]
