Membaik, Bayi Asmaul Husna Asal Kab.Probolinggo Dipulangkan

Bayi kembar siam Asmaul dan Husna digendong ibunya dibawa pulang.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Bayi kembar siam (conjoined twin dicephalic parapagus) asal Desa/Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, akhirnya dipulangkan, Jumat 11/5. Dokter RSUD Tongas yang selama ini merawat bayi tersebut menyatakan, jika kondisi keduanya sudah membaik.
Bayi yang diberi nama Asmaul dan Husna itu diantar oleh pihak rumah sakit pada pukul 08.00. Selain orang tua, bayi kembar itu juga diantar Plt Direktur RSUD Tongas Mochammad Asjroel Sjakrie; dr. Vonny Mariany Deckert, SpA; perawat; dan sejumlah staf rumah sakit lainnya.
Dr. Asjroel mengatakan, membaiknya kondisi bayi kembar siam tersebut tidak lepas dari karunia Allah SWT. Meski sudah dipulangkan, namun pihak rumah sakit tetap akan memantau kondisi keduanya, katanya.
“Dari RS Tongas tidak melepas begitu saja. Namun, akan dilakukan kunjungan berkala guna untuk melakukan pemantauan. Sebelum diantar, orang tua serta keluarga yang ada di sana juga sudah dilakukan pembekalan. Sehingga, sudah bisa melakukan perawatan sehari-hari,” terangnya
Tak hanya orang tua dan keluarga, bidan dan puskesmas juga diberikan pembekalan merawat bayi tersebut. Sebab, nantinya puskesmas juga ikut memantau perkembangan Asmaul dan Husna.
dr. Vonny yang menangani bayi kembar siam mengatakan, kondisi bayi relatif stabil dan tidak ada tanda tanda gagal jantung. Selain itu, berat badan juga naik sekitar 300-400 gram dari berat badan lahir, yakni 4,2 kilogram. Napasnya juga spontan dan tak lagi bergantung pada oksigen, ujarnya.
“Anaknya aktif dan tangisannya juga kuat. Sehingga, relatif stabil,” terangnya. Pihak rumah sakit juga menyusun jadwal kunjungan pada pekan pertama setiap dua sampai tiga hari sekali. Setiap harinya tetap kontak. Apalagi ada perawat kami yang rumahnya tinggal di sekitar sana. Sehingga, bisa langsung dikonsultasikan,” jelasnya.
Lebih lanjut dr. Vonny menurutkan, walaupun proknosisnya sudah diketahui bersama, yakni jarang bayi kasus seperti itu bisa hidup hingga dewasa, namun yang bisa dilakukan pihak rumah sakit adalah memberikan kesempatan lebih lama pada keluarga untuk bisa bersama dengan anaknya. “Si anak juga punya hak untuk menerima kasih sayang dari keluarganya. Pihak keluarga berhak untuk memeluk dan mencium bayi ini,” tandasnya.
Tim dokter kembar siam RSU dr Soetomo menyatakan tidak ada operasi pemisahan tubuh bayi kembar siam yang lahir di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, bayi kembar siam ini diketahui memiliki dua jantung. Namun jantung salah satu bayi berlubang sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal, lanjutnya.
Rekomendasi atas pemulangan bayi kembar siam, jelas Fonny, sudah mendapat persetujuan dari pihak tim kembar siam RSU dr Soetomo Surabaya. “Bayi ini sudah mendapatk rekomendasi persetujuan dari RSU Soetomo untuk dipulangkan, sebab kondisinya sudah stabil,” ungkapnya.
Ibu SR, 26, ibu Asmaul dan Husna tetap tak banyak bicara. Namun, raut wajahnya terlihat bahagia. Bahkan, SR tak mau lepas dari sang bayi. Ia menggendong sang buah hati saat perjalanan pulang.
Pada 10 April lalu sekitar pukul 15.15, lahir bayi kembar siam melalui proses operasi Caesar di RSUD Tongas. Bayi tersebut lahir dempat perut dan dada, serta hanya memiliki sepasang kaki. Bayi tersebut lahir dengan berat 4,2 kilogram dan panjang dari dada hingga kaki 37 sentimeter, tambah dr. Asjroul.(Wap).

Tags: