‘Membangun dari Akhir’ Jadi Prinsip Kepemimpinan Joni Hermana

Prof Ir Joni Hermana MScES PhD

Prof Ir Joni Hermana MScES PhD
Menjalani masa kepemimpinan di masa transisi menuju status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) menjadi cerita panjang kesuksesan Prof Ir Joni Hermana MScES PhD sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2014-2019. Kesuksesannya itu pun dibagikan kepada para sivitas akademika ITS melalui Closing Lecture yang juga menandai akhir masa kepemimpinannya sebagai rektor yang digelar di gedung Menara Sains ITS, Rabu (10/4).
Bertajuk Leadership by Heart, kuliah umum tentang masa kepemimpinan Prof Joni ini berisi serangkaian ilmu dan pengalamannya dalam memaknai kepemimpinan serta upaya penerapannya dalam memimpin ITS. Acara singkat yang terinspirasi dari tradisi perguruan tinggi di Jepang dan Eropa ini sekaligus menjadi media pertanggungjawabannya kepada seluruh pihak selama dirinya memimpin ITS. Dengan demikian, kepemimpinannya yang akan berakhir pada 12 April 2019 (hari ini) menjadi informasi bersama sekaligus menjadi media sharing secara terbuka bagi semua pihak.
Dalam forum itu, Prof Joni menyampaikan bagaimana seorang pemimpin yang ideal harus mempunyai keterampilan dalam memimpin (kelompok/organisasi), manager dan entrepreuner. Di samping itu, pemimpin yang ideal juga harus berani mengambil suatu keputusan dengan segala resiko yang menyertainya. Namun pengambilan keputusan tersebut tentunya berdasarkan banyak pertimbangan matang dan dianggap merupakan pilihan yang terbaik.
“Pada dasarnya, biasanya pemimpin yang baik itu memiliki intuisi tersendiri dalam menentukan dan membedakan antara sesuatu yang baik dan buruk serta tepat dan kurang tepat,” papar Guru Besar Teknik Lingkungan ini.
Berdasarkan pengalamannya dalam memimpin ITS selama ini, banyak strategi kerja yang telah dilakukan Prof Joni dalam memajukan ITS. Salah satunya dalam membagi menjadi tiga fokus utama, yakni transformasi PTN-BH secara utuh, kontribusi ITS bagi masyarakat, serta pencapaian dalam peringkat World Class University. Ketiga hal ini merupakan visi besar yang sukses diwujudkan Joni selama masa kepemimpinannya. Lebih luas lagi, visi utama ITS menuju Entrepreneur University pada tahun 2035 mendatang turut termasuk dalam tiga fokusan yang diupayakan tersebut.
Selain itu, Ia juga merumuskan beberapa nilai yang berlaku di ITS. Nilai-nilai inilah yang menjadi sebuah kesepahaman, sehingga menjadi sebuah aturan dalam berbagai aktivitas. Nilai-nilai tersebut yakni Etika dan Integritas, Kreativitas dan Inovasi, Ekselensi, Kepemimpinan yang kuat, Sinergi, Kebersamaan Sosial dan Tanggung Jawab Sosial, Semangat Kepahlawanan serta Kemandiran. “Nilai-nilai ini akan semakin bermakna jika mampu untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam seluruh aktivitas,” ungkap bapak empat anak ini.
Di balik kesuksesan capaian ITS saat ini, buah pemikiran positif Joni menjadi motor utama di dalamnya. Berbeda dengan pemimpin pada umumnya, dalam membangun ITS, Joni memiliki prinsip “membangun dari akhir”. Prinsip ini menurutnya sangat tepat untuk dapat memaksimalkan potensi besar ITS yang kurang dikembangkan.
Berangkat dari visi yang ingin dituju di akhir kepemimpinannya, Joni tarik ke belakang dengan menentukan ukuran-ukuran keberhasilan serta menganalisis berdasar kemampuan yang dimiliki ITS. “Yang paling penting jangan takut untuk bermimpi, sebab mimpi itu juga sebuah proses suatu keberhasilan,” pesannya.
Meskipun telah sukses menutup masa kepemimpinannya dengan segudang pencapaian, Prof Joni tetap berikan beberapa saran fokus pengembangan untuk kepemimpinan rektor berikutnya agar ITS menjadi lebih baik lagi. Saran fokus pengembangan tersebut meliputi bidang akademik dan kemahasiswaan, keuangan dan sarana-prasarana, sumber daya manusia dan organisasi serta kerjasama-riset-inovasi-internasionalisasi.
“Meskipun berakhir baik, saya bukanlah seorang Superman, ada beberapa yang masih menjadi tugas bersama untuk kemajuan ITS ke depan,” pungkasnya. [ina]

Tags: