Membangun Spirit Kepahlawanan Zaman Now

Oleh :
M.Badrus Zaman
Penulis adalah Kepala Departemen Teknik Sistem Perkapalan-FTK- ITS
Pengurus Pusat Ikatan Alumni (IKA) ITS 

Jelang tanggal 10 nopember mengingatkan kita sebagai bangsa tentang perjuangan arek-arek suroboyo merebutkan hak dan harga diri bangsa yang ditindas oleh penjajah. Pidato bung tomo yang berapi api saat itu telah menggugah semangat arek arek suroboyo untuk terus bangkit berjuang, terus membakar energi semangat pantang mudur dan semangat untuk merdeka. Kemerdekaan bangsa merupakan hal penting yang harus dicapai sampai kapanpun.
Menariknya, saat itu jiwa-jiwa revolusioner telah hadir dan menyatu pada semua generasi. Jiwa revolusioner mengiringi menjadi energi yang positif untuk mempertahankan dan merebut kemerdekaan Indonesia. Suroboyo adalah Indonesia, Suroboyo adalah hak bangsa yang tidak rela direbut penjajah telah menggema saat itu. Semangat heroisme telah merasuk di sanubari pemuda pemudi bangsa serta arek arek Suroboyo untuk menyempurnakan hari sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober.
Lagi-lagi, barisan muda menunjukkan dan membuktikan diri sebagai “ujung tombak” perjuangan. Semangat heroisme telah ditunjukkan di beberapa momentum perjuangan kemerdekaan negeri ini. Terbukti sosok bung tomo yang masih muda serta didukung barisan muda yang ahirnya telah suskses merebut surabaya dari tangan penjajah.
Kemudian kita bisa melihat sosok Soekarno dan bung Hatta. Sosok muda dan dikelilingi para tokoh muda yang cerdas, energik, telah mampu memplokamirkan Indonesia dan mengawal kemerdekaan Indonesia. Saat itu angkatan muda telah menculik dan mendesak Soekarno- Hatta agar cepat dan segera memplokamirkan Indonesia. “Rengasdengklok” telah menjadi saksi betapa kuat desakan angkatan muda saat itu untuk momentum proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Kini, kita bisa menyebutnya sebagai spirit kepahlawanan. Artinya, spirit yang dimiliki para pahlawan tersebut pada masa perjuangan harus diteladani dan diimplementasikan pada generasi sekarang. Spirit kepahlawanan harus tertanam pada setiap generasi sampai kapanpun. Generasi boleh berganti, namun spirit kepahlawanan harus tetap tertanam pada setiap diri generasi.
Pahlawan Zaman Now
Generasi saat ini telah dijuluki generasi “zaman now”. Sebuah generasi Z yang mempunyai perilaku berbeda sesuai zamannya. Berprilaku digital, inovatif, solutif, adaptif, gerak cepat menjadi ciri has generasi zaman now. Internet of thing (IoT) menjadi has prilaku generasi zaman now. Nah, generasi inilah yang tentunya mengisi aspek kehidupan segala lini pembangunan negeri ini.
Perkembangan teknologi secara umum yang diwarnai dengan datangnya revolusi industri 4.0 telah menjadi ajang generasi zaman now untuk mematangkan diri dan berproses. Pada konteks ini, organisasi manapun di dunia harus memiliki pola pikir, cara kerja yang harus sesuai dengan perkembangan yang ada. Jika sebuah organisasi tidak melakukan perubahan pola pikir dan cara kerja yang serba cepat, maka akan tertinggal oleh cepatnya perubahan generasi.
Kemudian, bagaimana kepahlawanan zaman now lahir?Bagaimana menanamkan spirit kepahlawanan zaman now? Harus disadari bahwa membangun spirit heroisme ke generasi milenial yang memiliki suplemen digital dan berjiwa unggul adalah sebuah keharusan. Ini merupakan takdir yang harus dihadapi dan disikapi.
Maka ada beberapa langkah yang harus diambil, yaitu: Pertama, memperkuat jiwa nasionalisme. Pada konteks ini, jiwa nasionalisme perlu diperkuat sejak lahir agar bermanfaat untuk diimplementasikan pada seluruh sektor kehidupan. Harus diingat bahwa seiring dengan cepatnya pekembangan dan perubahan, maka akses global akan semakin mudah didapat. Ambil contoh saja, generasi sekarang dengan mudah mengikuti perkembangan dunia. Bahkan ide kreatif yang skala global akan bermunculan pada generasi kita. Bahkan pola pikir global akan selalu menghiasi generasi digital saat ini. Nah, jika jiwa nasionalisme telah kuat, maka semangat berjuang, kecerdasan digital, kemajuan pola pikir, energi positif gobal akan digunakan untuk kemajuan bangsa tempat lahir yaitu Indonesia.
Kedua, memperkuat pendidikan sejarah bangsa. Pada tahap ini, kemudahan akses internet bisa digunakan untuk memperkuat pendidikan sejarah perjuangan bangsa ini. Konten-konten materi sejarah Indonesia yang menarik yang sesuai dengan era zaman now yang serba milenial bisa disajikan baik di pendidikan formal maupun non formal. Semakin kuat pendidikan sejarah bangsa, maka akan semakin kuat pula potensi lahir semangat kepahlawanan. Disinilah potensi generasi bangsa ini akan lahir untuk kemajuan negara.
Ketiga, memperkuat jiwa sinergi. Disini merupakan ciri karakter era revolusi industri 4.0. Sinergi antar manusia, sinergi antar suku, sinergi antar bangsa akan mampu melahirkan kreatifitas generasi yang maju dan modern. Era keterbukaan bukanlah menjadi penghambat, namun akan menjadi sumber kekuatan untuk terus maju dan bergerak serta bersinergi. Sinergi akan membuka peluang baru dan ide baru untuk perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara.
Keempat.membangun jiwa leadership dan komunikatif. Pada konteks ini, generasi milenial harus diperkuat jiwa leadershipnya agar semakin kuat untuk berkiprah dikancah yang semakin kuat persaingannya, baik sektor bisnis, industri, pemerintahan, dan sektor lainnya. Jika generasi milenial kuat jiwa leadershipnya, maka akan menjadi modal untuk kemajuan bangsa ini. Tantangan generasi zaman now akan semakin kompleks dan mebutuhkan jiwa leadership bagi anak bangsa agar siap menjawab tantangan zaman.
Keempat hal tersebut perlu dikuatkan ke generasi zaman now agar muncul spirit kepahlawanan zaman now. Era yang serba cepat dan menuntut kreatifitas ini harus dibarengi dengan jiwa kepahlawanan yang kuat. Jika demikian maka spirit kepahlawanan akan selalu ada disetiap generasi di zamannya dan akan mengukir prestasi sesuai zamannya. Era milenial menjadi peluang kita semua untuk memanfaatkannya demi kemajuan bangsa dan negara. Bagaimanapun, spirit kepahlawanan tetap menjadi kunci kemajuan bangsa pada setiap generasi.

———- *** ———–

Tags: