Membatik Colet, Media Mengasah Fungsi Kognitif Otak Lansia

Tim Fakultas Keperawatan (FKp) Unair mendampingi proses membatik Colet kepada para lansia untuk melatih fungsi kognitif otak mereka.

Surabaya, Bhirawa
Memasuki masa Lansia (lanjut usia) fungsi kognitif otak seharusnya dijaga dengan baik. Hal itu diperlukan untuk menjaga produktifitas Lansia. Maka Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar program pengabdian masyarakat dengan mengajak para Lansia untuk membatik Colet. Di wilayah Posyandu Lansia Klampis Semalang, Gang II, Surabaya.
Dosen FKp Unair, Elieda Ulfina mengungkapkan, kegiatan ini diawali dengan pendataan Lansia, pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan. Selain itu terdapat pemaparan terkait pentingnya pemeliharaan fungsi kognitif pada Lansia dan cara memeliharanya.
”Program ini bertujuan untuk membantu hidup lansia supaya lebih berkualitas, salah satunya dengan memelihara fungsi kognitif otak. Kami ajari mereka untuk membatik colet karena memiliki proses identifikasi didalamnya,” jelasnya.
Saat menggambar, Lansia akan mengidentifikasi terkait apa yang digambar. Hal ini membantu untuk melalui proses registrasi. Selain itu, terdapat proses memori, yakni menghidupkan ingatan masa lalu Lansia perihal benda atau sesuatu yang pernah digunakan maupun ditemui.
Dijabarkan Elieda pada dasarnya, membatik butuh aspek konsentrasi tinggi karena harus mengikuti pola gambar. Ketika mewarnainya, secara psikologis proses ini akan membangkitkan kesenangan tersendiri. Dan proses itu merupakan cara untuk memelihara sistem kognitif.
”Membatik juga mampu mempengaruhi psikologis lansia untuk lebih baik karena mereka akan bertemu dengan orang lain. Hal ini menimbulkan efek sosial yang bagus. Selain itu, keuntungan pemeliharaan fungsi kognitif juga dapat mengatasi masalah kepikunan,” papar dia.
Di samping itu, membatik juga dapat mengasah softskill seperti kesabaran, ketelitian, kreativitas, dan ketelatenan. Kegiatan membatik tersebut merupakan eksekusi dari tahap sebelumnya, yakni pendataan dan penyuluhan yang sudah dilakukan tim dosen FKp.
”Ke depan akan dilakukan identifikasi kemampuan Lansia dalam menjahit, menggambar, dan mewarnai. Lalu, dijadikan produk yang memiliki nilai ekonomis dan mampu menunjang produktivitas pada lansia sembari memelihara fungsi kognitif otak,” tandasnya. [ina]

Tags: