Membebaskan Jiwa dengan Menulis

Enik Chairul Umah, MSi, MPd

Enik Chairul Umah, MSi, MPd
Kalem, ramah, dan bersahaja. Itulah kata yang pantas untuk menggambarkan sosok Enik Chairul Umah, MSi, MPd. Perempuan kelahiran Malang, 12 November 1973 ini, sehari-harinya disibukkan dengan aktivitas mengembangkan sekolah yang dibawahinya. Selain itu, juga aktif menggerakkan para guru untuk terus mengembangkan kompetensinya.
Perempuan berparas ayu ini mengenyam pendidikan S-1 di jurusan Matematika IKIP Malang. Pendidikan S-2 di Pendidikan Dasar Universitas Negeri Surabaya dan S-2 Magister Administrasi Publik Universitas Wijaya Putra Surabaya. Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Pucanganom, Sidoarjo ini berhasil meraih juara kepala sekolah berprestasi atas best practicenya tentang “Kepemimpinan Hotel untuk Gerakan Literasi Sekolah”.
Istri AM. Taufik ini mengembangkan Konsep Holistik dan Keteladanan (Hotel) lebih lanjut di sekolahnya, hingga menghasilkan 105 buku karya siswa dan gurunya. Kepemimpinannya mampu menginspirasi wali murid untuk membentuk Komunitas Wali Murid Menulis Pena Perajut Aksara dan berhasil menerbitkan 4 karya antologi.
Alumni Ponpes Nurul Huda Mergosono Malang asuhan alm. KH. Masduqi Machfud ini berhasil pula menjuarai beberapa lomba guru. Di antaranya, juara 1 FIG Nasional dan pernah menjadi peserta Teacher Exchange ke Korea program UNESCO 2015. Tahun 2016 menjadi presenter praktik baik program literasi di sekolah dalam kegiatan internasional SSEAM di Korea yang diselenggarakan UNESCO.
Penyuka warna biru dan penggemar pecel tumpeng ini, selain aktif di sekolah juga memiliki segudang prestasi. Ini semua tak lantas menjadikannya berhenti untuk mengembangkan kompetensinya. Kiprahnya di bidang literasi pun tak kalah menariknya. Selain menghasilkan karya tunggal, beliau juga concern mengajak teman sejawat dan ibu-ibu wali murid untuk terus berkarya.
“Menulislah untuk membebaskan jiwamu,” ucapnya dengan penuh kelembutan.
Baginya, menulis bukan sekadar melahirkan sebuah karya. Lebih dari itu, berfungsi sebagai ladang dakwah. Menyebarkan kebaikan bagi masyarakat sekitar.Di dunia pendidikan pun Enik selalu berbagi ilmu dengan para guru melalui komunitas menulis, maupun tugas kedinasannya selaku instruktur nasional kurikulum 2013.
“Menulis itu mengeluarkan seluruh gagasan yang tersimpan sehingga mampu membebaskan jiwa. Write to let your soul free,” pungkasnya dengan begitu bijak. [why]

Rate this article!
Tags: