Membelot, Pudjo-Luluk Mantan Ketua DPC PDIP Kota Pasuruan Dipecat

Sekretaris DPC PDI Pejuangan Kota Pasuruan, Teddy Armanto menunjukkan surat pemecatan Pudjo Basuki dan Luluk Maulidiyah tertuang di SK DPP PDI Perjuangan, tertanggal 4 Desember lalu.

Pasuruan, Bhirawa
Dua mantan Ketua PDI Perjuangan Kota Pasuruan akhirnya resmi dipecat. Keputusan pemecatan Pudjo Basuki dan Luluk Maulidiyah itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) DPP PDI Perjuangan nomor: 79 /KPTSS/DPP/XII/2020, tertanggal 4 Desember lalu.

Sekretaris DPC PDI Pejuangan Kota Pasuruan, Teddy Armanto menyampaikan alasan pemecatan dikarenakan kedua tokoh Kota Pasuruan itu dianggap membelot. Keduanya tak patuh dan mengabaikan intruksi partai. SK pemecatan ditandatangani oleh Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jendral, Hasto Kristiyanto.

“Keduanya tak mengindahkan instruksi DPP PDI Perjuangan terkait rekomendasi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan pada Pilkada serentak tahun 2020,” ujar Teddy Armanto, di kantor DPC PDI Pejuangan Kota Pasuruan, Sabtu (5/12).

Dengan terbitnya SK pemecatan itu, terhitung per tanggal 4 Desember 2020, Pudjo Basuki dan Luluk Maulidiyah tak boleh lagi mengatasnamakan sebagai Partai Demokarasi Indonesia Perjuangan.

“Mulai tanggal 4 Desember 2020, kedua anggota ini sudah tidak boleh mengatasnamakan sebagai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” tegas Teddy Armanto.

Selain itu, mantan Ketua PDI Perjuangan Kota Pasuruan yang lain, Pranoto juga terancam dipecat. DPC sudah mengusulkan pemecatannya. Sikap Pranoto juga dianggap membelot.

“Saat ini yang dipecat masih dua, yang satunya ini (pengurus aktif DPC PDI Perjuangan Kota Pasuruan) masih kami usulkan pemecatan. Saya berharap tak ada lagi kader-kader PDI Perjuangan yang membelot dari garis kebijakan partai. Di internal kami, mulai DPC, PAC, rantai dan anak ranting tetap solid, dibawah kendali Pak Teno selaku ketua DPC,” kata Teddy Armanto.

Sekadar diketahui, di Pilwali Kota Pasuruan, PDI Perjuangan berkoalisi dengan Nasdem, Gerindra dan Hanura mengusung Raharto Teno Prasetyo dan Moch Hasjim Asjari sebagai pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan.

Namun, keputusan tersebut tak sejalan dengan sikap Pudjo dan Luluk yang memilih memberikan dukungan kepada pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Adi Wibowo.

Gus Ipul dan Adi berangkat dari lima koalisi parpol. Yakni, PKB, Golkar, PAN, PPP dan PKS. Atas sikap Pudjo dan Luluk yang dinilai membelot, sehingga terbit SK pemecatan dari DPP PDI Perjuangan yang ditandatangani langsung Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jendral, Hasto Kristiyanto.

Dikonfirmasi terpisah, mantan Ketua DPC PDIP, Kota Pasuruan, Pudjo Basuki menyatakan dirinya belum menerima surat pemecatan itu. Meski demikian, pihaknya siap menerima konsekwensinya.

“Silakan saja partai memecat saya. Jujur hingga saat ini saya belum menerima surat pemecatan itu,” kata Pudjo Basuki.

Ia sempat menyinggung keputusannya yang tidak mendukung pasangan Cawali-Cawawali Raharto Teno Prasetyo-Moch Hasjim Asjari yang diusung koalisi PDI Perjuangan bersama parpol lain. Alasannya adalah ia hanya mengikuti hati nurani untuk calon yang dianggapnya baik untuk Kota Pasuruan ke depan.

“Partai juga harus mengevaluasi terhadap petugas partai di masing-masing daerah. Intinya, apakah layak atau tidak untuk dicalonkan,” jelas Pudjo Basuki. [hil]

Tags: