Membentuk Karakter Mahasiswa UMM Melalui P2KK

Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) wajib mengikuti Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK), sayangnya tahun ini tak bisa dilakukan dengan Perkuliahan Tatap Muka (PTM). [m taufiq]

Malang, Bhirawa
Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga wajib mengikuti kegiatan Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK). Kegiatan P2KK yang merupakan kegiatan pembentukan karakter ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan tentang pentingnya kualitas personal yang harus dimiliki mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi.
Menurut Kepala UPT P2KK UMM, Dr Khozin MSi, P2KK yang menjadi icon UMM merupakan sinergi antar berbagai bidang untuk melakukan Program Peningkatan Mutu Lulusan di UMM, melalui kegiatan akademik dan non akademik. P2KK untuk mahasiswa baru merupakan program konversi untuk mata kuliah AIK 1 (Al Islam dan Kemuhamadiyah 1) yang biasanya menggunakan sistem kelas.
Pakar Sejarah Pendidikan Islam ini menjelaskan, program P2KK juga memadukan kegiatan pelatihan soft skill bagi mahasiswa baru untuk memberikan bekal dalam menjalani aktivitas belajar di kampus serta mengenalkan budaya belajar di perguruan tinggi. Sehingga setiap mahasiswa baru dapat segera menyesuaikan diri dengan seluruh rutinitas kegiatan belajar dan aktivitas non akademik di kampus.
Dosen Fakultas Agama Islam ini juga menegaskan, UMM sebagai sebuah lembaga pendidikan yang telah memberikan kontribusi dalam membangun bangsa melalui pembangunan sumber daya manusia. Peserta didik di jenjang perguruan tinggi perlu terus berkreasi dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Salah satunya Program Character Building (pembentukan karakter) bagi mahasiswa, sebagai upaya meningkatkan kualitas personal.
Mahasiswa UMM secara empirik berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yang tentunya memiliki perbedaan budaya, status sosial, tata nilai, kemampuan personal (intelektual, mental dan sosial) serta pemahaman agama. Perbedaan ini apabila tidak dikelola dengan baik sejak awal dapat menjadi faktor penghambat bagi keberlangsungan proses belajar di perguruan tinggi.
Kegiatan P2KK biasanya dilakukan secara Luring (Luar Jaringan) dengan menginap selama sepekan di asrama. Namun karena masih dalam masa pandemic Covid 19 kegiatan ini dilakukan secara Daring.
“selama Daring semua materi tidak diberikan. Misalnya materi yang berkenaan dengan praktik seperti ibadah itu sementara kita tiadakan. Selain itu, materi kepemimpinan berupa outbond juga ditiadakan. Kita menjadwal untuk P2KK itu hanya lima hari termasuk tes dan penutupannya,” tukasnya. [mut]

Tags: