Membiasakan Masyarakat dengan New Normal

Oleh :
Lukman Hakim, M.Pd
Profesi: Penulis dan Pegawai di IAIN Jember

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, tak kunjung hilang dan tak kunjung henti-hentinya menyerang umat manusia seakan kita dihantui rasa takut yang berlebihan karena covid- 19. Virus yang muncul sejak tahun 2019 ini sudah banyak memakan korban di seluruh penjuru dunia, dan khususnya Indonesia

Corona atau covid-19 sudah kemana-mana, virus yang sudah menghebohkan jagat raya seantero dunia, banyak korban berjatuhan karena wabah Corona. Corona adalah wabah yang pertama kali muncul di Wuhan Cina ini telah menyebabkan masyarakat resah gelisah dan bahkan takut akan bahaya wabah ini. Banyak hal yang telah dilakukan oleh baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk memutus rantai penyebaran Corona. Pemahaman akan pentingnya kebersihan (mencuci tangan dengan menggunalan sabun dan sejenisnya), penyemprotan di lingkungan masyarakat, penggunaan masker, paling tidak bisa meminalisir penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Covid-19 diyakini tidak akan berhenti menyerang manusia, jika manusianya tidak sadar dan dewasa dalam menyikapi akan bahaya virus Covid-19, salah satunya tidak membuat perkumpulan atau berkerumun. Hal ini disadari maupun tidak akan menyebabkan penyebaran Covid-19 semakin meluas.

Wabah Covid-19 mengubah tatanan ekonomi dunia yang ditandai dengan berubahnya peta perdagangan dunia, selain mengakibatkan mandegnya berbagai bidang usaha. Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini bahkan turut mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia, pemerintah mencoba melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus Corona terhadap industri. Beberapa stimulus ekonomi diluncurkan, bahkan Presiden Joko Widodo meminta seluruh pihak untuk melakukan social distancing termasuk Work From Home (WFH) dan beberapa Kepala Daerah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar.

Penerapan physical distancing itu dengan menjaga jarak antar orang minimal 1-2 meter, menghindari perkumpulan dan pertemuan dengan jumlah orang banyak. Penerapan physical distancing ini sangat penting untuk menekan penyebaran corona Covid-19.

Banyak upaya yang telah dilakukan baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Masih ada beberapa daerah yang masyarakatnya membandel dan meremehkan akan bahaya virus Covid-19, entah apa yang ada di benak mereka, mereka tidak mengindahkan aturan yang telah pemerintah buat, akibatnya masih banyak korban yang berjatuhan.

Di sisi lain tanpa ada kejelasan yang pasti sampai kapan virus Covid-19 ini akan berakhir dan belum ditemukannya vaksin yang bisa membunuh virus ini. Masyarakat juga sudah mulai bosan dan bahkan jenuh dengan keadaan seperti ini. Seakan dunia ini dibatasi dan selalu dihantui rasa takut akan bahaya virus Covid-19.

Saatnya Masyarakat merubah pola hidup yang baru

New Normal adalah salah satu terobosan baru yang di akan diimplematikasn oleh pemerintah untuk bisa bersahabat dengan virus Covid-19. Bukan berarti kita membiarkan virus menyebar luas, akan tetapi tetap waspada dengan protokol kesehatan.

Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional. “Presiden mengharapkan new normal ini diimplementasikan dengan beberapa pertimbangan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah rapat terbatas pada Senin (18/5/2020), seperti dikutip Sekretariat Kabinet.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan dunia usaha dan masyakat pekerja memiliki kontribusi besar dalam memutus mata rantai penularan karena besarnya jumlah populasi pekerja dan besarnya mobilitas, serta interaksi penduduk umumnya disebabkan aktivitas bekerja. “Tempat kerja sebagai lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya,” katanya, seperti dikutip situs web Kemenkes. Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 telah menyatakan, PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempat kerja. Namun dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, roda perekonomian harus tetap berjalan. “Untuk itu pasca pemberlakuan PSBB dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi melalui perubahan pola hidup pada situasi Covid-19 atau New Normal,” ujarnya.

Masyarakat akan menjalani kehidupan new normal hingga ditemukan vaksin, yang dapat digunakan untuk menangkal virus corona. “Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukan vaksin untuk Covid-19

Hidup Sehat
Protokol kesehatan menjadi aturan yang disebutkan dalam implementasi new normal, yakni dengan menjaga jarak sosial dengan mengurangi kontak fisik dengan orang lain. Masyarakat harus merubah kebiasaan lama dengan pola hidup yang baru, mencuci tangan, jaga jarak dan selalu memakai masker. Aktifitas di luar rumah boleh saja dilakukan asalkan protokol kesehatan juga dilaksanakan. Dengan adanaya new normal lambat laun orang akan terbiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di antaranya mencuci tangan dengan sabun secara rutin.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), sederhana, bukan hal baru tapi gara-gara Covid-19, kita jadi belajar kembali dan melakukan kembali PHBS. Masyarakat Indonesia jadi lebih sadar, ternyata jorok makan tidak cuci tangan.

Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun menjadi salah satu yang dianjurkan para pakar kesehatan untuk semua orang usai berkegiatan terutama di luar rumah. Jika tak memungkinkan, cairan pembersih tangan bisa menjadi pilihan. Cara ini disebut salah satu yang ampuh untuk menangkal virus corona masuk ke tubuh.

Kebiasaan baik lainnya yang juga muncul karena Covid-19, sebagian orang lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah serta menjadi lebih sering berolahraga bahkan sekedar berjemur.
————- *** ————–

Tags: