Membingungkan, Pencari Kerja Usulkan Lakukan BKT Elektronik

Para pekerja harus antri dan berjubel menunggu giliran.

Para pekerja harus antri dan berjubel menunggu giliran.

Bursa Kerja Terbuka Sidoarjo 2015
Kabupaten Sidoarjo, Bhirawa
BKT (Bursa Kerja Terbuka) 2015 yang dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo panen keluhan dari para pencari kerja. Mereka umumnya mengeluhkan lamanya antrian, proses pendaftaran yang berbelit.
Dalam BKT 2015 kemarin, para pencari kerja merasa dipingpong.  Misalnya setelah  formulir dikumpulkan mereka harus menunggu panggilan lagi. Karena berbelitnya proses pendaftaran, mereka mengusulkan agar bursa tenaga kerja ke depan dilakukan secara elektronik. Selain itu mereka juga kebingungan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Karena mereka dihadapkan pada 50 perusahaan yang membuka lowongan, dan saat itu harus sudah menentukan pilihan.
Padahal Dinsosnakertrans (Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi) hanya memberikan satu formulir saja untuk diisi dua perusahaan. Namun kesempatan itu diabaikan oleh pencari kerja Amelitha Revina, warga Perumahan Magersari Sidoarjo. Dia mengaku tidak peduli dengan formulir yang dibatasi.  Sebaliknya, dia malah mengajukan permohonan sebanyak-banyaknya tanpa menggunakan formulir. “Saya mengajukan permohonan ke-10 perusahaan. Ini mumpung ada kesempatan, kalau menunggu lagi pasti lama lagi,” kata lulusan SMKN Sidoarjo ini.
Ia mengusulkan, mestinya pengumuman atau sosialisasi bursa tenaga kerja dilakukan yang lebih luas lagi dan agak lama waktunya. Selain itu juga harus disosialisasikan melalui internet, serta dilengkapi dengan jumlah perusahaan yang membuka lowongan. Sehingga masyarakat bisa memilih perusahaan yang diinginkan, sehingga dalam kegiatan BKT mereka tinggal memasukkan datanya saja.”Jadi tidak ribet seperti ini. Dari sini kita bingung memilih perusahaan yang mana,” keluhnya.
Hal saya juga diungkapkan oleh Yeni warga Perumahan KNV Sidoarjo. Ia harus menggenggam seonggok selebaran, dibolak-balik memilih perusahaan yang diinginkan. Dia mempertanyakan mengapa Pemkab Sidoarjo tidak melakukan kegiatan seperti ini melalui internet saja. Lebih gampang dan tidak harus antri berjubel. Sebenarnya program ini juga menguntungkan para pencari kerja, tidak harus keliling membawa permohonan ke perusahaan-perusahaan. “Cukup berkunjung ke BKT di GOR Sidoarjo, kita sudah bisa melamar pekerjaan. Walaupun belum tentu juga diterima, lumayan buat pengalaman,” katanya.
Melihat kondisi peminat pencari kerja melalui BKT seperti itu, Ketua Dewan Sidoarjo Sulamul Hadi Nurmawan yang hadir dalam pembukaan BKT 2015 di GOR Sidoarjo mengatakan kalau pihaknya akan segera mendorong SKPD, khususnya Dinsosnakertrans untuk melakukan BKT Elektronik. Namun semua itu harus dikaji terlebih dahulu, apakah semua pencari kerja itu sudah bisa menggunakan internet. “Kalau hasilnya banyak yang menggunakan internet, tentu kita segera mendorong SKPD untuk melakukan itu,” katanya.
Perlu diketahui  bahwa ribuan pencari kerja telah memanfaatkan BKT 2015. Sebanyak  55 ribu lowongan pekerjaan disediakan dalam BKT tahun ini.  Sebanyak 50 perusahaan ikut ambil bagian atas terselenggaranya BKT yang dibuka oleh  Bupati Sidoarjo Saiful Ilah SH, MHum.
Menurut Bupati Saiful Ilah  angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo terus mengalami penurunan. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo menunjukkan penurunan terjadi pada tiga tahun terakhir. Pada 2012 jumlah pengangguran di Sidoarjo sebanyak 50.816 orang, pada 2013 menurun menjadi 47.820 orang dan menurun lagi pada 2014 menjadi 41.465 orang. Angka pengangguran terus dapat ditekan, semua itu tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam memfasilitasi penyediaan lapangan pekerjaan. “Salah satunya diadakannya kegiatan Bursa Kerja Terbuka kali ini,” katanya.
Saiful Ilah mengatakan BKT ini merupakan media informasi pasar kerja yang sangat dibutuhkan oleh pencari kerja. Hendaknya dapat diakses dengan baik oleh para pencari kerja maupun para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja sehingga akan terjadi timbal balik yang saling menguntungkan.  Diingatkannya memasuki era saat ini telah terjadi perubahan dunia kerja yang mengarah pada  sistem  pengembangan  Sumber  Daya  Manusia (SDM) yang sangat mumpuni. “Dunia kerja membutuhkan SDM yang memiliki multi kemampuan, fleksibel serta penguasaan di bidang pekerjaannya,” pungkas Saiful Ilah. [ach]

Tags: