Memperkuat Karakter Siswa Melalui “Jelajah Nusantara”

Kabupaten Pasuruan, Bhirawa
Usia peserta didik Sekolah Dasar (SD) berada rentang usia 6 – 12 tahun. Salah satu karakteristik anak pada usia ini adalah masih senang bermain. Dengan demikian pembelajaran yang diberikan harusnya juga tidak jauh dari dunia bermain agar siswa lebih termotivasi belajar.
Dunia bermain sangat dekat dengan anak usia SD. Bermain dan belajar merupakan strategi pembelajaran dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, dan semua jenjang pendidikan.
“Pembelajaran kali ini dengan permainan yang diberi nama Jelajah Nusantara,” kata guru kelas VI SD Rejosalam 1 Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan Yulia Nuryani Candra, SPd, Jumat (25/1) kemarin.
Selanjutnya, oleh Bu Yulia -demikian para siswa biasa memanggil namanya– siswa kelas 6 SDN Rejosalam I dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 7 siswa secara heterogen. Kemudian guru membuat batas berbentuk segi empat. Kelompok pertama yang mendapat giliran pertama membuat pulau pada bidang yang telah dibuat. Disini guru berfungsi sebagai fasilitator yang membantu siswa menentukan letak pulau secara tepat. Setelah pulau terbentuk maka tiap kelompok diminta memasuki pulau-pulau tersebut.
Sambil menyanyikan lagu dari “Sabang Sampai Merauke”, siswa dalam kelompok tersebut menyebutkan nama-nama pulau secara benar. Jika ada salah seorang siswa yang salah dalam menyebutkan nama pulau maka dia diberi hukuman, menyanyi di depan kelas.
Menurut Bu Yulia, permainan ini dapat divariasikan dengan cara yang lain, yaitu satu siswa diberi kertas yang berisi tulisan nama-nama pulau. Kemudian siswa tersebut diberi tugas untuk meletakkan kertas yang berisi nama-nama pulau di pulau yang dimaksud. Jika ada salah satu yang salah dalam menamai pulaunya. Maka siswa tersebut diberi hukuman menyanyi di depan kelas.
“Afton salah buuuu, Pulau Sumatra kata Afton pulau Kalimantan,” seru siswa kelas 6 bersama-sama. Dan akhirnya Afton maju ke depan kelas untuk bernyanyi.
Permainan selanjutnya adalah siswa dalam kelompok diminta untuk berpindah, dari pulau besar ke pulau kecil. Atau sebaliknya, dari pulau kecil ke pulau besar. Permainan ini bertujuan agar siswa dapat menyebutkan perilaku yang mencerminkan sikap mempertahankan kemerdekaan NKRI. Aturan dalam permainan ini, siswa yang melakukan permainan berpindah pulau tidak boleh tercebur ke laut.
“Buuuu, saya sekarang jadi suku Dayak.” teriak Izah. Ketika dia bermain “Jelajah Nusantara” yang awalnya menjadi suku Jawa kemudian pindah ke Kalimantan dan menjadi suku Dayak.
Dari pemainan ini akan dapat dilihat bagaimana siswa kerja sama agar temannya tidak tercebur ke laut. Banyak cara yang dilakukan siswa agar temannya dapat selamat, salah satunya dengan membuatkan jembatan atau mencarikan perahu. Dari permainan ini dapat dilihat bagaimana siswa dalam kelompok peduli terhadap sesama, mau menolong siapa saja tanpa membedakan suku.
“Muatan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam pembelajaran ini adalah menanamkan cinta tanah air dan bangsa (nasionalisme). Selain itu sikap karakter yang ditanamkan pada siswa adalah nilai disiplin, tanggung jawab, berani, ketelitian, peduli, kerja sama,” tegas Bu Yulia lagi. [Yulia Nuryani Candra, SPd, SDN Rejosalam I, Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan]

Tags: