Memprihatinkan, Komisi E Minta Pemprov Perhatikan Gaji Guru PAUD

Herry Sugiono

DPRD Jatim, Bhirawa
Semakin tahun masyarakat mulai memahami arti penting pendidikan di usia dini. Tak heran keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) semakin hari semakin tumbuh subur bak rumput di tengah hujan turun. Tapi mirisnya kondisi ini tidak dibarengi dengan kesejahteraan para guru PAUD yang mendapatkan gaji sangat minim atau di bawah UMK.
Anggota DPRD Jatim Herry Sugiono menegaskan jika pihaknya setiap turun Dapil selalu disambati soal kesejahteraan guru PAUD. Bahkan mereka mengaku hanya digaji Rp 20 ribu setiap kehadiran. Kalau dirata-rata setiap bulannya mereka hanya menerima gaji Rp 500 ribu dengan catatan Sabtu dan Minggu libur.
“Berdasar kenyataan tersebut, saya mendesak kepada Pemprov Jatim memberikan tambahan untuk gaji mereka. Meski kita tahu setiap kab/kota sudah mengalokasikan gaji untuk guru PAUD. Tapi ya itu tetap yang diterima mereka cukup minim. Padahal kerja mereka cukuplah berat dalam mendidik generasi bangsa,”tegas politisi asal Partai Golkar ini.
Selain soal gaji guru PAUD yang jauh dari kesejahteraan, honor dari petugas Posyandu juga bernasib sama. Padahal keberadaan Posyandu sangat penting dalam memantau perkembangan anak. Karena dari situlah banyak muncul generasi cerdas sebagai penerus bangsa. Apalagi keberadaan Posyandu kini dimanfaatkan tidak saja untuk anak tapi juga lansia.
“Coba kita bayangkan bagaimana kerja mereka. Di pundak mereka terdapat beban berat untuk memantau perekembangan anak dan lansia. Tapi sayang hal ini tidak diimbangi dengan honor yang pantas untuk mereka,”tegas pria yang juga Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim ini.
Untuk itu, pihaknya mendesak agar Pemprov Jatim lewat APBDnya mengalokasikan untuk tambahan honor guru PAUD dan petugas Posyandu yang selama ini sangatlah tidak manusiawi. [geh]

Tags: