Menakar Kebijakan Dalam Menanggulangi Covid-19

Oleh :
Umaimatul Luthfiyah
Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadyah Malang

Saat ini di seluruh dunia termasuk negara indonesia sedang dihebohkan dengan virus corona, virus ini bermula dari Kota Wuhan China, dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Awalnya pemerintah tidak mengikuti cara yang digunakan oleh beberapa negara lainnya terkait informasi yang diberikan mengenai virus corona covid-19 yaitu dengan melakukan reaksi cepat sosialisasi pencegahan. Alasannya adalah agar masyarakat Indonesia tidak khawatir dengan isu yang mengkhawatirkan ini, selain itu untuk meminimalisir adanya berita Hoax dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab. Namun setelah berjalannya waktu wabah covid-19 ini juga menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi masyarakat, karena banyak warga Indonesia yang terkena dampak penularan virus ini.
Oleh sebab itu, pemerintah berinisiatif untuk mengambil kebijakan lockdown selama 2 minggu dengan tujuan untuk mengantisipasi penularan wabah corona ini.

Data kasus positif corona di Indonesia sendiri pada tanggal pada tanggal 16 juni 2020 data pasien positif covid-19 yaitu sebanyak Total kasus yang terjadi di Indonesia sebanyak 40.400 pasien, kemudian, sampai hari ini ada 580 pasien dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sembuh tercatat 15.703 orang, sedangkan untuk pasien meninggal dunia bertambah sebanyak 33 korban, sehingga total menjadi 2.231 kasus kematian.
Pada tanggal 17 juni 2020 total kasus yang terjadi di Indonesia sebanyak 41.431 pasien positif virus corona. Kemudian, ada 540 pasien dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sembuh tercatat 16.243 orang.
Sementara untuk pasien meninggal dunia bertambah sebanyak 45 korban, sehingga total menjadi 2.276 kasus kematian. Sedangkan pada tanggal 18 juni 2020 Total kasus yang terjadi di Indonesia sebanyak 42.762 pasien positif virus corona. ada 555 pasien dinyatakan sembuh, sehingga total pasien yang sembuh tercatat 16.798 orang. Sementara untuk pasien meninggal dunia bertambah sebanyak 63 korban, sehingga total menjadi 2339 kasus kematian.

Dari data 3 hari terakhir yang telah dijelaskan diatas dapat kita liat bahwa setiap harinya angka pasien positif covid-19 ini semakin meningkat meskipun angka pasien sembuh juga mengalami kenaikan. Tetapi apabila kita lihat lagi angka pasien positif covid dan pasien yang sembuh tidak seimbang sehingga apabila pemerintah tidak lebih serius dan tegas dalam menyikapi penyebaran covid 19, maka wabah ini akan sulit di redakan.
Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani atau mencegah penyebaran virus corona ini meskipun tindakan dan kebijakan terbaru yang di keluarkan oleh pemerintah dinilai terlambat. Tetapi ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi yaitu yang pertama Menerapkan sistem lockdown dimana pada sistem ini masyarakat dianjurkan untuk tetap dirumah saja dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Kedua Pembatasan sosial berskala besar Meski sebelumnya sudah masyarakat sudah diimbau untuk melakukan penjarakan sosial dan fisik, namun Presiden Jokowi merasa pemberlakuan imbauan tersebut harus diperluas dan dipertegas. Ketiga larangan mudik selain kebijakan diatas presiden jokowi juga telah melarang dengan tegas untuk semua masyarakat tidak mudik ke kampung halaman hal ini di karenakan untuk mengurangi dan memutus tali penyebaran covid 19 ini. dan yang terbaru ialah new normal dimana pada kebijakan yang baru new normal ini melalui juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 yaitu Achmad Yurianto mengatakan bahwa menerapkan tatan baru dimana dalam menyikapi pandemi ini pemerintah mengatakan harus tetap produktif, sehingga dalam hal ini pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk melakukan aktivitas diluar tetapi dengan melakukan protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker ketika keluar rumah, selalu mencuci tangan dan melakukan pengecekan suhu ketika akan memasuki mall, maupun kantor.

Dalam menyampaikan informasi mengenai covid-19 ini pemerintah menggandeng dr. Reisa Broto Asmoro dan sang motivator Marry Riana sebagai bagian dari tim komunikasi Gugus Tugas.

Dalam menyikapi kasus ini pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menangani atau mencegah penyebaran virus corona ini meskipun tindakan dan kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah dinilai terlambat.
Menurut saya sebagai masyarakat penyebaran virus corona ini tidak sepenuhnya kesalahan dari pemerintah saja, tetapi memang kurangnya antisipasi dari masyarakat itu sendiri, dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahayanya penyakit ini contohnya ketika pemerintah melakukan sistem lockdown dan meliburkan semua sekolah dan memberikan cuti di beberapa pekerjaan.

Dalam hal ini pemerintah berharap bahwa semua masyarakat tidak keluar rumah dengan arti an melakukan work from home, atau belajar online bagi pelajar namun kenyataanya cuti dan libur yang digunakan ini disalah gunakan oleh beberapa masyarakat maupun pelajar dengan mengunjungi tempat-tempat ramai, seperti mall ataupun tempat wisata untuk berlibur.

Hal ini berakibat menambahnya jumlah pasien positif corona ini. Selain itu dengan adanya kebijakan pemerintah yang telah di jelaskan diatas salah satunya yaitu dengan menerapkan sistem PSBB (pembatasan sosial bersekala besar ) ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran covid 19 ini tetapi kenyataannya dilapangan masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi kebijakan pemerintah ini, banyak dari masyarakat yang berkunjung ke tempat keramaian seperti mall maupun pasar-pasar besar. Selain itu juga ada beberapa daerah yang masih memperbolehkan kendaraan keluar masuk daerah tersebut. hal ini dikarenakan masih kurangnya pengawasan serta sanksi bagi orang-orang yang melanggar kebijakan pemerintah tersebut.

Kesimpulannya dengan adanya pandemi corona ini diharapkan adanya kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat agar bisa mencegah penyebaran virus ini. Pemerintah juga harus lebih tegas dan serius dalam menyikapi kasus virus ini dengan menutup beberapa tempat yang dinilai mempercepat penyebaran virus ini atau ada harus ada protokol kesehatan terlebih dahulu sebelum memasuki mall atau tempat-tempat ramain lainnya. selain itu pemerintah juga harus melakukan sosialisasi secara online mengenai covid-19 ini. Dengan begitu masyarakat akan lebih sadar dan paham mengenai covid-19.

Pemerintah juga berharap kepada seluruh masyarakat indonesia untuk menjaga kebersihan, menghidari tempat-tempat ramai seperti mall dan tempat wisata, sering mencuci tangan dan kaki setelah beraktifitas diluar sesuai protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh dinas kesehatan maupun pemerintah.

—————— *** —————

Tags: