Menang TKO, Hero Tito Raih Sabuk Emas

Hero Tito, foto bersama Walikota Malang usai menang atas lawanya, Minggu malam [17/4] kemarin.

Hero Tito, foto bersama Walikota Malang usai menang atas lawanya, Minggu malam [17/4] kemarin.

Kota Malang, Bhirawa.
Petinju kebanggaan masyarakat Kota Malang Hero Tito, berhasil menang TKO atas lawannya Frans Yarangga. pada pertandingan tinju memperongati HUT ke 55 Divisi 2 Kostrad dan HUT ke 102 Kota Malang, Minggu malam 17/4 kemarin. Petinju asal Semarang itu menyerah karena menerima gempuran pukulan dari Hero Tito pada ronde keempat.
Hero Tito, langsung menghujani Frans Yarangga melalui jab, straight dan upper cut baik ke wajah maupun ke bagian perut Frans.
Puncaknya ada pada Ronde keempat mendaratkan upper cut yang cukup keras ke wajah Frans dan hampir menumbangkan petinju asal Semarang itu sehingga tidak bisa melanjutkan ronde selanjutnya. Hakim akhirnya memutuskan Hero dengan kemenangan Technical Knock Out (TKO).
Ketua Komite Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Malang Raya, Ade Herawanto, menyatakan kemenangan ini, menunjukan jika Hero Tito, memiliki kualitas tinju tingkat nasional.
Pria yang juga Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang itu, menekankan kepada promotor agar bermain bersih dan tidak memenangkan petinju tuan rumah seperti yang terjadi di tempat lain.
“Ungkapan tuan rumah selalu menang itu harus dihapus, kalau nantinya petinju dari Malang kalah karena memang layak kalah gak usah dimenangkan. Kita ingin junjung fair play,” imbuhnya.
Namun pihaknya menyatakan kemenangan Hero Tito, adalah kemenangan yang murni, karena petinju lawan sudah tidak mampu melanjutkan pertandingan, dan Hero layak bertanding ditingkat internasional.
Sementara Ketua Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Kota Malang, Hj Farida Dewi Suryani berharap agar bibit muda di dunia tinju asal Kota Malang bisa dihidupkan kembali.
Ia menegaskan, saat ini Pertina  tengah fokus kepada pembibitan petinju muda, salah satunya dengan menggelar tinju antar SMA/SMK se Kota Malang.
Menurut Umi Farida pembinaan dunia tinju harus ditingkatkan mulai dari siswa sekolah melalui ekstra kurikuler. Guru pembina tinju saya harap tidak hanya bisa teori tapi juga praktik.
Istri Wali Kota, HM Anton itu menyambut positif upaya Dinas Pendidikan yang sudah respon dunia tinju di tingkat SMA/SMK.
Umi Farida berharap agar olah raga tinju tidak lagi dicap sebagai olah raga yang menonjolkan kekerasan, namun olah raga itu penuh dengan nuansa fair play.
“Mari kita hilangkan stigma tinju sebagai olah raga kekerasan, namun olah raga ini penuh nuansa fair play,” tegasnya. [mut]

Rate this article!
Tags: