Menara Masjid Agung Tulungagung Dirobohkan

Tulungagung, Bhirawa
Dinilai sudah tidak representatif lagi, menara Masjid Agung Al Munawwar Tulungagung mulai dirobohkan. Rencananya, menara tersebut akan diganti dengan menara baru yang bakal menelan biaya Rp 1,8 miliar.
Kabid Tata Ruang dan Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung, Evi Purvitasari ST, Rabu (19/4), mengungkapkan proses perobohan menara Masjid Agung Al Munawwar dilakukan untuk diganti dengan yang baru. “Menara baru berkonsep baru dengan anggaran di tahun 2017 sebesar Rp 1,3 miliar,” ujarnya.
Dana Rp 1,3 miliar, lanjut dia, belum bisa menyelesaikan sepenuhnya pembangunan menara baru Masjid Agung Al Munawwar. Jika sampai finishing diperlukan lagi anggaran Rp 500 juta. “Kalau sampai finishing, pembangunan menara baru Masjid Agung Al Munawwar membutuhkan dana mencapai Rp 1,8 miliar. Saat ini (tahun 2017) baru dianggarkan Rp 1,3 miliar. Kemungkinan finishing-nya tahun 2018,” beber Evi Purvitasari.
Rencananya, pembangunan menara baru Masjid Agung Al Munawwar Tulungagung bakal berlangsung selama delapan bulan. Atau sampai akhir tahun 2017. Menara baru akan mempunyai tinggi 49 meter dan dikerjakan oleh perusahaan kontruksi dari Malang.
Evi Purvitasari menyebut pembangunan menara baru Masjid Agung Al Munawwar sudah direncanakan dengan pembuatan DED (Detail Engineering Design) pada tahun 2016 lalu. “DED-nya menelan biaya Rp 50 juta,” terangnya.
Menjawab pertanyaan, Evi Purvitasari tidak mengelak jika rencana pembangunan menara baru Masjid Agung Al Munawwar sudah dianggarkan pada tahun 2016. Saat itu, sudah dianggarkan oleh Pemkab Tulungagung sebesar Rp 400 juta. “Dana Rp 400 juta tidak digunakan. Tidak jadi diserap karena nilainya terlalu kecil. Membangun menara membutuhkan biaya yang cukup besar,” paparnya. [wed]

Keterangan foto: Sejumlah pekerja sedang melakukan proses perobohan menara Masjid Agung Al Munawwar Kota Tulungagung, Rabu (19/4).

Tags: