Menarik Minat Anak Belajar Warna dan Angka dengan Animasi

Ririn Triastiningsih mendemokan animasi media pembelajaran untuk PAUD di Kampus Unitomo Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

Ririn Triastiningsih mendemokan animasi media pembelajaran untuk PAUD di Kampus Unitomo Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

(Media Pembelajaran Digital untuk PAUD)
Surabaya, Bhirawa
Inovasi metode belajar terus berkembang seiring kemajuan teknologi yang serba digital. Tak terkecuali dengan layanan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Seperti mahasiswa Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Ririn Triastiningsih yang sukses menciptakan animasi media pengenalan warna dan angka untuk PAUD.
Pada dasarnya, masa-masa anak usia nol hingga empat tahun adalah masa bermain. Karena itu, belajar pun harus dikonsep sedemikian rupa menjadi seperti bermain. Tujuannya, agar anak tertarik dan betah selama berada di pos PAUD.Hal inilah yang menginisiasi Ririn untuk mengakhiri masa kuliahnya dengan membuat aplikasi pembelajaran untuk PAUD. Sajiannya interaktif, menarik dan kreatif. “Jadi anak didik akan lebih senang belajar, karena seperti bermain,” tuturnya.
Ada tiga bagian dalam aplikasi ini, yaitu pembelajaran, permainan dan menulis angka. Mahasiswa terbaik Fakultas Teknik Informatika Unitomo itu menjelaskan, pada bagian pembelajaran ini user cukup mengklik satu warna dan program akan langsung bersuara menyebut warna tersebut. Selain warna juga berlaku untuk angka.
Di bagian permainan, terdapat game edukasi yang masih terkait dengan warna dan angka. Ada lima level yang akan dilewati oleh user jika ingin bermain di bagian ini. Pada setiap level, user diminta agar menyocokkan instruksi suara dengan pilihan yang ada di layar tampilan. Sedangkan di bagian menulis angka, monitor akan berubah menjadi kanvas. “Anak didik yang mau mencoba tinggal mencorat-coret di kanvas yang sudah ada pola angkanya,” tutur dia.
Untuk merancang media pembelajaran ini, Ririn membutuhkan dua aplikasi software. Yaitu netbeanside untuk mendesain animasinya dan postgre untuk penyimpanan data base. Selama empat bulan, aplikasi ini rampung dikerjakan oleh Ririn. Kesulitan dalam pembuatan diakuinya terdapat dalam pembuatan desain interface. Yaitu untuk menata animasi yang disajikan pada aplikasi.
“Umumnya aplikasi semacam ini menggunakan flash, tapi saya coba yang baru dan hasilnya tak kalah bagus,” ungkap mahasiswi yang juga mengajar di SD Kristen Stela Maris Surabaya. Atas karyanya tersebut, Ririn pun dinobatkan sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,31.
Untuk pengembangan, dia berencana akan menambah data base warna dan angka yang dapat dipelajari anak. Selain itu, aplikasi yang kini hanya support dengan komputer juga akan dibuat kompatibel dengan sistem android. Dengan demikian, orang tua juga bisa ikut mengajari anak. “Nanti akan dipublis ke internet agar siapapun bisa mengunduh aplikasi ini,” tutur dia. [tam]

Tags: