Menatap Piala Asia U-20

Secara dramatik, Timnas Sepakbola U-19 memenangkan tiket menuju kualifikasi Piala Asia U-20. Tiket diperoleh Timnas setelah memenangkan pertandingan “matchday” pamungkas melawan Vietnam dengan skor 3–2. Penampilan yang patut dipuji, karena performa yang konsisten. Memenangkan seluruh (3) laga selama kualifikasi grup F, dan berhak menuju Uzbekistan. Semakin banyak Timnas (di bawah U-23) bisa lolos mengikuti kejuaraan level Asia.

Sebelumnya telah diraih trofi juara AFF (ASEAN Football Federation) 2022 U-16. Cukup memadai sebagai penglipur dahaga juara pada even sepakbola Asia Tenggara. Bahkan presiden Jokowi menyebut sebagai “kado” ulangtahun Kemerdekaan RI ke-77. Secara berturut-turut Timnas Garuda, gagal masuk babak semi final AFF U-19 2022, padahal sudah menjadi juara grup. Begitu pula pelatih Shin Tae-yong (asal Korea Selatan) gagal membawa Timnas menjadi juara dalam ajang AFF 2020.

Tetapi dengan Timnas U-19 yang sama bisa memenangkan laga melawan Vietnam (Minggu malam) di stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Sekaligus memperbaiki kepercayaan diri STY (inisial Shin Tae-yong). Tidak mudah menjadi juara grup pada kualifikasi Piala Asia U-20. Dibutuhkan kerjasama segenap anggota Timnas. Kecepatan, ketrampilan dan ketahanan fisik pemain. Juga strategi (bongkar pasang) pelatih. Antara lain, ketepatan STY memasukkan Marselino Ferdinan.

Timnas Indonesia melawan Vietnam, layak disebut matchday. Karena kedua tim memiliki skor yang sama (6 poin dari 2 laga). Bahkan selisih gol yang sama (memasukkan 9, dan kemasukan 1). Identik. Andai pertandingan dengan skor imbang, maka harus ditentukan melalui adu penalty. Tetapi suporter Arek-arek Suroboyo, tak Lelah memompa semangat Timnas Garuda. Terutama ketika tertinggal kedudukan 2–1. Gol Vietnam dicetak Muhammad Ferarri (o.g, menit ke-65), dan Dinh Xuan Tien (menit 78).

Tetapi Muhammad Ferarri, membuat sundulan “penyeimbang” (menit ke-81) ke gawang Vietnam. Skor berubah 2-2. Supporter makin bergairah menyemangati Timnas Garuda. Tak lama, hanya berselang 3 menit, Rabbani Tasnim, menambah skor kemenangan Timnas U-19. Tetapi Vietnam masih berkesempatan memperoleh tiket ke Uzbekistan, sebagai runner up terbaik. Sedangkan 2 tim lainnya (Hongkong, dan Timor Leste) dipastikan tersingkir.

Timnas yang sama pernah gagal pada even AFF bulan Juli lalu, karena regulasi head to head. Timnas Garuda bahkan menjadi juara grup, karena memiliki selisih gol paling besar. Tetapi kalah head to head diantara 3 tim yang memiliki poin sama. Laga Thailand melawan Vietnam, berakhir 1–1, dianggap lebih baik (produktif). Sedangkan pertandingan terdahulu Timnas Garuda dengan kedua tim (Thailand, dan Vietnam) hanya bermain tanpa gol (0–0). PSSI menyatakan protes laga Thailand vs Vietnam yang dianggap “bermain mata.”

Pada Piala Asia U-20 tahun 2023, ketiga Timnas (Indonesia, Thailand, dan Vietnam) bisa bertemu lagi. Dalam daftar 14 Timnas yang masuk finalis (16 besar), sudah terdapat Indonesia, dan Vietnam (dianggap sebagai runner up terbaik). Sedangkan Thailand, menjadi runner up grup G. Masih menunggu penampilan grup H (Australia, Irak, Kuwait, dan India). Grup H mengalami penundaan laga, karena tuan rumah (Irak) mengalami guncangan politik.

Namun sudah terbukti, Timnas Garuda sudah tiga kali mengalahkan Vietnam, dan Thailand. Hambatan psikologis sebagai “under-dog” berhasil dikikis. Termasuk Timnas Garuda Muda U-16. Pembinaan prestasi sepakbola terasa lebih baik. Terutama dengan mengirim Timnas ke Eropa, berlatih bersama level Yunior klub besar. Juga berbagai bonus penghargaan (uang) saat menjadi juara. Membuktikan sepakbola bisa menjadi nafkah yang me-makmur-kan.

——— 000 ———

Rate this article!
Menatap Piala Asia U-20,5 / 5 ( 1votes )
Tags: