Mencari Sosok Panutan Bangsa

Oleh:
Muhammad Aufal Fresky
Alumnus Progras Studi Ekonomi Pembangunan Unair

Benarkah bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan? Benarkah generasi penerusnya juga kehilangan jati diri? Kedua pertanyaan tersebut sering kali ada dalam pikiran saya. Melihat berbagai berita yang menginformasikan semakin banyaknya pejabat yang terkena kasus korupsi. Pun demikian dengan sebagian anak mudanya yang kian hari seolah apatis dengan keadaan bangsanya. Inilah awal dari kehancuran sebuah bangsa. Ketika pemimpinnya tidak lagi amanah. Ditambah anak mudanya mengalami krisis karakter. Lantas apa lagi yang bisa kita harapkan. Bukankah masyarakat merindukan kehadiran pemimpin yang melayani mereka. Bukankah masyarakat menunggu peran serta pemuda sebagai tulang punggung masyarakat di masa depan.
Para pemimpin sekarang kurang bisa memberikan tauladan kepada pemuda. Sifat dan sikapnya tidak bisa dijadikan rujukan bagi pemuda hari ini untuk bertindak dan mengambil sebuah peran. Maka tak heran pemudanya juga mengalami krisis jati diri. Mereka kehilangan sosok tauladan. Padahal generasi muda Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang mesti digugu dan ditiru. Ternyatata ketika para penguasa tidak bisa menjadi pemimpin panutan, maka pemuda pun seolah kehilangan arah. Mereka senantiasa disajikan tayangan koruptor yang ditangkap oleh KPK. Mereka sering kali dijejali dengan berita tentang sebagaian anggota DPR yang menyalahi aturan. Sepertinya pemuda hari ini perlu lebih bijak lagi untuk melihat dan meninjau pemimpinnya. Jangan sampai mereka salah dalam menauladani pemimpin.
Tidak semua penguasa secara otomatis merupakan pemimpin. Bagai saya pemimpin tidak melekat pada jabatan formal. Siapa pun bias menjadi pemimpin. Hanya saja, pemimpin dalam persepektif kita masih cenderung mengidentiikan dengan mereka yang memegang jabatan formal. Bukan berarti penguasa sekarang bukan merupakan pemimpin kita. Mereka tetap pemimpin kita. Mereka merupakan wakil rakyat sekaligus pemimpin rakyat. Yang saya tekankan di sini adalah pemimpin tidak selalu melekat pada jabatan seseorang. Pemimpin adalah mereka yang bukan hanya bisa memerintah. Pemimpin adalah mereka yang mampu mempengaruhi dan menggerakkan orang lain dalam mencapai cita-cita bersama. Pemimpin adalah mereka yang bisa menjadi panutan bagi kita.
Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang mampu menggandeng generasi muda. Tidak hanya menjadikan generasi muda sebagai objek dari setiap kebijakan. Mereka perlu dilibatkan dalam pengambilan kebijakan. Terutama generasi muda yang visioner dan kritis. Keterlibatan generasi muda dalam urusan pemerintahan bukan berarti mereka harus hadir dalam setiap rapat para pejabat. Keterlibatan generasi muda bisa dilakukan dengan cara para pejabat tersebut mencoba mengadakan acara/ kegiatan di luar agenda pemerintahan yang tujuannya untuk melatih dan mencetak pemimpin bangsa yang mumpuni di kemudian hari. Saya rasa hal tersebut sangat penting. Apalagi sebagian generasi muda kita seolah buta politik. Memahami politik hanya dari permukaan. Tak heran sebagian generasi muda mudah terpancing amarahnya ketika ada isu-isu sensitif yang menyangkut masalah kebangsaan. Padahal jika isu tersebut ditanggapi dengan kritis dan dengan kepala dingin, saya rasa pemuda tersebut lebih bijak dalam menanggapinya.
Maka dari itu, peran serta para pejabat senior tersebut sangat dibutuhkan untuk sharing pengalaman dan pengetahuan terkait dunia politik. Tujuannya adalah untuk membina karakter dan jiwa kepemimpinan para generasi muda. Saya rasa tidak semua pejabat publik memiliki kepribadian dan etika politik yang buruk. Di tengah luasnya dunia politik, saya percaya masih banyak pejabat publik yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan karakter luhur yang patut untuk ditiru oleh generasi muda saat ini.
Kita perlu melihat ke masa lalu ketika para pemuda Indonesia menambil inisiatif untuk berjuang demi masyarakat. Mereka berjuang dan berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsanya. Sikap mulia tersebut menjadi acuan bagi generasi saat ini dalam melangkah. Generasi sekarang perlu untuk memantapkan kembali jati dirinya. Tidak harus terjun ke dunia politik untuk membersembahkan yang terbaik untuk bangsa ini. Kita bia melakukan apa saja yang kita bisa untuk mengabdi dan berdedikasi kepada tanah air.
Sudah saatnya para pejabat publik membuka mata hatinya. Bahwa kelak mereka akan digantikan oleh generasi muda. Para pejabat tersebut perlu untuk tidak hanya menyibukkan diri dari urusan pemerintahan saja. Melainkan melihat ke depan bahwa bangsa ini haruslah dipimpin oleh generasi yang lebih baik lagi. Maka sudah menjadi tanggung jawab para pemimpin sekarang untuk mengkader atau setidaknya menjadi tauladan yang ideal. Karena generasi muda saat ini juga sedang menilai siapa tokoh yang memang patut untuk mereka tiru. Generasi sekarang adalah generasi yang dilahirkan di era perkembangan teknologi informasi yang kian pesat. Jadi gerak-gerik pemimpin tersebut sangat gampang diawasi.
Tentunya kita berhadap generasi tua (pemimpin sekarang) dan generasi muda saat ini saling bersinergi dalam memajukan bangsa. Jangan hanya mengurus kepentingan perut semata. Karena nilai dari seseorang adalah mana kala dia bisa memberikan banyak kebermanfaatan bagi sekitarnya.
————- *** —————

Rate this article!
Tags: