Menciptakan Kekompakan di Tempat Kerja

th

Pertanyaan:
Menciptakan Kekompakan di Tempat Kerja
Bapak Pengasuh, saya Nurul dari Jombang. Saya bekerja pada sebuah instansi pemerintah. Saya termasuk pegawai baru di tempat saya bekerja. Mungkin saya termasuk orang yang sulit untuk menyesuaikan diri karena hampir setahun lebih saya merasakan belum adanya kekompakan dengan teman se kantor. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana menciptakan kekompakan di ruang kerja?

Jawab:
Ibu Nurul, kekompakan dengan teman kerja sangat dibutuhkan dalam lingkungan kerja. Tempat kerja yang menyenangkan atau tidak menyenangkan akan beraawal dari apakah orang-orang yang ada di dalamnya kompak ataukah tidak. Tanpa rasa kompak   tempat kerja Anda akan menjadi tempat yang tak menyenangkan. Padahal selama kurang lebih 8 jam anda akan berada pada tempat tersebut setiap hari. Maka hubungan dengan orang-orang yang ada di dalamnya  memang harus benar-benar dijaga.  Munculnya permasalahan seperti memburuknya hubungan dengan teman se kantor berawal dari rasa tidak kompak. Demikian juga dengan permasalahan yang menyangkut pekerjaan, hal tersebut bisa disebabkan tidak kompakanya pegawai yang ada di dalamnya.
Ketika Anda memasuki lingkungan kerja, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar di tahap selanjutnya Anda tidak dihinggapi maslaah yang berhubungan dengan kekompakan kerja.

Pahami Peran Anda
Kegagalan seorang pegawai dalam menciptakan kekompakan dalam lingkungan kerja berawal dari kegagalannya dalam memahami peran yang ia mainkan. Peran adalah pola perilaku yang spesifik dari individu yang berkaitan dengan posisi yang ia sandang. Peran tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk tertulis secara formal dalam bentuk uraian pekerjaan (job description) atau bisa juga dalam bentuk informal yang disampaikan secara lisan dari pemimpin kepada bawahannya. Masalah akan timbul jika ternyata perilaku Anda yang berkaitan dengan kinerja tidak sesuai dengan standar peran dari kelompok atau lingkungan kerja. Anda masih dianggap berada di bawah standar mereka atau belum memenuhi apa yang diharapkannya. Maka nilailah diri Anda, apakah saat ini Anda sudah memenuhi job desciption yang ada. Jika anda menilai bahwa diri Anda sudah memenuhi job description tersebut, namun rekan kerja Anda dan atasan Anda  memberikan sinyal bahwa Anda masih belum memenuhi harapan mereka, maka tanyakanlah secara terus terang peran apa yang harus anda kerjakan.
Dari penjelasan mereka,  Anda akan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada sehingga tidak terjadi kebingungan peran di mana Anda hanya akan meraba-raba kekurangan Anda tanpa ada penjelasan yang pasti. Terkadang peran yang tidak tertulis secara formal menjadi hal yang penting bagi kelompok sedangkan Anda sebagai orang yang relatif baru tidak memahaminya. Biasanya peran seperti itu membutuhkan kecerdasan emosi anda sehingga bisa menangkap hal-hal yang perlu Anda lakukan namun tidak tertulis secara formal dalam job description. Oleh karena itu,  hal tersebut menuntut  kepedulian Anda terhadap kondisi kelompok. Semakin peduli dengan kelompok, maka  Anda akan semakin memahami peran apa yang sebaiknya anda mainkan dalam kelompok.

Pahami Norma yang Berlaku
Norma dalam konteks kelompok adalah seperangkat aturan dan pedoman bertingkah laku anggota kelompok baik yang tertulis dan tidak tertulis, di mana akan terdapat sanksi bagi yang melanggarnya. Dengan memahami norma yang berlaku pada kelompok atau tempat kerja Anda, maka anda akan mampu bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan aturan yang ada.  Pelanggaran atau pengabaian terhadap norma kelompok, paling tidak anda akan mendapatkan sanksi psikologis, yang biasanya berupa tidak  dianggapnya Anda sebagai anggota pada kelompok tersebut atau Anda tidak diperhitungkan keberadaannya dalam lingkungan kerja. Jika hal tersebut terjadi, maka perasaan tidak nyaman akan menghinggapi Anda.

Pahami Nilai-nilai yang Ada
Penting bagi Anda untuk memahami dan mendalami nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan kerja agar Anda bisa masuk dan diperhitungkan sebagai anggota kelompok. Nilai-nilai biasanya merujuk pada sebuah keyakinan yang dianggap baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, salah atau benar yang biasanya akan menuntun pada perilaku  seseorang atau sekelompok orang. Jika anda berada pada sebuah kelompok atau lingkungan kerja maka pahamilah apa yang berlaku pada lingkungan tempat anda bekerja. Biasanya nilai-nilai akan bersumber dari sesuatu yang ideal atau sesuatu yang baik.
Namun jika ternyata nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan Anda berseberangan dengan nilai pribadi yang anda yakini, maka Anda bisa saja berbeda nilai  tanpa harus mengorbankan hubungan baik dengan rekan  kerja. Katakan ketidaksetujuan Anda pada nilai-nilai yang berlaku karena berseberangan dengan hati nurani Anda. Sampaikan secara bijak ketidaksepakatan Anda pada nilai yang ada agar efeknya tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari, misalnya timbulnya konflik hubungan dengan teman sekerja.

Pahami Pola Komunikasi
Pola komunikasi  yang berlaku di lingkungan kerja perlu Anda pahami. Jangan sampai Anda mendapatkan penolakan secara sosial berbentuk sikap  tidak menyenangkan dari rekan kerja Anda akibat Anda tidak paham terhadap pola komunikasi yang ada. Pola komunikasi tersebut menyangkut bagaimana komunikasi antar anggota dalam kelompok kerja dan apa ada prosedur  tertentu yang berlaku jika Anda berkomunikasi dengan pemimpin dalam lingkungan kerja Anda. Dengan memahaminya, Anda akan  dengan mudah diterima oleh anggota yang lain dan hal tersebut menandakan bahwa anda punya etika dalam berorganisasi.

Libatkan Diri Anda pada Situasi Informal
Jika Anda  memasuki sebuh lingkungan kerja yang baru, ada baiknya jika Anda melibatkan diri dan berkumpul dengan rekan-rekan kerja  pada saat santai, asalkan tidak menganggu pekerjaan Anda. Hal tersebut dilakukan agar Anda lebih bisa diterima dan  dianggap menjadi bagian dari mereka. Situasi informal seringkali justeru dijadikan media bagi anggota kelompok agar mereka lebih bisa berbaur dan mengenal. Dengan mengenal rekan kerja Anda, maka hal tersebut akan menjadi modal sosial anda untuk bekerja sama dengan mereka. Biasanya orang akan senang bekerja dengan sosok yang dikenal dibandingkan dengan figur yang belum dikenal. Semakin  banyak Anda mengenal rekan kerja di lingkungan Anda,  maka akan semakin banyak referensi bagi anda tentang sikap dan perilaku rekan kerja anda sehingga anda pun dapat mengambil sikap yang tepat.
Saat makan siang adalah saat yang tepat di mana Anda bisa berinteraksi dengan  rekan kerja Anda  tanda mengganggu pekerjaan yang ada.  Gunakan saat tersebut untuk menjalin hubungan baik dengan mereka. Meja makan bisa menjadi media dalam berinteraksi, namun berhati-hatilah untuk mengambil topik pembicaraan. Tidak tepatnya topik pembicaraan, hal itu akan menjadi bumerang bagi Anda.  Dengan menerapkan tips di atas kemungkinan Anda bisa kompak di tempat kerja. Hasilnya tempat kerja akan menjadi rumah kedua bagi Anda bahkan menjadi tempat Anda melepas penat melalui aktivitas interaksi dengan rekan kerja Anda.

 

LABORATORIUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Diasuh Tim BDK Surabaya

Dr. H. Muchammad Toha, M.Si.

Aziz Fuadi, S.Sos., M.S.M.

Harian Bhirawa bekerja sama dengan Laboratorium Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Balai Diklat Keagamaan Surabaya menerima konsultasi tentang manajemen SDM, mulai dari perencanaan, penempatan, pengembangan sampai dengan pemberhentian karyawan. Laboratorium ini juga mengupas tentang masalah-masalah lain yang berkaitan dengan issue Manajemen SDM, seperti motivasi, kepuasan kerja, konflik, stress kerja dan masalah lain yang dihadapi karyawan. Kirimkan surat anda melalui email ke bdk_surabaya@kemenag.go.id. Surat juga bisa dikirim ke email: harian_bhirawa@yahoo.com dengan subjek surat “Laboratorium Manajemen SDM”. Kami akan dengan senang hati menjawab surat yang anda kirimkan dan memecahkan masalah yang Anda hadapi.

Tags: