Mendagri Evaluasi Dana Kunker di APBD Jatim 2021

Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad

DPRD Jatim, Bhirawa
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memberikan catatan atau evaluasi atas pengajuan APBD Jatim tahun 2021. Pemprov Jatim bersama DPRD Jatim pun diminta untuk membenahi struktur anggaran sesuai arahan Mendagri sebelum digunakan.
Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad mengakui adanya revisi atau evaluasi dari Mendagri terhadap APBD 2021 yang diajukan sejak awal Desember 2020 lalu. “Evaluasi mendagri untuk APBD 2021 pada dasarnya tidak banyak, hanya beberapa item terkait dengan biaya kunjungan-kunjungan kerja (Kunker) luar provinsi,” jelas Sadad, Kamis (7/1) kemarin.
Anwar Sadad memastikan, Evaluasi tersebut tidak mengubah Struktur anggaran belanja APBD Jatim 2021 yang nilainya mencapai Rp 32,8 Triliun. Meskipun cukup mempengaruhi anggaran kunjungan kerja baik di legislatif maupun di eksekutif.
“Hanya ada beberapa pergeseran pergeseran saja. Kunjungan kerja DPRD Jatim dialihkan dengan memperbanyak pada kegiatan pertemuan publik sosialisasi. Seperti mensosialisaikan soal vaksin atau pencegahan program kesehatan,” urai Plt Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini.
Atas evaluasi dari Mendagri tersebut, DPRD Jatim langsung melakukan penyesuaian. Misalnya anggaran kunjungan kerja dialihkan kepada kegiatan yang sifatnya sosialisasi kepada masyarakat di Jatim. “Anggaran Tetap diperuntukkan terkait antisipasi dan recovery pandemi Covid-19 ini. Karena Kita berharap recovery Covid ini dilakukan secara cepat,” ujarnya.
Ditambahkan Sadad, pintu Masuk recovery ekonomi di Jatim ini diharapkan ada pada sektor Pariwisata. Karena Pariwisata itu memiliki multiplayer effect. Karena setelah setahun masyarakat Jatim ini ada di rumah pasti ada kejenuhan dan ada keinginan untuk melakukan traveling.
Tapi karena masih dalam suasana seperti ini pasti tidak akan jauh atau di Jatim saja. Hal ini bisa memberikan peluang yang besar pada eksplorasi destinasi wisata yang baru-baru. “Apalagi di setiap daerah kabupaten kota di Jatim memiliki banyak potensi alam yang luar biasa. Yang kalau dikelola dengan baik akan menjadi wisata berkelas dunia,” jelas Sadad sembari menyebut beberapa tempat wisata baru di Jatim.
Seperti di Air Terjun di Bondowoso yang mirip Niagara (Amerika), lalu Wisata B-29 yang dikenal dengan Negeri diatas awan di Lumajang, kemudian Wisata Sunrise di Desa Blarang Kabupaten Pasuruan, Sungai Maron di Pacitan dan lain sebagainya.
Menurut Sadad, potensi wisata inilah yang harus segera mendapat perhatian dari APBD Jatim 2021. Karena Untuk awal butuh support sentuhan pemerintah propinsi. “Misalnya penyediaan infrastruktur awal untuk akses jalan ke lokasi wisata baru serta pengelolaan bersama dengan anak-anak muda di desa wisata,” pungkasnya. [geh]

Tags: