Mendaki Gunung Kapur Demi Mendapat Pendidikan Layak

6-FOTO KAKI ris-KAPUR 1Nganjuk, Bhirawa
Jajaran gunung kapur dan bentangan hutan jati yang terpapar di wilayah Kabupaten Nganjuk bagian utara sepertinya menjadi sahabat sehari-hari anak-anak asal Dusun Suruh, Dusun Kalimati dan Dusun Bendorayut di Kecamatan Ngluyu. Bahkan tebing kapur dan ribuan pohon jati berdiri seolah menemani anak-anak tiga dusun tersebut saat berangkat dan pulang sekolah.
Namun tantangan alam yang selalu menghadang bukan menjadi halangan anak-anak Dusun Suruh, Dusun Kalimati dan Dusun Bendorayut untuk mencari ilmu. Padahal jarak antara dusun dengan sekolah terdekat yakni SDN Ngepung 1 di Kecamatan Lengkong sekitar lima kilometer. Itupun mereka harus berjalan kaki untuk sampai ke sekolah tanpa alat transportasi yang memberikan kemudahan.
Rohman murid kelas lima asal Dusun Bendorayut menuturkan, berjalan ke SDN Ngepung I memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. Karena itu supaya tidak terlambat, Rohman dan teman-temannya harus berangkat pagi-pagi sekali. Anak-anak usia belasan itu harus melintasi jalanan berbatu,  hutan, sungai, hingga mendaki perbukitan kapur.
Beruntung, saat musim kemarau seperti sekarang kondisi air sungai mengering. Jika musim hujan datang, mereka harus bersusah payah melawan arus sungai. “Saya dan teman-teman harus berangkat pukul 05.00 wib, paling siang saya berangkat pukul 05.30 wib, supaya tidak telat,” tutur Rohman yang saat ditemui Bhirawa mengenakan baju seragam Pramuka.
Saat peluh anak-anak dusun itu belum mongering setelah menempuh perjalanan ke sekolah mereka, mereka harus membersihkan ruang kelasnya terlebih dahulu. Tidak ada wajah lelah atau suara keluhan saat mereka mengayunkan sapu menyingkirkan debu yang menutup lantai kelas.
Sesekali mereka saling bercana dan tertawa sambil menunggu bapak dan ibu guru mereka datang untuk memberikan bekal ilmu untuk masa depan. “Kami senang berkumpul dengan banyak teman di sekolah,” tutur Rohman yang diamini oleh sekitar 15 teman-temannya.
Gambaran kecil kondisi sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang serba minus tersebut sebenarnya membuat warga prihatin sejak lama. Karena sampai saat ini kondisi jalan dan desa mereka tidak pernah mendapat perhatian pemerintah dan nyaris tidak pernah tersentuh pembangunan. Bupati Nganjuk telah berganti puluhan kali, namun belum ada sekalipun bupati yang pernah menapak jalan yang dilalui anak-anak Dusun Suruh, Dusun Kalimati dan Dusun Bendorayut saat berangkat dan pulang sekolah.
Rohman dan ratusan anak Dusun Suruh, Dusun Kalimati dan Dusun Bendorayut berharap bahwa generasi penerus yang tinggal di pinggiran hutan dan lereng gunung juga butuh sarana untuk meraih mimpi mereka. Mimpi anak bangsa untuk hidup sejahtera dijaman yang telah merdeka. [ris]

Keterangan Foto : Perjuangan keras anak-anak belasan tahun yang tinggal di lereng pegunungan kapur wilayah utara Nganjuk untuk mendapat pendidikan layak. (ristika/bhirawa)

Tags: