Mendekati Imlek, Pembuatan Wayang Potehi di Jombang Bertambah

Proses pembuatan Wayang Potehi di Museum Potehi di Gudo, Jombang, Rabu (23/01). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Menjelang perayaan Imlek, proses pembuatan Wayang Potehi di Museum Potehi, Gudo, Jombang bertambah jika dibandingkan hari biasa. Biasanya, pada saat menjelang Imlek, job pertunjukan wayang ini cukup banyak.
Sekadar diketahui, di tempat yang dinamai museum milik Toni (49) tersebut, tiap harinya, Wayang Potehi diproduksi di sini. Untuk satu jenis karakter/boneka Wayang Potehi, menghabiskan waktu satu hari dalam pembuatannya. Namun, jika harus menunggu hasil nya final dalam arti wayang tersebut sudah dalam kondisi memakai seragam lengkap, dibutuhkan hingga tiga hari untuk menyelesaikan satu karakter Wayang Potehi.
Toni mengakui, selain memproduksi Wayang Potehi, ia bersama kru di museumnya, ternyata juga piawai memainkan Wayang Potehi. Museum milik Toni juga diketahui sebagai ‘jujugan’ untuk belajar tentang Wayang Potehi.
“Kalau pembuatan Potehi sih kami tiap hari tetap memproses membuat Potehi. Cuma berkaitan dengan Imlek kan teman-teman banyak Job, jadi kita agak banyak untuk pembuatannya,” ujar Toni, Rabu (23/01).
Toni mengaku menekuni dunia kesenian Wayang Potehi yang pakemnya berasal dari negeri Tiongkok tersebut mulai tahun 2001 silam. Kata Toni, keberadaan Wayang Potehi di Kecamatan Gudo, Jombang sudah ada sejak lama. Hal tersebut karena di Kecamatan Gudo sendiri terdapat tempat ibadah umat Konghucu yakni Klenteng Hong San Kiong. Posisi Museum Potehi yang dikelola Toni dan rekan-rekannya berada di sisi timur klenteng tersebut berjarak sekitar 100 meter.
“Kalau yang sering dipentaskan di Indonesia ini kan yang populer Sih Jin Kui. Tapi sebenarnya Potehi kan ceritanya banyak. Potehi ini kan menceritakan legenda dari Tiongkok sana. Jadi kan banyak cerita-cerita dari sana,” terangnya.
Toni menjelaskan, selain Sih Jin Kui, karakter-karakter yang melegenda dalam pakem Wayang Potehi adalah seperti Kera Sakti (Sun Go Kong), Ton Sam Chong, Cut Pat Kai, Kwan Kong dan lain-lain. Menurutnya ada sekitar 50 hingga 70 karakter dalam pakem Wayang Potehi. Selebihnya, dapat diganti dengan karakter lain dengan diganti-ganti kostumya saja.
Tingkat kesulitan paling tinggi dalam pembuatan boneka Wayang Potehi kata Toni, adalah pembuatan karakter wayang berwajah ganteng.
“Kalau karakter yang ganteng-ganteng malah lebih sulit dari pada karakter yang antagonis, karena harus simetris, lebih teliti detailnya. Kelihatan kalau salah. Kalau yang ini (karakter antagonis) ‘nggak’ begitu, kalau salah bisa ditutup dengan cat, gampang,” ujarnya. [rif]

Tags: