Mendekatkan yang Jauh, Membuat yang Dekat Semakin Akrab

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf didampingi Bupati Sidoarjo terpilih Saiful Illah dan Eep Saifulloh Fatah memukul kentongan menandai diluncurkan Gerakan Peduli Tetangga, Sabtu (13/2) malam. [achmad suprayogi]

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf didampingi Bupati Sidoarjo terpilih Saiful Illah dan Eep Saifulloh Fatah memukul kentongan menandai diluncurkan Gerakan Peduli Tetangga, Sabtu (13/2) malam. [achmad suprayogi]

Dari Peluncuran Gerakan Peduli Tetangga
Sidoarjo, Bhirawa
Bermula dari rasa keprihatinan yang begitu mendalam melihat kondisi sosial kewarganegaraan yang semakin egois dan mementingkan diri sendiri, memaksa Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf untuk melakukan sesuatu. Sesuatu itu kemudian bernama Gerakan Peduli Tetangga.
Sekilas program ini tak ubahnya program-program konvensional yang dibuat pemerintah. Namun setelah didalami, program ini bukan sekadar gerakan yang mengajak masyarakat untuk saling berkomunikasi begitu saja, tapi memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi yang menembus batas ruang dan waktu.
Peluncuran Gerakan Peduli Tetangga telah dilakukan Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf di Hotel Sun City Sidoarjo, Sabtu (13/2) malam. Dengan mengundang sebanyak 1.500 orang terdiri dari ketua RT/RW se-kecamatan kota, lurah dan camat se-Kabupaten Sidoarjo, gerakan yang memiliki semboyan ‘Gandeng Tangan Jaga Lingkungan’ berlangsung sukses.
“Gerakan Peduli Tetangga ini dimulai di Jatim dan diharapkan bisa meluas ke berbagai wilayah lain di Indonesia. Untuk tahap awal kita uji coba dari Sidoarjo terlebih dulu,” ujar Gus Ipul sapaan akrab Wagub Saifullah Yusuf.
Ia mengatakan, gerakan ini digagas dari keprihatinan melihat kondisi nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia yang semakin terkikis. Hidup pertetanggaan tidak seakrab dulu, makin banyak orang yang hanya peduli pada dirinya sendiri, tidak peduli pada lingkungan sekitarnya. Dicontohkannya, warga baru tahu dari televisi jika tetangganya digerebek karena sarang teroris, atau warganya ada yang kelaparan atau tidak bisa sekolah karena mendadak ramai diperbincangkan di media sosial
Menurutnya, menjadi warga negara yang baik dimulai dengan menjadi tetangga yang baik. Bertetangga bisa menyelesaikan banyak masalah bersama. Para tetangga seharusnya saling mengenal, berkunjung dan aktif berkomunikasi. “Tidak ada yang bisa menjadi warga negara yang baik dan sukses, jika tidak baik dengan tetangga,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul berharap, Gerakan Peduli Tetangga ini dapat membangun kembali kesadaran bahwa bertetangga bukanlah soal kedekatan tempat tinggal. Gerakan ini juga ingin mengembalikan pertetanggaan ke posisi semestinya, serta menjadikan hubungan pertetanggaan bukan sekadar komunikasi sewaktu-waktu. Bukan sebagai tempat berkembang biaknya persoalan, tetapi sebagai tempat menemukan jalan keluar.
“Hubungan baik dengan tetangga kembali baik, semangat gotong royong dan kebersamaan kembali muncul. Mendekatkan yang jauh, dan membuat yang dekat pun semakin akrab dengan tetangga,” katanya.
Lebih lanjut disampaikannya, konsep Gerakan Peduli Tetangga dengan basis membangun Indonesia Berbasis Rukun Tetangga akan mulai bisa diwujudkan. Indonesia akan maju jika para Warga Negara Indonesia saling bergandeng tangan dan menjaga lingkungan mulai dari yang terkecil.
Salah satu instrumen yang digunakan pada gerakan ini adalah media sosial bentuknya aplikasi ‘Tetangga’ untuk HP, tablet, laptop, dan komputer. Sehingga dalam kesempatan itu, Gus Ipul bersama Eep Saefullah Fatah juga melaunching aplikasi ‘Tetangga’. Bantuan aplikasi media sosial ini diharapkan dapat mempermudah, mempermurah, menyederhanakan, sekaligus mempercepat penggalangan Gerakan Peduli Tetangga.
Dengan aplikasi yang bisa diunduh dari playstore dengan keyword ‘Tetangga’, katanya, warga bisa mengetahui apa yang sedang terjadi di lingkungannya masing-masing. Penggunaannya pun sangat mudah seperti menggunakan Facebook dan Whatsapp. “Bila ada masalah di lingkungan tetangga bisa dideteksi, diatasi dan diselesaikan dengan cepat,” jelas Gus Ipul.
Untuk sementara aplikasi ini hanya melayani warga yang tinggal di Sidoarjo karena sebagai salah satu kabupaten percontohan. Dan diharapkan nantinya, semua Ketua RT dan RW menjadi admin dari masing-masing lingkungannya.
“Aplikasi program Gerakan Peduli Tetangga ini tidak hanya khusus bagi pengguna smartphone, tetapi juga bisa handphone jadul, telepon rumah ataupun bagi yang sama sekali tidak memiliki telepon. Karena akan ada posko-posko di setiap daerah,” katanya.
Untuk melayani warga yang menggunakan telepon rumah namun ingin bergabung menjadi member ‘Tetangga’, Gus Ipul yang menggagas aplikasi ini bersama pengamat politik Eep Saefullah Fatah telah menggandeng sebuah perusahaan IT untuk menyediakan call center. “Program pribadi saya ini InsyaAllah akan bermanfaat bagi warga dan pemerintah. Karena ke depannya bisa menjadi i-Census dan semua untuk juga untuk Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Eep Saefullah Fatah mengatakan Gerakan Peduli Tetangga ini terdapat empat agenda kerja yang dilakukan. Yakni pertama, membangun kesadaran bertetangga yang diwujudkan dalam bentuk memelihara lalu lintas komunikasi antar warga yang tinggal berdekatan, menyebarkan informasi lingkungan sekitar yang bersumber dari para warga.
Kedua, membangun kekuatan pertetanggaan diwujudkan dalam bentuk mendorong para warga untuk berhimpun dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan bersama guna membangun pertetanggaan yang guyub. Pertetanggaan yang guyub sebagai cara untuk menyelesaikan masalah di lingkungan serta memperkuat kemitraan warga dengan pengurus RT/RW, pimpinan desa, kelurahan dan kecamatan.
Ketiga, memperluas kesempatan untuk maju melalui pertetanggaan yang diwujudkan dalam bentuk mendorong para warga untuk saling bantu, mencari cara yang tepat untuk memajukan lingkungannya, memasyarakatkan kembali gotong royong dari lingkungan yang terkecil.
Keempat, memfungsikan pertetanggaan melalui media sosial bernama ‘Tetangga’. Khusus untuk warga yang tidak memiliki semua perangkat smartphone/HP, komputer, laptop, akan digalang posko-posko yang mudah dijangkau di lingkungan masing-masing.
Menurut Eep, Gerakan Peduli Tetangga ini banyak sekali manfaatnya seperti masyarakat dapat saling berkomunikasi untuk saling peduli, menguasai informasi dan lingkungan untuk waspada, menyicil atasi masalah untuk menjaga lingkungan, menjaga komunikasi warga dan aparat untuk bermitra, dapat memasok informasi, tetangga saling peduli untuk menghadapi ancaman bersama, membiasakan kembali gotong royong.  [Zainal Ibad, Achmad Suprayogi]

Tags: