Mendes PDTT Ingatkan Bumdes Tak Boleh Rugikan Usaha Milik Warga

Mendes PDTT Gus Halim didampingi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sedang mengisi BBM kepada konsumennya.[achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Tindaklanjut upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dilevel desa dipantau langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT). Salah satunya memantau keberadaan usaha pertashop milik Bumdes Sukses Makmur yang ada di Desa Jemirahan Kecamatan Jabon Sidoarjo

Usai melakukan pemantauan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar langsung menegaskan kalau keberadaan unit usaha yang dimiliki Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) tidak boleh sampai merugikan usaha warga sekitar. Selain itu, kebijakan pembatasan minimarket modern agar tidak masuk ke desa-desa perlu dilakukan pemerintah daerah.

Itulah penegasan, Mendes PDTT Halim Iskandar yang didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah dan Ketua DPRD Sidoarjo Usman, pada Jumat (3/9) pagi.

Ia katakana, kalau Usaha Pertashop merupakan hasil kerjasama antara PT. Pertamina dan Bumdes Sukses Makmur. Jadi Bumdes saat ini didorong menjadi agen pertamina di desa – desa. “Keberadaan Bumdes tidak boleh sampai mengganggu usaha warga yang sudah berjalan. Tetapi sebaliknya harus membantu kesejahteraan warga. “Selalu saya tekankan, unit usaha yang dikembangkan oleh BUMDes jangan sampai mengganggu dan merugikan usaha-usaha yang selama ini sudah dijalankan warga sekitar,” tegas Gus Halim.

Mantan Ketua DPRD Jatim ini juga menghimbau kepada semua kepala daerah agar tidak mudah memberikan izin minimarket modern ke desa. Karena itu akan berdampak langsung pada usaha toko kelontong (warung kecil) milik masyarakat.

Menteri Halim menilai kebijakan Pemkab Sidoarjo sudah bagus. Sudah selektif dalam memberi izin usaha minimarket yang ingin masuk ke desa – desa. “Saya lihat di Sidoarjo sudah bagus, pasar modern tidak sampai masuk ke desa, hanya di wilayah kota,” jelasnya.

“Pertashop di Desa Jemirahan telah berjalan selama tiga bulan dengan pendapatan kotor per hari sebesar Rp 1,8 juta dan pendapatan bersih per hari sebesar 170 ribu dengan dua tenaga kerja,” pungkas Gus Halim. [ach]

Tags: