Mendesak, Bandara Trunojoyo Butuh Tambahan Lahan 5,18 Hektare

Bandara Trunojoyo.

Bandara Trunojoyo.

Sumenep, Bhirawa
Bandara Trunojoyo Sumenep membutuhkan lahan seluas 5,18 hektare lagi agar bisa dimanfaatkan pendaratan pesawat jenis ATR 72. Lahan seluas 5,18 hektare tersebut sangat mendesak agar secepatnya dibebaskan karena berkaitan dengan lokasi pemagaran untuk keamanan landasan pacu.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Wahyu Siswoyo mengatakan meski perpanjangan dan pelebaran landasan pacu serta areal parkir pesawat sudah selesai, tapi belum ada pemasangan pagar di kanan dan kiri landasan pacu sehingga Bandara Trunojoyo tetap belum bisa dimanfaatkan oleh pesawat jenis ATR 72. Untuk itu, pembebasan lahan tersebut harus segera dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Seluar 5,18 hektare itu berada di samping kanan dan kiri landasan pacu Bandara Trunojoyo. Itu harus segera dibebaskan, karena akan dipasang pagar di atas lahan tersebut,” kata Wahyu Siswoyo, Kamis (29/9).
Ia menyampaikan, kalau lahan seluas 5,18 hektare itu sudah dibebaskan, pengelola Bandara Tronojoyo selanjutnya bisa memasang pagar agar tidak ada warga yang melintas atau masuk ke areal landasan pacu tersebut sehingga pesawat aman dalam pelakukan penerbangan. “Saat ini kami belum bisa memasang pagar, karena lahan yang seharusnya menjadi lokasi pemasangan pagar masih belum dibebaskan. Akibatnya banyak warga yang melintasi bandara,” tuturnya.
Terkait dengan itu ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Pemda dan Pemda siap melakukan pembebasan lahan pada tahun ini. “Informasi terakhir yang kami terima masih proses apraisal dan pengukuran lahan,” tambahnya.
Tahun ini Bandara Trunojoyo Sumenep mendapatkan anggaran untuk perpanjangan landasan pacu dari 1.1300 meter ke 1.600 meter dan lebar 23 meter ke 30 meter serta penambahan fasilitas lainnya. Dana  yang digunakan untuk penambahan fasilitas bandara itu bersumber dari Kementerian Perhubungan sebesar Rp 33,7 miliar. Dana tersebut untuk penggunaan perpanjangan dan pelebaran runway sebesar Rp 25, 9 miliar, serta untuk pembuatan apron sebesar Rp 7,8 miliar.
Sejak Mei 2015, Bandara Trunojoyo Sumenep menjadi salah satu bandara di Jawa Timur yang menjadi bagian dari jalur penerbangan pesawat perintis. Operator penerbangan perintis yang memanfaatkan Bandara Trunojoyo Sumenep mulai Januari 2016 adalah PT Airfast Indonesia dengan pesawat berkapasitas 15 penumpang.
Jadwal penerbangan perintis melalui Bandara Trunojoyo dengan rute Sumenep – Surabaya adalah Selasa dan Kamis, pukul 08.30 dengan harga tiket Rp 249.700. Kemudian Surabaya – Sumenep pada Rabu dan Jumat pukul 10.50 dengan harga tiket Rp 307.700. [sul]

Tags: