Mendikbud Dinilai Kurang Paham Sejarah Penundaan Pilkada Bukan Pembatalan

Dr Jazilul Fawaid

Jakarta, Bhirawa.
Wakil Ketua MPR RI Dr. Jazilul Fawaid sangat menyesalkan, bahwa pelajaran sejarah dihilangkan, dalam kurikulum terbaru untuk SMA. Langkah yang dilakukan Mendikbud Nadiem Makarim ini, justru akan melemahkan visi pendidikan dan mental bangsa. 

“Ini jelas langkah mundur. Jangan sekali- kali meninggalkan sejarah. Mendikbud Nadiem Makarim, sepertinya buta sejarah dan kurang paham pentingnya sejarah,” kecam Gus Jazil.

Dikatakan, kebijakan meniadakan pelajaran sejarah di bangku SMA, akan membuat generasi muda Indonesia, terancam identitas dan jati diri nya. Sehingga bukan tidak mungkin, dimasa mendatang, Indonesia akan bubar. Lambat laun, generasi muda Indonesia akan kehilangan identitas dan jatidiri. 

“Saya minta Mendikbud Nadiem kembali belajar soal sejarah pendidikan di Indonesia. Untuk merumuskan visi dan misi pendidikan kedepan, Mendikbud harus belajar lagi. Supaya tidak mudah, dednganbegitu saja meng- hilangkan pelajaran sejarah dari kurikulum SMA,” tandas Jazilul Fawaid.

Sementara, Ketua Komite I DPD RI, Senator asal Kalteng Agustin Teras Narang, mendesak pemerintah dan DPR RI, agar menunda pelaksanaan Pilkada serentak bulan Desember 2020, mendatang.

“Lebih baik kita menginjak rem, daripada menginjak gas. Sekencang apapun injakan gas, kita tidak akan bisa mengalahkan pandemi Covid-19, dalam kondisi seperti sekarang ini. Komite I DPD RI sudah memiliki prediksi yang menjangkau jauh kedepan. Yaitu untuk mengutamakan keselamatan rakyat, di saat pandemi. Lagipula, penundaan bukanlah peniadaan atau pembatalan Pilkada,” tandas Teras Narang. (ira)

Tags: